Puncta 02.04.20: Bahasa Plesetan

0
235 views
Bahasa plesetan gaya Yogya by Ist2

Yohanes 8:51-59

DI daerah Yogayakarta pada dekade 80-90an muncul gaya bahasa plesetan. Orang berkomunikasi tetapi kata-katanya diplesetan.

  • Misalnya, “Selamat pagi.”
  • Teman lain menjawab, “Pagi atau mami.”
  • Yang lain lagi menyambung, “Mami godhog apa mami goreng.”
  • Godhog apa pinter.
  • Tinta pinter.
  • Aku tinta buatan Indonesia.”

Dibutuhkan kepandaian dan imajinasi yang tinggi supaya bisa nyambung membuat plesetan.

Dulu di Seminari ada teman yang pinter bahasa plesetan. Namanya Heri Nurcahyo atau Heri Gendhut. Asal ada dia, semua omongan bisa diplesetkan. Komunikasi itu nyambung namun isinya tidak nyambung.

Dalam bacaan Injil hari ini, komunikasi Yesus dengan orang-orang Yahudi itu nyambung tetapi isinya tidak nyambung.

Yesus berbicara tentang Bapa-Nya. Yesus berasal dari Allah. Namun orang-orang berbicara tentang keturunan Abraham.

Mereka merasa berasal dari keturunan Abraham. Diskusi tentang Abraham pun tidak nyambung. Yesus berbicara tentang iman Abraham, namun orang-orang Yahudi menangkapnya berbeda dengan yang dimaksudkan Yesus.

Komunikasi membutuhkan saling pengertian di antara kedua belah pihak. Orang Yahudi tidak mengerti apa yang dibicarakan Yesus. mereka tidak mempercayai Yesus. bahkan mereka menganggap Yesus kerasukan setan.

Padahal Yesus mewartakan kebenaran dari Allah. Orang-orang tidak mempercayai pewartaan Yesus. maka kendati Yesus berasal dari Allah, mereka tidak percaya. Apa saja yang dikatakan Yesus, tidak dianggap. Mereka tidak mempercayainya.

Sama halnya kalau ada orang yang tidak seiman dengan kita mempertanyakan tentang Allah Tritunggal, atau Roh Kudus, atau keallahan Yesus.

Kalau mereka tidak membuka hati untuk mempercayainya, sebagus apa pun penjelasan kita pasti tidak akan diterima. Kuncinya hanya satu yaitu percaya.

Orang Yahudi tidak percaya dengan pewartaan Yesus bahwa Dia berasal dari Allah. Maka perdebatan itu tak bisa nyambung, karena masing-masing berbeda cara memandangnya.

Yesus mengajak kita tinggal dan menuruti firman-Nya. Kalau kita mau menuruti friman-Nya kita akan mengenal Yesus sumber kehidupan. Dengan demikian kita menerima keselamatan-Nya.

Menanti datangnya senja
Menikmati lagu-lagu indahnya
Tinggal di dalam firman-Nya
Kita pasti diselamatkan oleh-Nya

Cawas, menyiapkan properti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here