Puncta 27.10.18. Lukas 13:1-9 Bahagia di atas Penderitaan Orang Lain

0
2,243 views
Ilustrasi: Belarasa. (Ist)

KETIKA terjadi bencana entah gempa, gunung meletus, banjir, tsunami, ada yang beranggapan bahwa mereka yang jadi korban itu kena azab dari Tuhan. Mereka menderita seperti itu karena dosa atau kemaksiatan mereka.

Pandangan itu begitu picik, kejam dan tak menunjukkan belarasa terhadap mereka yang susah dan menderita. Seolah mereka berhak menilai orang-orang itu sebagai pendosa yang sedang dihukum.

Yesus mengkritik kepicikan mereka dengan berkata, “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak. KataKu kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian”.

Bertindak menghakimi terhadap orang yang kena musibah kiranya tidak bijaksana. Hal itu justru menunjukkan kurang peka atau tidak ada empati untuk berbela rasa.

Yesus menunjukkan contoh lewat Pengurus kebun anggur yang berkata, “Tuan, biarkanlah pohon itu tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah.”

Melihat orang gagal, menderita, pengurus kebun itu menolong dengan mencangkul dan memberi pupuk, dan memberi kesempatan untuk tumbuh, bukan menebang dan mematikannya.

Itulah sikap Allah yang memberi kesempatan kita untuk tumbuh ketika kita gagal.

Marilah kita berbelarasa dan empati bagi teman yang menderita. Berkah Dalem.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here