Pilih Mana: Sumber atau Saluran Terang?

1
1,213 views

DALAM tata bahasa Inggris dan juga bahasa-bahasa lain yang punya konjugasi kata kerja  ada yang namanya kalimat  indicative, imperative, dan subjunctive. Ketiganya biasa disebut sebagai moods. Alias kalimat-kalimat yang ingin mengungkapkan sikap dan karena itu harus  menggunakan kata kerja yang menerangkan maksud si pembicara atau penulisnya.

Indicative mood adalah jenis kalimat yang paling umum dan digunakan untuk menyatakan kebenaran atau fakta tertentu. Contoh sederhananya: “It is a cat; I am happy;  He eats his breakfast.”

Imperative mood adalah jenis kalimat yang digunakan untuk menyatakan perintah, petunjuk, atau nasehat yang tegas. Contohnya: “Eat your cereal; Don’t touch that lamp.”

Sementara, subjunctive mood adalah jenis kalimat yang digunakan untuk menyatakan harapan atau keinginan yang pada kenyataannya tidak terjadi sebagaimana diharapkan atau sesuai dengan kenyataan yang ada. Contohnya: “I wish I could do the job;  We would have passed  the exams, only if we had studied more seriously.”

Menjadi “Garam Dunia”

Apa yang disampaikan Yesus dalam Injil Matius 5:13-16 dalam  perikop tentang “Garam Dunia dan Terang dunia” itu bukanlah sebuah   imperative mood (perintah); juga bukan subjunctive mood (harapan). Perikop itu lebih bernuansa sebagai  indicative mood (kenyataan) yang menerangkan bahwa berkat Yesus, para murid telah menjadi dan harus tetap sebagai garam dan terang dunia.

Perikop injil itu ditutup dengan kalimat: “…Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu di surga.

Tuhan memanggil kita supaya berguna bagi orang lain. Membuat lingkungan lebih baik. Membawa terang. Memberi sukacita. Menjadi berkat. Tapi, bukan supaya orang-orang memuliakan nama kita, melainkan nama Tuhan.

Ini sama bunyinya dengan doa Santo Fransiskus Assisi yang berbunyi: “Make me a channel of your peace“.

Mario Tamba, pernah berkarya pastoral di Brazil selama enam tahun.

1 COMMENT

  1. untuk bagian ini saya punya pinsirp sendiri 1. Uruslah diri anda sendiri, 2. Jangan takuti cara orang lain berkendara, 3. Takutilah cara anda berkendara, 4. Selalu awas pada posisi anda saat berkendara klo anda sudah memenuhi pinsirp tersebut, skalipun anda sangat cepat, kemusian kendaraan diddepan ada tiba2 menyisir kearah anda, adan pasti sudah tau mw mwlakukan apa pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya sehingga anda aman.atau sekalipun diddepan ada ada tabrakan, anda dekat dengan kejadian gtersebut dalam beberapa detik jg bakal nabrak, tp klo adana memakai salah satu perinsip diatas dijamin anda pasti punya STEP2 tertentu untuk menghindar, walo mesti nabrak tp ngak sampe cedera smoga membantu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here