Pontianak: Cara Umat Paroki Stella Maris Siantan Memaknai BKSN 2018 (1)

0
861 views
Misa penutupan Bulan Kitab Suci Nasional di Paroki Stella Maris Siantan, Pontianak. (Br. Kasta MTB)

“MELAKSANAKAN ajaran Yesus dalam kehidupan sehari-hari,” demikian antara lain  pesan Pastor Paroki Romo Kornelius Kuli Keban MSC, dalam kata pengantar pada Perayaan  Ekaristi Penutupan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) di Gereja Stella Maris Siantan Pontianak, Minggu, 7 Oktober 2018  lalu.

“Pendalaman tema–tema  BKSN yang telah  dilaksanakan di setiap kring selama satu bulan ini  perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,” sambungnya.

Sebagian besar umat yang hadir pada Minggu pagi pukul 08.00 itu mengenakan berbagai pakaian adat berbagai etnisitas di Indonesia, antara lain Dayak, Bali, Flores, Batak,  Sunda dan Jawa. Mereka berjalan beriringan  dalam perarakan dari halaman  gereja menuju altar.

Hal serupa dilakukan pula pada  hari Minggu, 2 September 2018 saat pembukaan BKSN di gereja yang sama.

Ada sukacita dan keindahan

Rangkaian kegiatan Bulan Kitab Suci Nasional Paroki Stella Maris Siantan diawali dengan upacara pembukaan pada hari Minggu 2 September 2018. Upacara ini ditandai dengan pelepasan balon di halaman depan gereja. Umat membentuk posisi melingkar di halaman gereja.

Dalam kata sambutannya, Ketua BKSN Paroki Stella Maris Siantan Ibu Eviliana mengajak semua yang hadir untuk lebih sering  membaca Kitab Suci. “Hari ini kita memulai Bulan Kitab Suci Nasional, mari kita memulai juga mendekatkan diri dengan Kitab Suci dan membacanya.”

Sambil memegang ikatan balon warna – warni Roo Kornelius Kuli Keban MSC mengucapkan

“Bulan Kitab Suci Nasional Paroki Stella Maris Siantan dengan ini dibuka. Demi nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Amin.” Dan ikatan balon dilepaskan.

Acara dilanjutkan dengan perarakan Kitab Suci menuju ke dalam gereja didahului  dengan tarian ‘pembuka jalan’ oleh OMK Paroki Stella Maris. Menjelang pintu masuk gereja para penari menepi dan  berdiri di sisi kiri dan kanan, memberi jalan barisan perarakan.

Berturut-turut menuju ke dalam gereja, misdinar dengan dupa,  salib dan lilin  disusul barisan anak-anak dengan memegang tulisan ayat-ayat Kitab suci, pembawa Kitab Suci,   umat, etugas liturgi dan kemudian  ra imam.

Pada dua kesempatan tersebut, pembukaan dan penutupan BKSN di paroki ini gereja penuh, karena pada hari itu Perayaan Ekaristi hanya diadakan satu kali pada pukul 08.00.

Dalam kotbahnya pada Misa Pembukaan BKSN itu, Pastor Paroki Romo Kornelius Kuli Keban MSC menegaskan bahwa dalam kenyataan hidup sehari-hari, manusia hidup dalam perbedaan, atau dalam  kemajemukan; perbedaan cara berpikir dan cara pandang, perbedaan gaya hidup, dan Allah menciptakan serta mencintai semua ciptaan yang berbeda. “Allah memanggil kita untuk memperindah bukan memperkeruh,” tegasnya.

Ditekankan pula bahwa dengan menghadirkan perbedaan hidup menjadi lebih indah. “Hargai perbedaan dengan hati.  Kalau hati berbicara, maka perbedaan, kemajemukan menjadikan hidup lebih indah dan penuh sukacita.”

Pendalaman Kitab Suci

Berbagai macam kegiatan diadakan dalam rangka mengisi BKSN 2018 di Paroki Stella Maris Siantan Pontianak ini; ‘kata berantai’,  lomba koor antar lingkungan, lomba baca Kitab Suci, mewarnai, lomba bercerita  dan pendalaman tema  BKSN 2018 dengan tema besar yang ditetapkan oleh Lembaga Biblika Indonesia (LBI) “Mewartakan Kabar Gembira Dalam Kemajemukan.”

Sesuai  buku panduan pendalaman yang diterbitkan oleh LBI, umat Paroki Stella Maris Siantan menjadwalkan empat kali  pertemuan lingkungan, yakni  4 September, 14 September, 21 dan 28 September dengan  empat sub tema secara berturut-turut:

  • Dialog dengan yang miskin dan tersingkir.
  • Mewartakan Kabar Gembira di tengah Kemajemukan Budaya.
  • Dialog dengan agama lain.
  • Dialog dengan Gereja lain.

Sebanyak 23 kring melaksanakan pertemuan pendalaman Kitab Suci di kringnya masing-masing  sesuai sub tema dengan dipandu oleh Ketua Kring atau yang telah ditentukan panitia yakni bidang pewartaan.

Br. Martin MTB, salah satu pendamping pendalaman tema BKSN di Kring Hati Kudus mengungkapkan bahwa umat yang hadir  di kring tersebut  sekitar 50 lebih. Mereka antusias mengikuti kegiatan pendalaman tema BKSN “Dialog dengan yang miskin dan tersingkir” yang disajikannya dengan menggunakan  media bantu. “Banyak yang bersedia sharing pengalaman, mereka bersemangat,” ungkapnya.

Gegap gempita semangat kelompok koor.

Stefanus Paras Agung, anggota DPP Koordinator Kepemudaan,  mengungkapkan bahwa partisipasi umat mulai dari anak, OMK dan orang tua dalam seluruh kegiatan BKSN di Paroki Stella Maris ini tinggi.

Sebagai pengarah acara kegiatan BKSN Paroki dan berpakaian adat Dayak Pesaguhan Ketapang dalam acara pembukaan, ia  melihat antusiasme umat sebagai hal yang membanggakan. Ia berharap agar kegiatan-kegiatan bersama seperti ini tetap dilanjutkan dan ditingkatkan dengan harapan partisipasi dan antusiasme  dari umat Katolik semakin meningkat demi kemajuan paroki.

“Kegiatan-kegiatan dalam rangka  BKSN ini merupakan  momentum umat Katolik Paroki Stella Maris Siantan untuk mempererat tali persaudaraan dengan harapan  Kitab Suci akan menjadi  pegangan dan pedoman hidup,” ungkapnya kemudian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here