Pijar Vatikan II di Tahun Iman: Kejutan Paus Benedictus XVI (6A)

0
1,372 views
Paus Emeritus Benedictus XVI (1927-2022)

HARI Rabu, 24 Oktober 2012, Paus Benedictus XVI membuat  kejutan besar! 

Pada akhir Audiensi Umum di Aula Paulus VI di samping Basilika Santo Petrus, yang diadakan tiap Rabu itu, Paus tiba-tiba mengumumkan penunjukan Kardinal baru (consitorium). Mereka yang diangkat jadi Kardinal yang baru ini adalah  (1) Mgr. Bèchara Boutros Rai, patriarch Antiochia dari ritus Maronit (Libanon); (2) Mgr. Baselios Cleemis Thottunkal, Uskup Agung Trivandrum dari ritus Siro-Malankara  (India); (3) Mgr. Luis Antonio Tagle, Uskup Agung Manila (Filipina); (4) Mgr. John Olorunfermi Onaiyekan, Uskup Agung Abuja (Nigeria); (5) Mgr. Rubèn Salazar Gomez, Uskup Agung Bogotà (Colombia); (6) Mgr. James Michael Harvey, Prefetto della Casa Pontificia. 

Tak lazim

Pengumuman Kardinal baru yang “cuma” 6 orang ini dianggap banyak kalangan sebagai pengumuman yang tidak lazim. Biasanya consitorium meliputi lebih dari 10 nama kardinal baru. Consitorium mini ini sangat mengejutkan, karena Paus tidak menunjuk satu pun nama dari Italia atau Eropa. 

Inilah untuk pertama kali dalam sejarah Gereja, consitorium tanpa nama Itali dan Eropa! 

Yang lebih mencengangkan lagi, pada consitorium ini, tidak ada satu pun kardinal yang diangkat untuk departemen Kuria Vatikan yang terpenting yaitu Departemen Ajaran Iman. Hampir setiap consitorium, pasti ada 1-2 nama kardinal baru untuk departemen paling berwibawa, yang pernah dikepalai oleh Kardinal Ratzinger yang kini menjadi Paus Benedictus XVI. 

Pada Pesta Emas 50 Tahun Konsili Vatikan II dan Tahun Iman ini, Paus Benedictus nampaknya ingin berbicara kepada dunia dengan consitorium yang “nyeleneh” ini. Semangat Konsili Vatikan II yang diproklamasikan oleh Paus Yohanes XXIII yaitu : “membuka jendela lebar-lebar agar angin segar memasuki ruang-ruang gereja yang sumpek” seolah ingin dihidupi kembali oleh Paus Benedictus. 

Paus Jerman ini hendak mengatakan kepada dunia: “bukalah mata dan hati Anda semua, kini dunia sudah berubah. Gereja hadir dan ikut merasakan “gaudium et spes”, suka dan duka, tangis dan tawa, putra-putrinya di daerah konflik Timur Tengah, Gereja “martir” yang lagi diserang habis-habisan oleh kelompok teroris fundamentalis di Nigeria, ribuan putera-puteri Gereja yang mati terbunuh karena perang kartel obat bius di negara-negara katolik seperti  Columbia dan Mexico. 

Pengangkatan para kardinal baru dari “daerah rawan konflik” itu seolah menjadi tanda, agar Gereja hadir di wilayah yang paling harus direngkuh. Sementara Kardinal Harvey dari Amerika yang sudah lama malang melintang mengurus “rumah tangga” Vatikan, dipromosikan menggantikan  Kardinal Francesco Monterisi (79 tahun) yang selama ini memimpin Basilika Santo Paulus. Posisi Mgr.Harvey sebagai Prafek  Rumah Tangga Kepausan, nampaknya akan digantikan oleh wakilnya Mgr.Leonardo Sapienza. 

Dari segi usia, consitorium kali ini juga memberi kejutan rekor.  Kardinal Thottunkal adalah kardinal paling muda dalam sejarah Gereja. Uskup Agung Trivandrum dari ritus Siro-Malankara India ini diangkat menjadi kardinal pada usia 53 tahun. Sementara Kardinal Luis Antonio Tagle, Uskup Agung Manila ini, adalah Kardinal muda termuda kedua sesudah Kardinal Thottungkal.   

Kardinal Tagle lahir tahun 1957. Keenam kardinal baru ini akan dilantik di Basilika Santo Petrus pada 24 November nanti. 

Dua kali

Selama tahun 2012 ini, Paus Benedictus sudah mengumumkan 2 kali consitorium. Bulan Februari dan bulan Oktober ini. 

Pada bulan Februari lalu, banyak muncul nama-nama Uskup Itali dan nama-nama prelat, pimpinan biara dan kongregasi. Beberapa komentar miring mengatakan kalau consitorium Februari lalu adalah promosi “orang-orang”-nya Kardinal Tarsisius Bertone, ‘Perdana Menteri’ dan Sekjen Vatikan. 

Posisi sebagai PM, praktis telah menjadikan Kardinal Bertone sebagai orang penting di Tahta Suci nomer dua  sesudah Paus. 

Consitorium bulan ini, konon menjadi “penyeimbang” dari consitorium Februari yang lalu. Para pengamat mengatakan dengan kasus “VatiLeaks”, Paus nampaknya mulai waspada pada pengaruh orang-orang Kardinal Bertone. Sementara Mgr.Harvey, pengurus Rumah Tangga Vatikan, diangkat Kardinal biar tidak kehilangan muka. 

Mgr.Harvey-lah yang pertama ‘menemukan’ dan kemudian mengangkat Paolo Gabriele untuk menggantikan Angelo Gugel, sebagai asisten pribadi Paus. Seperti kita tahu, Paolo Gabriele tertangkap basah membocorkan rahasia kepausan ke fihak-fihak lain yang kemudian  membocorkannya dalam skandal VatiLeaks. Harvey, meski statusnya naik jadi Kardinal, perannya tinggal seremonial. 

Apakah benar dugaan-dugaan itu, tentu saja hanya Paus yang tahu. (Bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here