Puncta 12.04. Yoh 10:31-42: Integritas

0
307 views
Para imam bersama umatnya. Dalam kebersamaan kita maju dan bermutu. (Ist)

SESEORANG dikatakan bertindak sebagai ksatria kalau yang dikatakan sesuai dengan yang dilakukan. Satunya kata dan perbuatan itulah integritas.

Pengertian integritas adalah nilai kepribadian seseorang yang bertindak secara konsisten dan utuh, baik dalam perkataan maupun perbuatan, sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik.

Seseorang dianggap berintegritas ketika ia memiliki kepribadian dan karakter seperti; Jujur dan dapat dipercaya, memiliki komitmen, bertanggungjawab, menepati ucapannya, setia, menghargai waktu, memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup.

Munafik adalah sikap yang berlawanan dengan nilai integritas seseorang.

Yesus menunjukkan integritasNya saat berkata kepada orang-orang Farisi, “Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan BapaKu, janganlah kamu percaya kepadaKu. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepadaKu, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku ada di dalam Bapa.”

Apa yang diajarkan Yesus berasal dari Bapa. Begitu juga apa yang dikerjakan Yesus adalah karena melaksanakan kehendak BapaNya. Maka Yesus dan Bapa adalah satu.

Para penjaga pernah berkata, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu”. Artinya sabda Yesus itu menunjukkan wibawa Allah. Apa yang dinubuatkan Yohanes Pembaptis tentang Yesus adalah benar. Kesaksian-kesaksian itu mau mewarkatan bahwa kata dan tindakan Yesus berasal dari Allah.

Hal itu bisa dipercaya.

Orang yang mempunyai integritas akan dilawan oleh mereka yang bersikap munafik. Orang munafik takut terhadap orang jujur, konsisten, teguh pendirian dan berkomitmen.

Orang-orang Farisi yang munafik itu tahu ada hal-hal yang baik dibuat Yesus, tetapi mereka tidak menerima Yesus menyamakan diriNya dengan Allah. Semestinya, jika tidak mau mengakui Yesus berasal dari Allah, paling tidak mereka percaya akan pekerjaan-pekerjaan baik yang dilakukanNya.

Misalnya, menyembuhkan orang sakit, mengampuni dosa, membangkitkan orang mati adalah karya Yesus yang menunjukkan hadirnya Allah. Namun orang Farisi sudah tertutup mata hatinya. Mereka tidak percaya. Kebencian menutupi mata hati mereka sehingga hal-hal baik pun tidak mampu membuat mereka terbuka.

Bunga pisang namanya tuntut
Lampu remang-remang namanya redup
Kalau hati sudah tertutup
Kebaikan pun hanya dianggap kentut

Berkah Dalem,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here