Puncta 23.07.18. Matius 12:38-42: Cinta Membutuhkan Bukti

0
3,083 views
Ilustrasi: Drama perjalanan hidup dua orang 'Anak yang Hilang"yakni Markus dan Cindy. Karena pengalaman akan kasih, keduanya lalu meninggalkan pola hidup lama dan meniti hidup baru. Inilah inti kisah pergelaran drama seni teater berjudul "Anak yang Hilang" oleh Teater Angela besutan Panti Asuhan St. Angela Delitua - Medan bersama Teater Katak dan EforD dari Jakarta. (Mathias Hariyadi)

AHLI Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu”.

Kesetiaan akan cinta yang tulus tidak menuntut tanda. Hal itu justru menunjukkan ketidakpercayaan. Kalau menuntut tanda atau bukti berarti kasih itu ada syaratnya. Cinta semestinya tidak menuntut syarat tertentu.

Sering ada ungkapan, “mana buktinya, kalau engkau mencintaiku?”

Cinta yang menuntut syarat-syarat berarti penuh ketidakpercayaan. Cinta yang tanpa syarat itulah yang ditunjukkan Tuhan pada kita. Yesus mengasihi murid-murid-Nya tanpa menuntut syarat tertentu. Bahkan ada murid yang menyangkal-Nya, ada pula yang mengkhianati-Nya.

Yesus menerima murid apa adanya,  bahkan jika murid itu gagal menanggapi cinta-Nya. Dia mengasihi tanpa syarat.

Ahli Taurat minta tanda membuktikan bahwa mereka tidak mengenal siapa Yesus yang sesungguhnya. Kalau mereka mengenal Yesus, mereka mengerti dari karya dan ajaran Yesus bahwa Allah mengasihi manusia tanpa syarat, pamrih atau pandang bulu. Yesus itu sendiri sudah mewujudkan tanda kasih Allah.

Mari kita peka bahwa Allah lebih dulu mengasihi kita dalam Yesus. Kita lebih dekat mengenal Yesus supaya mengerti bahwa Allah sungguh mengasihi kita.

Selamat merenungkan. Obor Asian Games sudah menyeberang ke Bali? Berkah Dalem

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here