Puncta 07.01.20: Berbagi dan Berbelarasa

0
333 views
Ilustrasi: Alfa F peduli dengan korban banjir. (Ist)


Markus 6: 34-44

BANJIR di Jakarta awal tahun 2020 ini sangat dirasakan oleh warga Jakarta karena areal yang terdampak sangat luas dan merata.

Kita semua tahu siapa yang harus bertanggungjawab dalam masalah ini. Hampir tidak ada tindakan yang maksimal untuk penanganan banjir yang meluas.

Banyak orang merasa gemas dan kecewa dengan penanganan bencana ini.

Bagaimana normalisasi sungai tidak dijalankan dan banyak kata-kata manis disampaikan tanpa isi yang kongkret. Akhirnya Presiden dan para menteri terkait harus turun tangan, mengambil alih.

Dalam bacaan Injil hari ini, sikap seperti itu nampak dalam diri para murid Yesus. melihat banyaknya orang yang mengikuti Yesus, para murid mau cuci tangan dan lepas tanggungjawab.

Mereka berkata kepada Yesus, ”Suruhlah mereka pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa dan kampung-kampung sekitar sini.”

Ada bencana kelaparan. Tapi para murid mau lempar tanggungjawab.

Ketika Yesus berkata, “Kamu yang harus memberi mereka makan.” Para murid itu masih berdalih dan mencari alasan-alasan, “Jadi, haruskah kami pergi membeli roti hanya dengan 200 dinar dan memberi mereka makan?”

Para murid ini belum sehati dengan Yesus. di awal tadi ketika melihat orang banyak, tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan. Yesus merasa kasihan karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Ini menggerakkan hati Yesus.

Para murid diajak ikut berbela rasa. Tapi mereka belum sampai ke tahap itu. Mereka ingin lari dari tanggungjawab.

Perlahan-lahan Yesus mengajari mereka menjadi murid. Mereka diajak terlibat untuk bertindak. Sekecil apa pun tindakan yang baik akan berbuah kebaikan. Apa yang mereka miliki, yang hanya lima roti dan dua ikan itu, jika dihaturkan kepada Yesus akan menjadi bermanfaat.

Mereka diajak untuk mau memberi. Kemudian mereka diajak mau berbagi. Yesus menyuruh mereka membagi-bagikan roti dan dua ikan itu kepada orang banyak sampai kenyang.

Ketika kita mau memberi dan berbagi dalam nama Tuhan, maka akan dilimpahkan oleh Tuhan. Ada duabelas bakul penuh yang tersisa.

Marilah kita peduli dan berbelarasa dengan saudara-saudari yang mengalami bencana.

Belajarlah dari Surabaya
Lingkungan hidup ditata dan bencana dikelola
Marilah kita berbelarasa
Membantu mereka yang kecil dan menderita

Cawas, sabar menanti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here