Puncta 29.08.18: Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Markus 6:17-29

0
222 views

KISAH Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) wartawan Bernas Yogyakarta yang kritis terhadap kebijakan Orde Baru dan militer masih terngiang di benak kita. Ia dianiaya orang tak dikenal dan kemudian meninggal dunia karena mengkritisi penguasa.

2.000 tahun yang lalu, Yohanes Pembabtis menjadi kurban sikap kritisnya. Ia adalah orang yang jujur mengungkapkan kebenaran. Benar dikatakan benar. Salah dikatakan salah. Ia melawan cara hidup yang salah tak pandang bulu. Walaupun seorang raja, kalau bertindak salah tetap dikritiknya.

Herodes yang mengambil isteri saudaranya ditegur. Akibatnya, dia dibenci, dipenjara dan akhirnya dipenggal kepalanya oleh penguasa. zaman ini ada banyak ketidakadilan, kemunafikan, korupsi. Suara keadilan sering dibungkam oleh kuasa, uang dan suara.

Ada pepatah berkata, “Asu gedhe menang kerahe” artinya anjing galak/garang pasti menang berkelahi. Anjing satu saja bisa menang apalagi kalau gerombolan.

Yohanes Pembaptis tidak mundur menghadapi kekuatan besar yang menghadang. Ia konsisten berjuang demi kebenaran, bukan demi dirinya tetapi demi kebaikan bersama. Marilah kita belajar konsisten memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Selamat merenungkan. Selamat Indonesia sudah melampaui target dengan 24 emas Asian Games. Siapa kita? Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here