TUHAN Yesus mengutus 72 murid untuk mendahului dan mempersiapkan kedatanganNya. Ia memperingatkan mereka bahwa tugas ini begitu berat penuh tantangan. Tantangan itu digambarkan seperti domba yang diutus di tengah-tengah serigala.
Seperti Ayub dalam bacaan pertama, ia menghadapi tantangan bukan hanya dari lawan-lawannya tetapi juga dari sahabat-sahabat bahkan keluarganya sendiri. Hidup Ayub yang saleh, taat dan setia pada Allah justru dicemooh, dilecehkan, dihina oleh teman-temannya.
zaman sekarang ini orang berbuat baik justru dinyinyiri, diserang dari sana sini dengan fitnah, berita hoax, dibenci dengan membunuh karakternya. Serigala itu bahkan membentuk gerombolan untuk menyerang bukan cuma di dunia nyata tapi juga dunia maya.
Ada serigala jantan ada pula serigala betina yang bersatu padu menyerang. Yesus bahkan meminta kita tidak membawa apa-apa. Hanya mengandalkan kuasa Tuhan saja. Orang yang percaya pada Tuhan akan tetap menang.
Pada akhirnya serigala yang berbulu domba akan terkuak juga. Maka tetap percayalah pada kuasa Tuhan. Drama-drama rekayasa yang jahat lama-lama terbongkar juga. Ayub menjadi contoh bagaimana iman kepada Tuhan akan membuahkan happy ending.
Marilah kita setia kendati kadang terasa gelap. Habis gelap terbitlah terang. Di dalamnya kita tekun dan setia kepada Allah. Sarung Paet main drama. Sutradara bingung ending-nya. Kalau kita tetap setia. Allah tidak meninggalkan kita. Berkah Dalem.
