Pesta Syukur 150 Tahun FSGM

0
917 views
Suster FSGM
Para Suster FSGM merayakan ulang tahun ke-150 tahun berdirinya tarekat. Foto : Sesawi.net/Suster Fransiska FSGM

Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian. (Henry Van Dyke).

Puisi yang dilantunkan oleh Mgr. Adrianus Sunarko OFM ini saat Perayaan Syukur 150 Tahun FSGM, Perayaan Kaul Kekal dan 25 Tahun Hidup Membiara, di Kapel Biara St. Yusuf, 18 November 2019.

Para  suster yang mengikarkan profesi kekal adalah: Sr. M. Margrita, Sr. M. Theresia, dan Sr.  Theresa Maria. Dan delapan suster yang merayakan 25 tahun hidup membiara: Sr. M. Yonatha, Sr. M. Fabiola, Sr. M. Dorothea, Sr. M. Luisa, Sr. M. Fransisko, Sr. M. Arsenia, Sr. M. Editha, dan Sr. M. Dominique.

Perayaan Syukur ini dipimpin oleh Uskup Tanjungkarang Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Palembang Mgr. Al. Sudarso SCJ, dan Uskup Pangkalpinang Mgr. Adrianus Sunarko OFM.

Uskup Sunarko menutup puisi itu dengan berkata, “ Di atas semuanya: Kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”

Lalu Uskup bertanya kepada yang berpesta perak, apakah 25 tahun itu terasa lama atau cepat? Pertanyaan ini tidak dapat segera dijawab oleh sang pestawati. Karena memang perjalanan hidup membiara mengalami up dan down, suka dan duka datang silih berganti. Apa pun situasinya, para religius diminta untuk setia dan sukacita dalam menanggapi panggilan Tuhan. Setia seperti kelompok Anawim. Kelompok sisa-sisa Israel ini setia kepada Allah, mereka tidak melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Mereka lebih suka mati dan dari pada menodai dirinya.

Kemudian Uskup mengajak refleksi kepada para suster. FSGM telah berusia 150 tahun hadir di dunia ini apakah anggotanya seperti orang-orang kelompok Anawim: yang memiliki keteguhan hati , lebih suka mati daripada melanggar konstitusi? Apakah Kongregasi FSGM juga membawa orang lain menuju kekudusan, menuju hidup baru, dan beriman teguh pada Tuhan.

Uskup kelahiran tahun 1966 ini menutup khotbahnya dengan tiga buah pantun yang dihadiahkan kepada para suster yang berkaul kekal, merayakan 25 tahun hidup membiara, dan untuk 150 Tahun Kongregasi FSGM.

Gadis menari berselendang putih

Lemah gemulai bergelang kaki

Kaul kekal yang kalian pilih

Damai Tuhan selalu di hati  

Sungguh manis si gula jawa

Manis pula gula kelapa

Selamat HUT hidup membiara

Semoga selalu sehat dan bersukacita

Kue bakpia dijual di Blok M

Dimakan lima tetaplah kurang

Selamat bahagia suster-suster FSGM

Semoga menjadi berkat untuk banyak orang.

Puncak acara 150 tahun FSGM diadakan sore hari di Gedung Serba Guna, La Verna, Padangbulan. Tiga Uskup hadir: Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Mgr. Adrianus Sunarko OFM, dan Mgr. Al. Sudarso SCJ. Acara yang dihadiri sekitar 600 orang ini diisi oleh Paduan Suara Gita Assisi, pemotongan kue, dan drama musikal: “Engkau Menaruh Tangan-Mu di atasku,” ciptaan: Sr. M. Editha FSGM. Lalu para tamu undangan dipersilakan menikmati makanan yang telah di sediakan di depan hall.            

Rangkaian acara 150 tahun FSGM di provinsi Indonesia diantaranya, bedah rumah, pertemuan koster, berjalan bersama orang muda katolik, youth gathering, dan ziarah ke rumah pusat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here