Proficiat: 45 Tahun Imamat Romo FX Adisusanto SJ, Kepala Dokpen KWI

2
1,662 views
Kepala Dokpen KWI Romo FX Adisusanto SJ . (Ist)

UMUR boleh beranjak tua dan tambah uzur, namun semangat hidup dan etos kerja disiplin tak boleh lekang oleh perjalanan waktu. Barangkali ungkapan ini cocok diterapkan pada sosok pastor Jesuit yang –meski sudah uzur beneran—namun rasanya bertambahnya umur sepertinya tak pernah menghalangi  Romo FX Adisusanto SJ (74) terus berkarya bagi Gereja Katolik di Indonesia melalui peran pentingnya di KWI sebagai Kepala Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Kalau sudah menenteng kamera, jangan tanya bagaimana Romo Adisusanto SJ yang sudah sepuh ini berkiprah. Sangat jarang berjubah –kecuali pada momen tertentu—bukan Romo Adi namanya kalau sembari menenteng kamera DLSR lalu senang ikut blusukan di kerumunan dan kemudian main jepret sana-sini.

Romo Adisusanto SJ ikut blusukan di tengah kerumunan massa di Lapangan KONI Sario saat hendak berlangsung defile kontingen Indonesian Youth Day di Manado tahun 2016. (Mathias Hariyadi)

Lazimnya para fotografer yang tidak suka wajahnya jadi objek jepretan foto, demikian pula Romo Adi juga lebih suka memainkan lensa kamera DSLR-nya membidik objek jepretan daripada membiarkan wajahnya dibidik orang melalui lensa kamera.

45 tahun sebagai imam Jesuit

Nah, pada tanggal 8 Desember 2017 kemarin, tepat sudah Romo FX Adisusanto SJ merangkai umur historis merayakan HUT 45 tahun sebagai seorang imam (pastor) Jesuit.

Tak ada pesta atau perayaan apa pun untuk mensyukuri peristiwa penting ini, karena di Ordo Serikat Yesus (SJ, Yesuit), acara meriah merayakan pesta peringatan tahbisan imamat para Jesuit biasanya hanya terjadi pada momen-momen berikut ini: sebagai SJ dan pesta tahbisan imamat kurun waktu momen 25 tahun, 40 tahun, 50 tahun, dan 60 tahun.

Dengan demikian, peringatan 45 tahun sebagai imam Jesuit ya berlalu begitu saja. Bahkan bocoran mengenai pesta itu sendiri baru muncul di meja redaksi setelah staf senior di Kantor Dokpen KWI memberitahukan hal itu.

Romo FX Adisusanto SJ (kiri memikul ransel hitam dan bertopi) di tengah kerumunan kontingen peserta defile AYD 2016 di Lapangan KONI Sario Manado (Mathias Hariyadi)
Romo FX Adisusanto SJ (depan kanan bertopi) tengah memotret suasana tribun panggung dari posisi bidik lebih rendah di Lapangan KONI Sario Manado. (Mathias Hariyadi)

Bersama tiga imam Jesuit lain

Romo FX Adisusanto SJ menerima Sakramen Imamat dalam prosesi misa tahbisan imam yang dipimpin oleh alm. Kardinal Justinus Darmojuwono Pr, Uskup Agung KAS waktu itu.

Bersama Romo Adi, ikut pula menerima Sakramen Imamat pada prosesi misa tahbisan  imam yang sama yakni:

  • Romo Josephus Darminta SJ, mantan Provinsial SJ Provindo dan kini menjadi pembimbing retret di Girisonta.
  • Romo R. Hardaputranto SJ, mantan Ketua LPPS KWI.
  • Romo J. Subagya SJ, pernah menjadi dosen fisika di Sanata Dharma, Rektor Kolese Loyola dan Kolese de Britto. Kini, Romo Bagya sudah almarhum.
  • Romo L. Dibyawiyata SJ, pernah jadi Pastor Kepala Paroki Gedangan Semarang, Rektor Kolese St. Stanislaus Girisonta, dan belasan tahun lamanya berkarya di Dili – Timor Leste.
Romo FX Adisusanto SJ sebagai narasumber di sebuah program kegiatan lokakarya Gerakan Antikorupsi Yayasan Bhumiksara. Kegiatan ini berlangsung akhir tahun 2016 di Susteran SFS Sukabumi. (Mathias Hariyadi)

Romo Adi masuk Novisiat SJ di Girisonta tahun 1962 dan menerima tahbisan imamatnya 10 tahun kemudian di tahun 1972 di Gereja St. Antonius Kotabaru Yogyakarta.

Ahli katekese

Bicara tentang Romo FX Adisusanto SJ, tak lengkap bila tidak menyebut karyanya yang ‘abadi’ di STKat (Sekolah Tinggi Kateketik) Pradnya Widya di Jl. Ahmad Jazuli – Kotabaru. Inilah tempat pengemblengan kader-kader tenaga pastoral katolik dan katekis didikan para Jesuit. Selama belasan tahun lamanya, Romo Adisusanto SJ menjadi dosen katekese di lembaga yang kini menjadi Fakultas Ilmu Pendidikan Agama (IPAK) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selepas pensiun dari STKat, Romo Adi mendapat tugas menjadi Rektor Seminari Menengah Mertoyudan selama kurang lebih lima tahun tiga bulan. Setelah itu, barulah kemudian, Romo Adisusanto SJ  berkarya di lingkungan KWI dan didapuk menjadi Sekretaris Eksekutif  Komisi  Seminari KWI,  lalu Sekretaris Eksekutif Komisi  Kateketik  KWI dan akhirnya kini menjadi  Kepala Dokpen KWI hingga hari ini.

Romo FX Adisusanto SJ genap merangkai umur selama 45 tahun sebagai imam Jesuit. (Ist)

Gerakan Antikorupsi

Selama menjadi Kepala Dokpen KWI inilah, Romo Adi sering bepergian ke berbagai lokasi di banyak keuskupan di seluruh Indonesia ikut menjadi narasumber sekaligus mengampu kegiatan lokakarya Gerakan Antikorupsi bersama Yayasan Bhumiksara yang berkedudukan di Jakarta.

Pada kesempatan seperti inilah, semangat jiwa muda Romo Adisusanto SJ tampak masih tokcer, saat beliau muncul di panggung memberi paparan dalam program lokakarya besutan Yayasan Bhumiksara dan KWI ini.

Romo FX Adisusanto SJ menjadi narasumber dalam sebuah lokakarya Gerakan Antikorupsi bersama Yayasan Bhumiksara dengan partisipan para Suster Fransiskanes Sukabumi (SFS) akhir tahun 2016. (Mathias Hariyadi)

Di sela-sela rehat atau usai lokakarya, sungguh menjadi kegembiraan hati Romo Adisusanto SJ ketika menyempatkan diri bisa bertemu kembali dengan para mantan mahasiswa-mahasiswinya saat mereka belajar di STKat Pradnya Widya di Kotabaru, Yogyakarta ini.

Proficiat Romo FX Adisusanto SJ, Romo Josephus Darminta SJ, Romo R. Hardaputranto SJ, dan Romo L. Dibyawiyata SJ.

2 COMMENTS

  1. Maaf, apakah Romo FX Adisusanto ini putra dari Pahlawan Nasional Agustinus Adisutjipto yang namanya diabadikan sebagai bandara Adisutjipto?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here