Puncta 19.08.18 Kisah Rasul 28:16-20.30-31: Keep Calm and Smart

0
487 views
Ilustrasi: Minta ampun dan memberi maaf dalam pementasan teater "Anak yang Hilang". (Mathias Hariyadi)

SETELAH kejadian bom di Surabaya, Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini atau sering dipanggil Bu Risma sibuk bukan main untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi warganya.

Teror itu menimbulkan trauma yang dalam bagi warga khususnya anak-anak yang tidak berdosa. Maka sebagai ‘ib’u sekaligus pemimpin di Kota Surabaya, ia mencoba mengajak semua elemen menjaga ketenangan dan kedamaian agar tidak ada yang memancing di air keruh.

Dengan suara serak dan gesture badan menunjukkan kelelahan lahir batin, ia mengumpulkan takmir masjid sekota Surabaya. Tentu dengan maksud baik untuk bersama-sama menjaga ketenangan.

Salah seorang takmir malah mempertanyakan isi undangan, “Kenapa undangan ini berbunyi pembinaan takmir? Salah kami sebagai takmir apa?”

Mendengar pertanyaan itu Bu Risma langsung mendatangi Mohamad Tohir dan bersujud minta maaf.

Semua diam terkesima dan terperangah. Ing atase seorang walikota yang dihormati sampai sujud meminta maaf.

Paulus dibawa ke Roma sebagai tahanan. Ia mengalami kegalauan terhadap bangsanya sendiri yang menolak Mesias. Ia galau dengan kedegilan orang-orang Yahudi yang tidak percaya.

Sebagai tahanan rumah, Paulus menjelaskan kepada orang-orang terkemuka bangsa Yahudi yang di Roma.

Dia berkata, “Sebab justru karena pengharapan Israel-lah aku diikat dengan belenggu ini”.

Saudara-saudari terkasih, maksud baik kadang disalahartikan, tidak diterima dengan baik pula. Justru kadang ada yang menjegal, bahkan mereka itu justru orang dalam di sekitar kita.

Tetapi seperti Paulus atau Bu Risma tadi, kita tetap harus konsisten untuk berbuat baik, menebarkan kebaikan. Kita tak boleh mundur hanya karena cibiran, ejekan, cemoohan, dicurigai, disalah-artikan, ditolak.

Bu Risma itu contoh pemimpin yang teguh maju demi kebaikan bahkan jika harus merendahkan dirinya.

Paulus tetap memberitakan Kerajaan Allah,  walau harus mati di Roma.

Selamat merenung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here