Perpas Nusra Dibuka di Keuskupan Atambua (2)

0
201 views
Perayaan Ekaristi mengawali Pertemuan Pastora para Uskup Nusra di Atambua, Timor, NTT. (Komsos Keuskupan Atambua)

PERTEMUAN Pastoral ke-11 dibuka secara resmi di Keuskupan Atambua dalam Perayaan Ekaristi oleh Bupati Belu, Senin, 22 Juni 2019. Acara itu disaksikan oleh para Uskup ee-Regio Nusa Tenggara, para imam, biarawan-biarawati dan umat.

Pembukaan Perpas ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali.

Uskup Keuskupan Atambua Mgr. Dominikus Saku dalam kotbahnya menyentil masalah migran perantau yang terjadi dan meresahkan, karena adanya korban yang dialami saudara-saudari kita yang merantau di negara lain.

Ia kembali mengingatkan agar masalah migran dan perantau perlu mendapat perhatian serius  dan dibutuhkan pembekalan keterampilan bagi TKI-TKW. “Masalah pendidikan dan pekerjaan menjadi masalah serius yang perlu disikapi bersama. Mencari solusi agar umat kita tidak menjadi korban terus-menerus hingga kini,” ujar Mgr. Domi.

Sekali lagi, bagi Mgr. Dominikus Saku, masalah pastoral tentang migran perantau menjadi tantangan di dalam Gereja. Tentu tema yang diangkat ini sangat kontekstual dan cocok dengan situasi yang kita hadapi sekarang ini yakni Gereja Nusra Peduli Migran Perantau.

Lebih lanjut dikatakan bahwa Perpas ke-11 tahun ini, sangat tepat dan kontekstual dengan keadaan yang kita hadapi. ”Harapan saya semoga dengan pertemuan ini kita dapat menemukan keputusan tepat. Semoga dari pemerintah juga ditemukan regulasi yang mampu memberi solusi untuk kehidupan yang lebih baik bagi TKI-TKW,” ungkap Uskup Keuskupan Atambua ini.

Bupati Belu Wilibrodus Lay SH membacakan pidato Gubernur NTT yang mengulas masalah yang sama tentang migran perantau. Kurangnya lapangan pekerjaan dan juga soal minimnya keterampilan. “Di NTT memang kekurangan lapangan pekerjaan tapi pemerintah selalu mencari langkah terobosan untuk menghadapi masalah ini. Juga kita membangun pola kerja bagi masyarakat agar jangan sampai selalu menjadi korban,” tandasnya.

Para uskup dan rombongan bersidang selama sepinggu.

Hadir dalam Perpas ini para pengamat masalah sosial dan juga pemerhati kemanusiaan. Sidang ini diselingi juga dengan testimoni dari para korban human trafficking.

Dalam misa pembukaan hadir sejumlah besar imam dan biarawan-biarawati. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Penyelenggara Romo Petrus Bere mengucapkan terima kasih atas kehadiran para Uskup dan rombongan di Keuskupan Atambua. Sekaligus ia mengatakan akan siap memberikan pelayanan yang terbaik.

Kredit Foto: Komsos Keuskupan Atambua

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here