Puncta 18.07.18. Matius 11:25-27: Dinyatakan bagi Orang Kecil

0
4,691 views
Ilustrasi: "bandit kecil" dalam sebuah pertunjukan teater. (Mathias Hariyadi)

SAYA masih teringat apa yang disharingkan Pak Redes di teras Pastoran Tayap. Ia sangat bersyukur atas hidup ini dan atas rahmat-Nya untuk semua yang telah dianugerahkan-Nya.

Kerjaannya tiap hari adalah noreh getah karet. Sebelum “menggores” kulit pohon karet, dia berdoa. “Tuhan seperti Engkau menumpahkan darah-Mu, pohon karet ini juga memberikan getahnya untuk kehidupanku. Aku merasa berdosa karena menyakitinya. Tetapi seperti Engkau mengurbankan darah-Mu agar kami hidup. Pohon karet ini juga mengurbankan getahnya supaya aku dan anak-anakku bisa hidup. Kami sungguh bersyukur”.

Selalu saja Tuhan memberi rejeki yang cukup bagi kami.

Saya mendengarkan sharingnya dengan takjub dan kagum. Pengalaman iman yang mendalam itu dihayati oleh pribadi yang sederhana, jujur, pasrah beriman. Lalu dengan berkat itu dia terlibat dalam hidup menggereja sebagai prodiakon. Sebuah pelayanan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Semakin melayani semakin merasa diberkati.

Apa yang dikatakan Tuhan Yesus itu sungguh terjadi, “Aku bersyukur kepadaMu ya Bapa Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil”

Maka nasihat ini bisa kita renungkan, “Dadi wong iku bisaa rumangsa, aja rumangsa bisa”. Jadi orang itu bisalah mengukur diri, jangan merasa sok bisa. Orang yang merasa bisa, malah tidak berbuat apa-apa bagi sesamanya. Tetapi orang kecil dipakai Allah untuk mencelikkan orang-orang yang merasa bisa.

Selamat merenungkan. Masih larut dalam sukacita Perancis jadi juara Piala Dunia? Tetapi jangan lupa besuk tetap misa pagi. Berkah Dalem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here