Peristiwa “Hosti Berdarah” di Gereja Kidul Loji Yogyakarta: Mukjizat atau Bukan? (1)

87
64,927 views

Pengantar Redaksi

Foto yang kami tampilkan di front page maupun di body text berita adalah foto ilustrasi tentang peristiwa “hosti berdarah” yang pernah terjadi di sebuah paroki di Keuskupan St. Paul-Minnesota, AS.

Demikian keterangan kami dan diharap maklum adanya. Terima kasih atas perhatiannya.

———————-

SEJAK bergulir berita tentang  peristiwa “Hosti Berdarah” di Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji di Yogyakarta pada kesempatan misa Minggu tanggal 15 April 2012, beberapa anggota Redaksi Sesawi.Net mencoba menyikapi gegap gempita itu dengan sikap sedikit kritis. Itu mukjizat atau sekedar hasil proses kimia yang akhirnya mengakibat proses perubahan fisik pada hosti tersebut?

Jadi, pertanyaan kritisnya adalah itu peristiwa mukjizat atau bukan?

Redaksi Sesawi.Net sendiri sejak awal menyadari adanya “situasi kritis” itu. Maka dari itu, sedari awal, kami dengan penuh sadar selalu menggunakan istilah “peristiwa hosti berdarah” dan tidak pernah menyebut itu sebagai “mukjizat”. Kalau terpaksa menggunakan satu kata ini, maka dengan sadar pula kami menaruh kata itu dalam dua tanda kutip alias seolah-olah bisa diandaikan memang begitu.

Tanggapan Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta Pr yang mengajak umat untuk semakin menaruh hormat besar terhadap Ekaristi Sakramen Maha Kudus juga sangat proporsional. Beliau juga tidak pernah menyebut “peristiwa hosti berdarah” itu sebagai “mukjizat”.

Kalau hosti sampai “terjatuh” dan “hilang”, tentu saja ajakan Monsinyur agar kita semakin menaruh hormat pada Ekaristi sangatlah tepat. Iman kristiani yang mengajarkan  hosti yang sudah dikonsekrir dalam ekaristi sudah menjadi “Tubuh Kristus” dan terhadap “roti tak beragi” yang sudah menjadi “Tubuh Kristus” inilah, sikap hormat wajib kita lakukan.

Penyelidikan laboratorium

Sejumlah pembaca mengusulkan agar segera dilakukan semacam penyelidikan laboratorium untuk menentukan, apakah proses perubahan fisik dari bentuk “roti putih” menjadi “benda berdarah” itu murni merupakan “efek” atau akibat dari sebuah proses kimia atau tidak. Kalau memang nyata-nyata itu “darah”, tentu harus ditentukan pula kepastiannya: apakah itu benar-benar “Darah Yesus” atau tidak?

Perjalanan sangat-sangat panjang menanti langkah kita untuk melakukan penyelidikan “forensik” atas hal itu. Sama seperti bercak-bercak darah yang muncul di Kain Kafan Yesus di Turin, pihak otoritas Gereja juga sangat seksama melakukan penyelidikan guna memastikan bahwa bercak-bercak sisa darah itu benar-benar berasal dari manusia bernama Yesus.

Atau, bercak-bercak darah itu hanya merupakan efek/akibat dari sebuah proses kimiawi? Pertanyaan mudah, tapi jawaban pastinya membutuhkan waktu sangat panjang. (Bersambung)

Link:

Foto “Hosti Berdarah” di Gereja Kidul Loji Yogyakarta (1)

www.sesawi.net/2012/04/16/hosti-berdarah-di-gereja-santo-fransiskus-xaverius-kidul-loji-yogyakarta/

http://www.sesawi.net/2012/04/17/uskup-agung-semarang-hosti-berdarah-ajarkan-pentingnya-sikap-hormat-pada-ekaristi-sakramen-mahakudus/

http://www.sesawi.net/2012/04/17/peristiwa-hosti-berdarah-dalam-percakapan-dua-pastur/

Photo credit: ilustrasi foto kejadian “hosti berdarah” di South St. Paul, Minnesota, AS.

87 COMMENTS

    • kita tidak usah memperdebatkan itu mukjizat atau bukan,yang penting bagi saya adalah Hosti suci itu benar-benar tubuh Kristus sendiri

  1. kita tidak perlu melihat iyu mujizat atau bukan namun sebagai orang katolik kita hrs percaya bahwa hosti suci itu adalah benar benar tubuh Kristus sendiri

  2. Janganlah mendramatisir setiap ada kejadian yang selalu berkaitan dengan iman Katolik, apabila semua itu belum terbukti secara ilmiah dan belum dapat dipertanggungjawabkan secara logika. Saya sangat mengimani ajaran Katolik secara nalar dan ilmiah tetapi sangat membenci berita yang belum dapat dipertanggungjawabkan keberadaannya, karena seluruh “umat Katolik” adalah manusia biasa sama seperti “Petrus dan Paulus” yang berangkat dari seorang manusia berdosa. JADILAH GEMBALA YANG SELALU MEMILIKI KEPEDULIAN TERHADAP DOMBANYA DAN BUKAN MENJADI DOMDBA YANG SELALU INGIN DI GEMBALAKAN DENGAN HAL-HAL DUNIAWI !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    • IMAN itu TIDAK PAKAI NALAR saudaraku BINA IMAN REMAJA,
      DASAR DARI SEGALA SESUATU YG KITA HARAPKAN DAN BUKTI DARI SEGALA SESUATU YG TIDAK KITA LIHAT..(Ibrani 11:1)

      kalau anda benar2 menyimak bacaan setelah pesta PASKAH bahwa Yesus menampakan diri kepada murid2NYA.. dan TOMAS adalah salah satu murid yg TIDAK PERCAYA sebelum dia mencucukan jarinya ke lambung Tuhan Yesus..

      Namun pernyataan Yesus untuk menguatkan kita pada jaman ini yang tidak meyaksikan peristiwa itu dengan mengatakan : BERBAHAGIALAH ORANG YG TIDAK MELIHAT NAMUN PERCAYA.

      Saya tidak memaksa anda untuk mempercayai itu, tetapi saya menyarankan anda untuk tidak membenci apabila orang mempercayai peristiwa itu menjadi peristiwa iman dan membuat orang yg percaya bertobat,semakin dekat dg Tuhan dan semakin menghormati EKARISTI KUDUS.

  3. Peringatan Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa jangan hanya diberikan Tubuh-Ku saja(hosti) tapi hendaknya Darah-Ku juga(anggur yg tdk dipermentasi)
    Semoga.-

    • Sdr Soedarno gino.
      T.Jesus;” Ujilah ….jangan hanya kau percaya ….”
      “Faith is NOT believing something impossible BUT doing something incredible ” and God wants us to do so!
      Kalau itu benar2 darah secara laboratory maupun DNA akan mengarah darahnya bgmn susunannya dan syukur Puji Tuhan.

      Tetapi kalau ternyata bukan,apakah itu tdk berarti idolatory???
      Banyak phenomena2 manusia: ilusi,halusinasi,kerinduan yg ber-api2,popularitas dan sifat iseng semuanya bermain

      Iman yg hidup adalah iman yg benar2…iman bukan hanya “percaya” tetapi suatu keyakinan .Keingainan akan kebenaran juga suatu tantangan hati nurani manusia.

  4. bagi saya itu adalah sebuah sapaan Allah, bahwa kita sbgai umat yg sungguh sangat di kasihiNya agar dpt mengasihiNya kembali dg slalu berhati” dan menambah hormat kpd skramen Maha Kudus…td usah di pertanyakan apakah itu reaosi kimia atau bnr” menjadi berdarah…, kuatkan Iman..

    • KD,
      kalau anda bukan orang katholik, tentunya anda meyakini hosti itu adalah simbol, beda dengan iman katholik bahwa hosti yg anda sebut jual di susteran gejayan itu setelah dikonsekrir itu menjadi TUBUH KRISTUS, saudara..bukan sekedar simbol.

    • KD, jika kmu seorang Katolik, tp beranggapan bhw Hosti hanya sebagai simbol mgkn ini krn kmu tdk mendapatkan pengajaran yg benar. Namun jika iman mu bkn iman Katolik, wajar jk kmu menganggap Hosti hanyalah sbg simbol sj.
      Tapi bagi umat Katolik mengimanin bhw Hosti yg sdh terkonsenkrasi itu adalh Tubuh Kristus, shg pd saat misa kudus, dan menerima hosti hrs diikuti dgn tenang, hormat dan sopan, bgt jg saat menerima Tubuh Kristus hrs dgn sikap yang hormat dan tenang.

      Di Buku Harian Suster Faustina, Tuhan Yesus berbicara
      “Yesus : “Putriku, tulislah, bahwa Aku sakit hati sekali, karena jiwa2 di biara menerima Komuni hanya karena kebiasaan, dan bukan karena cinta. Nampaknya mereka tidak mengerti apa yang mereka makan. Aku tak menemukan iman dan cinta dalam hati mereka. Karena itu Aku masuk hati mereka dengan enggan. Akan lebih baik, kalau mereka tidak berkomuni”

      Andai sj di setiap Keuskupan Agusng di Indonesia, memberlakukan penerimaan komuni dengan lidah sambil berlutut, alangkah indahnya.
      Karena Tubuh Kristus yg kita terima harus di hormati. Mari kita sama2 berdoa agar hal ini dapat terwujud, Amin.
      God Bless You

    • KD

      Memang secara kasat mata, itu hanyalah roti dan anggur biasa, tetapi setelah dikonsekrasikan, maka Tuhan Yesus hadir disana dalam rupa roti dan anggur yang telah dikonsekrasikan tersebut. Dan itu NYATA, bukan simbol.

  5. Peristiwa Hosti berdarah menurut saya janganlah kita tanggapi dengan akal jasmani tetapi kita tanggapi dengan iman, dengan iman kita akan semakin kuat dan teguh, jadi janganlah kita perdebatkan dengan akal manusia tapi tanggapilah dengan iman, karena kita diajarkan demikian oleh Kristus”berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”,

    • Betul sekali pak Antonius, orang bisa meyakini itu MUJIZAT hanya melihat dg MATA IMAN, orang MENG IMANI DAN MENG AMINI akan hal itu juga disebut MUJIZAT.

      tinggal sekarang kita mau menyikapi seperti apa, TOMAS yg percaya harus ada pembuktian dulu, MENCUCUKAN JARINYA KE LAMBUNG YESUS baru dia percaya..

      atau setelah mendengar dan membaca peristiwa ini semakin dekat dg Tuhan, membawa ke pertobatan dan menghormati EKARISTI adalah segala2nya.

  6. Aku mendukung pendapat anda2 yang memberi komentar di atas karena aku pun tidak mudah percaya dengan hal-hal macam itu, sebelum ada pembuktian yang bisa dipertanggung jawabkan dari segala segi. Maka aku minta,jangan dibicarakan secara meluas, seolah-olah sudah benar terjadi bahwa hosti itu berubah jadi darah.Bahkan perlu diselidiki juga, apakah darah itu sungguh2 perubahan dari hosti, atau kebetulan ada darah yang ada di dekat penerimaan komuni. masih banyak soal yang harus ditemukan jawabannya.

    • Yg dimakssudkan tubuh KRistus itu adalah : Jesus in His presence
      Jesus didalam kehadliranNya,karena Jesus adalah Allah maka kehadliranNya mutlak.
      Bukan berarti kita makan dan mengunyah “daging” tetapi menerima “tubuh” dan apa yang pernah dikatakan oleh Tuhan Jesus sendiri mengenai “TUBUHKU”??bukankah suatu metaphorph? Supaya kita tdk menerimanya secara “sempit” tetapi secara omnipotent dan omnipresent Amin

      • Bukan suatu metafora juga kalo mengingat KGK no 1376 dan Dogma Transubtansiasi

        KGK 1376
        Konsili Trente menyimpulkan iman Katolik, dengan menjelaskan: “Karena Kristus Penebus kita mengatakan bahwa apa yang Ia persembahkan dalam rupa roti adalah benar-benar tubuh-Nya, maka di dalam Gereja Allah selalu dipegang teguh keyakinan ini, dan konsili suci ini menjelaskannya kembali: oleh konsekrasi roti dan anggur terjadilah perubahan seluruh substansi roti ke dalam substansi tubuh Kristus, Tuhan kita, dan seluruh substansi anggur ke dalam substansi darah-Nya. Perubahan ini oleh Gereja Katolik dinamakan secara tepat dan dalam arti yang sesungguhnya perubahan hakiki [transsubstansiasi]” (DS: 1642).

  7. Dia telah menapati janjinya, tidak akan meninggalkan domba-dombanya. Kini Dia hadir menjumpai kita. “Sabda sudah menjadi daging dan tinggal diantara kita”

  8. Bukan soal percaya atau tidak, namun ini soal kepastian. Iman tak boleh buta, harus tetap rasional. harus dibuktikan bahwa ini bukan rekayasa. Saya menganalogikan dengan penampakan-penampakan Maria dan mukjijat-mukjijat. Di banyak tempat, gereja sendiri sangat hati-hati. Bukti dan kesaksian harus diuji dan diuji ulang. Kesaksian-kesaksian harus konsisten. Hal yang sama juga perlu dilakukan pada peristiwa ini.

  9. iman, sodara2, iman’mu itu lah jawabannya
    meski masih kecil dr biji sesawi, namun tetap percaya

    soal percaya ato tidak, sebenarnya saya juga tidak percaya supersemar itu pernah ada, tapi tohh soeharto sendiri akhirnya menjadi presiden kan…

  10. sungguh ini adalah peristiwa yang mungkin menggegerkan masyarakat katolik yogyakarta dan sekitarnya. alangkah lebih bijaksana kalo kita melihat ini sebagai ajakan untuk terus menghormati roti dan anggur yang sudah dikonsakrirkan(ajakan imanen).
    fenomena ini juga sungguh menyadarkan kita uman katolik yogyakarta yang selama ini tersesat dengan daging(duniawi), kurang menghargai perayaan misa kudus.

  11. Pengertian MUJIZAT adalah sesuatu yg terjadi melampaui kuasa manusia dan membangun iman kita lebih dekat dengan Tuhan Yesus..
    semoga ditambahkan pula iman kita, bahwa mujizat Tuhan tetap terjadi hingga maranatha, amin..

  12. Gereja kiduloji adalah gereja tempat saya mengikuti ibadat, saya ingin berbagi rasa dan sebaiknya kita tetap mengambil hikmat dari fenomena ini. diawali dengan peristiwa minggu palma, umat datang membawa daun palma sebagai permadani bagi Yesus (bagi kita yg percaya) namun cibiran dan hinaan datang dari yg tidak meyakini. Kedua : Pada saat cium kaki salib, sebuah pertanyaan miringpun datang dari anaku (6th) “ngapain sih Ma pake cium salib segala” tanda bahwa keimanan kita sedang diuji, Ketiga: kehabisan hosti, saat ibadat sabtu suci, saya yakin bukan krn panitia yg tdk siap, melainkan krn umat yang hadir menyambut kristus melimpah. sementara diluar gereja bising dan gaduh karena Bis-bis pariwisata yg parkir ditambah para pedagang asongan sibuk membunyikan barang dagangannya. Sungguh, Tuhan sedang menguji iman kita kepada-NYA. Masih maukah kita diundang dalam perjamuan kudus untuk menyambut Tubuh dan Darah-NYA.. dan Dia menggenapinya dengan cara yang ajaib. bahwa DIA sungguh datang pada kita melalui peristiwa / fenomena ini…
    Tuhan Yesus Kristus sungguh datang dan aku ingin ikut dalam karya keselamatan-MU, Tuhan. (karna aku sungguh tidak pantas Tuhan datang pada saya… tetapi bersabdalah saja : MAKA SAYA AKAN SEMBUH)

    • Hallo Woro Niken,
      Saya tinggal di NL dan diberitahu adik yg tinggal di Yogya mengenai peristiwa Hostie di gereja Kidul Loji.
      Saya juga tidak cepat menganggap itu mukjijat, namun lebih focus dengan alinea terakhir tulisan anda diatas. Karena itu doa juga merupakan mukjijat penyembuhan benar-2.
      Saya pikir, ada baiknya melacak siapa anak kecil yg seharusnya menerima Hostie itu. Anak siapakah misalnya. Kalau saya tinggal di Yogya, pasti saya sudah mencarinya. Banyak keingintahuan saya mengenai anak ini dan pro diakon yang menerimakan Hostie saat itu. Dua umat ini mungkin punya peranan penting untuk penelaahan selanjutnya.
      Semoga iman Woro Niken bisa diteruskan ke anak-2nya.
      Salam Damai dalam Christus. YP

  13. Saya sangat setuju dengan tanggapan dari Mgr.Y.Pujosumarto, kita ambil hikmahnya dari kejadian tersebut, sebagai orang yang percaya kepada Yesus sebagai anak Allah. Yang dalam perayaan Ekaristi, Yesus datang berupa Roti ( tubuh ) dan Anggur ( darah )kita percaya akan hal itu. Dalam menerima tubuh dan darah Yesus kita harus benar2 hormat bahkan harus dalam kondisi tak berdosa. Maka kalau sampai hosti jatuh sebelum diterima/ disantap kita harus mengakui sikap tersebut. Sudah pantas dan hormatkah kita terhadap Tuhan? Langkah yang tepat bila setelah kejadian di Kidulloji orang2 yang terkait berdoa minta ampun pada Tuhan. Yang penting bukan perubahan roti menjadi darah ( dlm berita ) tetapi sikap kita akan perayaan Ekaristi Kudus yang hormat dan pantas, mungkin Tuhan mengingatkan kita. Mari kita semakin tekun dan berbakti kepada Tuhan dengan tulus, hormat dan pantas! Amin. Berkah Dalem.

  14. Hirarkhi terkesan sangat hati-hati,sabar, arif dan bijaksana dalam menanggapi peristiwa seperti di atas. Pernyataan resmi Hirarkhi tentang suatu peristiwa dikatakan mukjijat atau bukan hanya melalui satu pintu dan seluruh anggota Gereja menerima dengan iman. Supermasi kebenaran absolut ditangan hirarkhi. Bagaimana jika itu pengalaman terjadi orang awam bukan seorang rama? tentu gereja kan super hati-hati jika perlu tidak perlu ditanggapi. Alasannya biar peristiwa itu tidak jadi sandungan dalam beriman, tidak membingungkan umat, sebenaarnya umat tidak terlalu menuntut penyelidikan ilmiah, namun kejujuran atas kebenaran suatu peristiwa adalah mutlak boleh diketahui umat. inilah praktek yang dibungkus dengan istilah tradisi yang berabad-abad dibanggakan oleh Gereja, Gereja memiliki tradisi dan dibutuhkan waktu yang panjang untuk membuka pesan iman. Jika Ya katakan ya, jika tidak katakan tidak, selebihnya dari si jahat. Memang sebuah dilema, inilah realita dunia maya, siapaun yang mengup load peristiwa ini, Gereja harus berani menerima dialog, dan inilah pewartaan strategis yang harus dilakukan hirarkhi, mohon katekese liturgi dari pihak hirarkhi, yang mudah dipahami, apa sebenarnya kriteria peristiwa itu dikatakan mukjijat atau bukan, perlukah umat mendapat edukasi tentang mukjijat? Quo Vadis?

  15. Berbahagialah yang percaya tnp perlu bukt fisik. Bagi yang membutuhkan bukti fisik untuk bisa percaya, saya salut ada inisiatif untuk menguji hosti berdarah itu secara forensik…

  16. Siapa yang percaya dan yakin pastilah itu semua terjadi krn Kehendak-Nya.
    Secara iman katolik kejadian ni adalah bentuk teguran bahwa Yesus Kristus ada dan kita sebagai umatnya hrs ingat itu. Kerajaan Tuhan sudah dekat!

  17. Dari seluruh tanggapan yg disampaikan,,rasanya semua sepakat tentang satu hal bahwa hosti yg sdh dikonsekrasi adalah Benar Tubuh Kristus.Atas fenomena “darah” yg terjadi di Yogyakarta silahkan masing-masing memposisikan diri “seperti apa diri sy dihadapan Tuhan”Seperti Thomas???,seperti Petrus yg menyangkal Yesus???Semoga semakin rajin BEREFLEKSI diri di hadapan TUHAN.Amin.

  18. bila kita pandangi dengan seksama hosti yg telah lebur itu, kita dapat melihat wajah YESUS ditengah tengahnya, dg posisi horisontal..
    silahkan dcari dan direnungkan..

  19. Seperti yang dinasehatkan oleh Romo Uskup Semarang yang menyatakan bahwa ‘pentingnyq sikab hormat pada Ekaristi Sakramen Maha Kudus’. Jadi, kalau tubuh Kristus itu berdarah-darah dapat diartikan luka. Luka itu disebabkan karena apa? Yang melukai adalah kita-kita umat berdosa ini, misalnya menerima komuni dengan cara yang tidak pantas, malam minggu melakukan perselingkuhan, minggu pagi belum mengaku dosa sudah menerima komuni. Minggu terima komuni senin s/d sabtu melakukan korupsi di tempat kerja. Sudah mengaku dosa tetapi pekerjaan kotor dilakukan lagi dan dilang-diulang lagi, pergi ke Gereja tetapi sarapan/makan terlebih dahulu kemudian menerima komuni, dan banyak contoh-contoh lainnya.
    Khususnya di gereja Kidul Loji, pernah terjadi pelecehan terhadap komuni kudus/sakramen maha kudus. Peristiwanya adalah komuni Kudus itu diterimakan dengan cara yang sangat kasar, yaitu hosti tersebut disodorkan ke perut umat yang menerima komuni dengan lidah. Dan romo tadi sambil berteriak mengatakan ‘pakai tangan’!!!, ‘pakai tangan’!!!. Selanjutnya romo itu dalam menerimakan sakramen Maha Kudus tidak mau mengucapkan ‘TUBUH KRISTUS’ tetapi hanya diam saja.??? Apakah ini bukan dosa sakrelegi yang dilakukan oleh gembala tersebut?
    Betapa menyedihkan peristiwa ini karena dilakukan oleh seorang gembala. Akhirnya,umat tersebut nekat melaporkan peristiwa itu kepada Bapa Uskup Semarang dengan tembusan Kedutaan Besar Tahta Suci Vatikan di Jakarta.
    Apakah peristiwa tidak dihormatinya tubuh Kristus yang notabene dilakukan dengan sengaja oleh seorang gembala, ada hubungannya dengan peristiwa ‘Hosti berdarah’ ini? Namun demikian, saya berdoa semoga Tuhan berkenan mengampuni dosa yang dilakukan oleh Romo tersebut. Karena dosa sakrelegi termasuk dosa yang berat.
    Janganlah Yesus disalibkan lagi..Amin.

    • Saya sangat setuju dengan sharing anda.Memang kita sering sangat ditegur oleh Allah atas tingkah laku kita. Hanya kita sadar tidak dalam refleksi kita bahwa Bapa sebenarnya memberi sentilan -sentilan agar kita mau mennengadah kepadaNya. Aku sanagt percaa bahwa Hosti yang sudah diberkati adalah Kristus sendiri, karena setiap kita memekannya dan masuk dalam tubuh kita sungguh luar biasa maknanya, Hosti bagiku dapat sungguh menyembuhkan luka-luka batin yang ada dan sungguh dapat memberi Aura yg sungguh positif untuk kita dan sesama yg. kita jumpai.

  20. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (Mat 10:34).
    mengapa harus membuktikan, bahkan melakukan uji laboratorium ? sama seperti orang-orang pintar menggunakan teknologi canggih mengekplorasi luar angkasa untuk membuktikan dimana surga itu berada…. 🙂

  21. Ternyata banyak pandangan dan persepsi mengenai hal ini, tapi menurut saya: Tuhan telah bekerja di hati kita masing-masing. Melalui diskusi ini, di era teknologi ini, Tuhan telah mengumpulkan kita, mengingatkan akan Tuhan yang hidup di tengah-tengah kita semua.

    Secara pribadi saya yakin pendapat saudara-saudara mempunyai dasar, dan saya sangat setuju untuk saudara woro niken mengenai hosti ini: “karna aku sungguh tidak pantas Tuhan datang pada saya… tetapi bersabdalah saja : MAKA SAYA AKAN SEMBUH”

    Karena setiap kali kita memasuki gereja dalam misa, kita membuat tanda salib dan berdoa supaya kita pantas dan layak mengikuti ekaristi kudus ini.

  22. Gereja ini adalah sebuah gereja yg juga menjadi parokiku waktu saya masih berada di yogya, saat itu romo parokinya masih Romo Murabi. Walaupun saya sdh bukan warga paroki ini, karena kepindahan tugas saya, namun klu pulang ke yogya selalu bernostalgia di paroki ini yg telah membesarkan saya. Dengan adanya fenomena ini Paroki ini adalah menjadi Gereja yang terberkati. Kita sudah banyak mendengar, membaca berita ataupun dari masmedia lain yg memberitakan ataupun menyiarkan, seperti peristiwa di megegourge, sampai paus sendiri yg memberikan komuni, tetap saja terjadi demikian. Sebagai pribadi saya sangat meyakini itu dan lebih percaya walaupun tidak melihat. Namun perlu kita ingat bahwa tdk semua orang menyukai hal ini, maka kita sebagai pengikut Kristus harus berani menjadi saksi hidup. Untuk itu tidak perlu dibesar besarkan, biarlah Yesus sendiri yg berkarya dan bagi kita yg penting bisa memuliakanNya. Kita tdk perlu bukti, bahwa Yesus memang ada didalam kehidupan kita masing-masing yang menimaniNya. Halleluya. Ecce venio……

  23. Itu hanyalah SEBUAH TANDA bahwa YESUS selalu hadir dalam perayaan EKARISTI KUDUS. Jangan berhenti pada tanda, sperti ketika anda melintas di jalan raya akan menemukan tanda/rambu misalnya: JOGJA 70km, tentunya kita tidak berhenti pada tanda/rambu itu bukan? Tetapi justru dengan menemukan tanda tsb kita smakin yakin untuk mencapai tujuan kita.

    Dengan iman saya percaya bahwa itu adalah DARAH KRISTUS walaupun tidak harus dibuktikan dengan uji laboratorium.

    Syukur kepada-MU TUHAN karena ENGKAU selalu bersama kami.

    Mari kita wartakan KABAR BAIK-NYA kepada sesama dalam giat hidup kita sehari-hari karena kita sudah menjadi TABERNAKEL YANG HIDUP dengan menerima TUBUH KRISTUS saat komuni kudus.

    Mari saudaraku seiman saat mengikuti PERAYAAN EKARISTI KUDUS kita arahkan seluruh hati dan pikiran kita tertuju kepada ALLAH melalui YESUS yang hadir dan membuka hati pada karya ROH KUDUS. Supaya FIRMAN yang kita terima lewat bacaan dapat kita pahami dan menjadi pelita dalam hidup kita.

    Tidak SMSan atau mainan HP/BB dan tidak datang terlambat dan juga tidak pulang sebelum berkat penutup :)) GBU all.

  24. Mari merefleksi diri masing-masing siapa anda siapa dia siapa saya siapa kami dan siapa kita. Iman itu bukan dikemas dalam logika, tetapi dikemas dengan rasa. Yok kita nikmati peristiwa ini dengan iman bagi yang mengimani Yesus Kristus. Tak usah dipersoalkan tetapi kita renungkan dan masyarakat kita adalah majemuk.Kemajemukan kita sangat memperkaya diri masing-masing dengan imannya masing-masing untuk menggalang perasudaraan sejati.

  25. Darah atau bukan yang terdapat pada Hosti….bukanlah menjadi persoalan bagi kita…. Yang penting…, bagaimana sikap kita mengimani Hosti sebagai lambang Tubuh Kristus !!!

  26. Saudara Bina Iman Remaja : menurut saya iman bukanlah hal yang harus didasari dengan LOGIKA dan harus dibuktikan secara ILMIAH…. jika kita memupuk iman kita dengan logika dan harus dengan pembuktian ilmiah, maka yang ada adalah ketidakpercayaan dan rasa curiga terhadap semua ajaran yang kita anut… dan ingatlah sesuatu peristiwa yang kita alami terkadang bisa terjadi diluar jangkauan LOGIKA yang kita miliki… karena kita terkadang tidak menyadari bahwa Tuhan berkarya dalam diri setiap ciptaannya…. hanya saja kita biasanya menyadari setelah peristiwa tersebut terjadi….

  27. Apapun yg terjadi mengenai ” Hosti Berdarah ”
    bagi sy berkah dr Tuhan Yesus.
    Dan jgn mudah kt mudah diadu domba krn mslah ini.
    Smga kt bs saling intropeksi diri. Amin

    …. Berbahagialah orang yg tdk melihat tp Percaya….

  28. hal itu memantapkan kita supaya lebih menghormati sakramen ekaristi krna seringkali kita asyik ngobrol bukan mendengarkanya… 🙂

  29. CARA MENERIMA KOMUNI DENGAN LIDAH

    Sebagaimana dianjurkan Bapa Suci Paus Benedictus XVI agar menerima komuni dengan lidah dan berlutut, ternyata cara ini belum dapat dilaksanakan kecuali pada misa di Vatican, di mana umat yang menerima komuni langsung dari Sri Paus pelaksanaannya ternyata dengan berlutut dan dengan menggunakan lidah. Hal ini dapat dilihat pada perayaan misa baik Paskah maupun Natal di televisi. Kenapa sampai saat ini cara seperti ini di Indonesia tidak dijalankan, bahkan sering umat yang menghendaki menerima komuni dengan lidah sering ditolak dengan kasar. Contohnya pernah terjadi pada misa kudus di Gereja Kidul Loji Yogyakarta. Sebagai akibatnya terjadi pelecehan terhadap komuni kudus/sakramen Maha Kudus oleh seorang imam setempat. Apakah ini ada nhubungannya dengan peristiwa hosti berdarah yang terjadi di Gereja Kidul Loji? yang artinya periatiwa sakral penerimaan komuni kudus tidak dijalankan dengan pantas/ tidak dihormatinya sakramen Maha Kudus.Apalagi juga sering terjadi KETERLAMBATAN misa, bahkan pernah terjadi Misa pertama hari Minggu terlambat 15 menit??? Maka marilah kita bertobat, terutama sekali untuk Gereja Franxiscus Xaferius Kidul Loji Yogyakarta.
    Mengapa tubuh Kristus terluka dan harus disalibkan lagi? Marilah kita memuliakan dan menghormati tubuh Kristus.

  30. Pada hakikatnya kepercayaan tidaklah sama dengan ilmu. Kalau ilmu didasari kepercayaan yang mau tidak mau harus mempercayai kebenaran. Tetapi Iman adalah yang didasari oleh kepercayaan diri kita masing2. Jadi masalah “PERISTIWA HOSTI BERDARAH” adalah berdasarkan kepercayaan kita, tidak bisa dikaitkan dengan ilmu pengetahuan. “Ini adalah Misteri TUHAN”

  31. Penjelasan Romo Saryanto di Gereja Kidul Loji pada Misa Sabtu sore jam 17.30 mengatakan bahwa hosti berdarah merupakan sentuhan dari Tuhan Yesus sendiri. Sentuhan yang bagaimana itu dapat diterjemahkan sendiri-sendiri karena bersifat misteri. Namun tentu saja dalam media internet ataupun dalam berbagai media dikatakan romo bahwa itu ‘bersayap’ maksudnya adalah berkembeang dari aslinya dan tertuang dalam gaya bahasa yang beraneka macam. Sedangkan kronologi menurut romo Saryanto kurang lebih sebagai berikut.:
    -Misa Kudus minggu sore jam 18.00 pada saat penerimaan komuni suci oleh seorang prodiakon di lajur tengah Gereja pada seorang anak siswa SMP Pangudi Luhur Baciro (12 th) kedalam tangan siswa. Ketika hosti mau disantap, tiba2 jatuh dan siswa itu lapor prodiakon dan disuruh mencari hosti tersebut. Namun setelah dicari beberapa waktu tetapi tidak ketemu. Selanjutnya siswa itu kembali duduk ke tempatnya semula. Setelah misa selesai, si anak kembali lapor pada prodiakon, dan mencari hosti bersama beberapa orang.
    -Pencarian berhasil menemukan hostinamun hosti tersebut menyatu dengan gumpalan darah yang besarnya tidak lebih dari hosti itu sendiri.
    -Kejadian tersebut dilaporkan kepada romo Parman yang kebetulan masih menyalami para umat di depan Gereja.
    -Selanjutnya romo Parman memerintahkan untuk mengambil kain yang digunakan untuk mengelap piala setelah digunakan dalam upacara misa.
    -Hosti yang dibungkus dengan kain kemudian didekap romo Parman dan secara bersama-sama mereka berdoa di depan altar.
    -Kain pembukus hosti kemudian dicuci dengan air suci yang berada dekat pintu gereja sebelah timur.
    -Hosti dan kain kemudian disimpan di dalam kapel yang terletak di belakang gereja, dan bayak umat dari berbagai tempat berdoa di tempat itu.
    -Romo Saryanto menerima laporan itu jam 8 malam saat makan malam, setelah itu romo berdua Saryanto dan romo Parman pergi ke Salam hingga jam 23.45 baru kembali pulang ke Gereja.
    -Setelah pulang kedua romo itu ingin melihat kembali hosti yang terbungkus kain di kapel, kemudia kain dibuka dan anehnya baunya tidak seperti darah namun tercium aroma wangi surgawi.
    -Dari kejadian itu pihak gereja banyak menerima sms, tilpun yang menenyakan ntentang kejadian misteri tersebut.
    Semoga informasi ini bermanfaat.

  32. Peristiwa tersebut mengajak kita untuk merenungkan kembali bagaimana sikap kita dalam menyambut Ekaristi,maka sebagai orang yang mengimani Kristus kita harus meyiapkan diri dan hormat ketika akan menyambut Ekaristi.

  33. Hosti berdarah adalah mengingatkan kita agar kita tidak main-main terhadap hosti yang sudah dikonsekrasi, segala hormat harus kita tunjukkan terlebih saat mengikuti perayaan ekaristi. Saya kira itu bukan kejadian biasa, tapi suatu tanda tanda agar kita betul betul sadar akan kebesaran Allah. semoga kita tidak terjebak mujizat atau bukan, tetapi kita bersyukur bahwa kita masih dikasihi Tuhan dan selalu diingatkan.

  34. uji forensik kayak pembunuhan aja…

    bagi yang percaya silahkan, bagi yang gak percaya juga gak papa..

    Berbahagiaalha yang tidak melihat namun percaya

  35. Itu adalah sebagai tanda bahwa kita harus selalu mengingat kepada TUHAN KITA YESUS KRISTUS,yang telah menderita di kayu salib untuk menebus dosa manusia,maka dari itu saya memberitahukan kepada saudara2 marilah kita sejenak mengingat dan merenungkan kejadian/sengsara yang diderita oleh tuhan kita yesus kristus. TUHAN YESUS MENYAYANGI KITA AMEN…………

  36. Ada peristiwa hosti berdarah atau tidak, aku tetap katolik. Masih perlu pembuktian ilmiah apakah ada unsur darah atau tidak pada hosti tersebut. Tidak perlu diperdebatkan, bila itu karya Tuhan, pasti akan berbuah. Bila itu pekerjaan setan, pasti akan musnah.

  37. Dengan info Yesi ini juga sudah memeberi penjelasan yg baik, tapi pasti masih banyak umat yg penasaran ingin tahu pembuktian lebih akurat meskipun tidak langsung melihatnya tetapi setidaknya dapat info hasil penyelidikan/hasil tes laboratorium itu benar2 sama atau tidak dengan mujizat di luar negeri, demikian akan menambah besar keimanannya. tetapi lain lagi kalo sudah di infokan dari sumber yg benar dan bisa di perttanggung jawabkan masih jugga belum yakin dan ingin melihat sendiri….ini menyangkut iman yg masih harus bayak belajar…..iman katolik pada dasarnya masalah hosti berubah menjadi daging atau tidak, tetap meyakini bahwa hosti yg sudah dikosekrasikan itu benar tubuh Kristus yg hadir dalam roti Illahi yg layak di santap oleh pengikut Kristus.

  38. Terpujilah nama Nya yang Kudus,Ya Tuhan Yesus, hamba percaya bahwa, Jika Egkau menghendaki, maka segala sesuatu terjadi atas kehendak Mu. Demikianlah halnya peristiwa yang terjadi di gereja Katolik Kidul Loji Yogyakarta,dapat lebih meningkatkan iman umat bahwa;
    a. Yesus benar-benar roti kehidupan yang senantiasa menyertai umat-Nya b. Yesus adalah Allah yang Maha Kuasa, maka segala sesuatu terjadi atas
    kuasa-Nya termasuk hosti menjadi darah.
    Sebagai umat Katolik layaklah kita panjatkan puji syukur kita, agar dengan peristiwa ini semakin dikuatkan iman,disempurnakan cinta kasih dan dibesarkan pengharapan,dan yang lebih penting kita semakin sadar bahwa kita tidak dapat berbuat apapun tanpa Dia Roti Kehidupan.

  39. mudah-mudahan bukan berdarah benar. kalau benar-benar berdarah, entar malah repot. Tuhan niat sekali menampakan diri di peristiwa itu, bagaimana dengan hari-hari lain yang hostinya normal aja? apa lalu berkurang mutunya? Kenapa Beliau niat sekali dengan yang ini, sementara ada masalah sosial, masalah personal, anak cacat sejak lahir, bencana alam, dll dianggapap ‘nyantai’ dan beliau membantu sekedare dalam rupa bantuan sosial umat beriman, namun giliran begini niat mewujudkan sesuatu yang extraordinary ?
    Iman itu justru bermutu jika tetap beriman tanpa butuh peristiwa spektakuler.
    Kecuali, memang dimata beliau ada peristiwa luar biasa yang mengalahkan segala bencana alam dan penderitaan manusia, sehingga mereka cukup direspon sewajarnya, namun yang ini m,emang lebih menderitakan, lebih memerlukan perhatin, lebih memerlukan action dari sang adikodrati. Beliau di sini maksunya Tuhan yah.

  40. sebagai peringatan juga utk gembala agar tetap setia dengan pengorbanannya sebagai gembala bagi orang lain, soalnya di keuskupan ini ada juga romo yg suka ngajakin isteri orang … gak tahu diapain…. tapi masyarakat curiga ia sudah berlebihan thdp istri umatnya….. semoga romo itu sadar…. dan kembali ke jalan yg benar…

  41. Menurut saya, ini adalah hal yang simple aj. Yang mau percaya itu manifestasi Tuhan silakan, yang tidak pun bebas aja. Bukankah keimanan itu harus bisa diuji dengan logika? Mungkin kecuali yang berkaitan dengan kekuasaan Tuhan. Meskipun jawabanya tidak bisa sekarang, karena kemampuan manusia sangatlah terbatas.
    Tapi menurut saya, yang pasti adalah, kekuasaan Tuhan bisa dilihat dari fenomena alam. Dan tidak akan bertentangan dengan fenomena alam/hukum alam itu sendir.

  42. kalo kita umantnya saja masih meragukan bagaimana dengan yang lain??? yang penting bagi saya itu adalah tanda Bahwa Tuhan benar-benar nyata dan Dia ingin menyatakan percayalah sebagai hambanya….GBU all

  43. dengan adanya peristiwa hosti berdarah di gereja kidul loji jogjakarta kita sebagai umat katolik yang mengimani hosti yg sudah dikonseklair sebagai tubuh Kristus kita tdk usah mempermasalahkan apakah itu mujizat atau apa ,karena aku percaya itu merupakan peringatan bagi kita umat katulik untuk menghormati Hosti Kudus dan Kristus benar2 hadir di tengah2 kita.percayalah Yesus akan selalu mendampingi kita dan menyelamatkan kita umatnya .

  44. Ekaristi menjadi Mujizat terindah saat kita yang menerima Nya
    berubah menjadi seperti Kristus , mampu melakukan kehendak Allah , mampu memberikan , membagikan hidup kita untuk sesama .

  45. hallo smua saudaraku orang-orang katholik…
    kejadian ini disikapi dengan sebuah pertanyaan,.
    Sudah katolik kah kita???

  46. Semakin membuat saya percaya bahwa Yesus adalah Allah yang nyata hadir di tengah-tengah kita, hanya seringkali saya menutup mata dan dibutakan oleh hal-hal duniawi sehingga tidak bisa menyadari kehadiranNya dalam hidup saya.”Ampuni aku ya Yesus, karena imanku tidak lebih baik dari orang Farisi, menyentuh kasutMupun aku tidak pantas,maka bersabdalah saja maka jiwaku kan sembuh.”
    Bagi saudara-saudaraku umat katolik, jangan menjadi bodoh seperti saya, sekarang saatnya kemabli kepadaNya. GBU

  47. saya percaya…….. bahwa itu satu tubuh dan darah Tuhan Yesus Kristus ,untuk itu umat menerima hosti harus dengan sungguh-sungguh untuk membuktikan bahwa itu betul-betul tubuh dan darah kristus

  48. kita semua harus bersyukur sebagai umat dan peliharaannya yang telah di peliharanya sampai sekarang ….. tuhan terus melihat kita dan
    takkan pernah tidur!!!! jangan pernah mencoba hal-hal yang telah di larang gereja !!!!!!

  49. Satu hal perlu didalami adalah makna apa dari kejadian itu. Tuhan hendak menyampaikan pesan apa? Yang saya ingat; ketika patung Bunda Maria menangis di mana-mana: di Eropa, di Amerika, dan juga di sekitar kita (di Kudus yang terakhir)…(bisa jadi saya salah)…banyak putra Bunda yang menjadi pastor mengalami lembar hidup bermasalah dan tidak setia..phedopilia misalnya….Bunda sedih tampil dng tetesan air mata di mana-mana. setelah kasus tersebut terbongkar dan mulai ada titik terang penyelesaian; kurang ada terdengar patung Bunda menangis.
    Nah, yang ini Tuhan menunjukkan pembelaanNYA bagi kita bahwa iman kita benar. Iman yang benar itu yang seperti apa? Kita harus terus menghidupinya dengan syukur dan menyembahNYA.
    Agama ini adalah agama yang paling dekat dengan para suci dan Tuhan sendiri selalu rela menjagai. Hanya kita saja yang terkadang bebal dan tidak loyal….mari mendekat pada yang setia dengan kita tanpa hitungan untung rugi.

  50. Mas Gatot , saya lancang “lan rodo saru ” mendahului Tuhan menjawab anda ; saya rasa Tuhan kecewa sekali karena , makna Ekaristi lebih banyak kita nikmati sebagai mukjijat , betapa enaknya menerima Tuhan dengan hanya pergi ke gereja dan ” nyadong” , terlebih lagi kita suka bergaya pengemis , maunya menerima hadiah 2 terus . Makna Ekaristi jadi diputar balikkan jadi sumber Hiburan kita . Masya Allah . Betapa menyedihkan kita ini.

  51. Tuhan Yesus Kristus sungguh datang dan aku ingin ikut dalam karya keselamatan-MU, Tuhan.
    “karna aku sungguh tidak pantas Tuhan datang pada saya… tetapi bersabdalah saja : MAKA SAYA AKAN SEMBUH”

    • sedikit koreksi: maaf. ….”doa” saat konsekrasi itu kita tiru dari kata-kata Perwira yang hambanya sakit, Perwira itu menemui Tuhan Yesus memohon pertolongan Tuhan agar berkenan menyembuhkan hambanya yang sedang sakit (saya lupa ayatnya, ada di Injil). Dan kita dg mengucapkan kalimat itu diharapkan mampu meniru iman sang perwira tersebut akan kuasa Tuhan Yesus. dan kalimat yang diucapkan Perwira itu adalah…bersabdalah saja…. bukan berdoalah saja. Demikian saudaraku. maaf ya…?❤️

  52. Bertobat lah sebelum terjadi sesuatu pada diri kita sendiri tuhan sudah mempunyai rencana besar untuk oleh karna itu tuhan selalu di sisi kita dan banayak bencana seperti padang , solo yang sudah tuhan menampakan diri sendiri di depan kita ..
    Haleluya puji tuhan
    Dalam nama tujan yesus

  53. Hosti itu sekarang ada di ruang adorasi Greja kidul loji..saya pribadi percaya 100% dimana waktu itu saya berdoa kepada Yesus untuk menunjuk kan mukjizat .hanya sehari mukjizat itu nyata..benar2dahsyat Tuhan kita..semakin mempertebal iman saya..

  54. sudahkah dilaporkan pada bapa Uskup agar ditindaklanjuti. Dan agar dilaporkan kepada bapa Paus. Dulu pernah terjadi hal serupa (hosti berubah menjadi segumpal daging segar, dan setelah diselidiki oleh NASA, itu memang darah dan daging yg berasal dari tisue hati yg berusia waktu itu hampir dua ribu tahun, sy lupa th berapa terjadi dan di negara mana, saya lupa, tp saya ingat golongan darah nya, dan itu diyakini sbg darah&daging dari tubuh Kristus).
    Kemuliaan kepada ALLAH Bapa & Putera & Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. Dia ada dan selalu ada, kekal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here