MENGHADIRI pesta perak Romo Sigit SVD, teman seangkatan di Mertoyudan, adalah sebuah berkat. “Misa ini saya intensikan secara khusus untuk anda semua, umat yang hadir di Gereja Sumber ini,” katanya.
“Saya bisa menjadi imam karena anda semua. Syukur ini saya persembahkan untuk anda semua. Karena doa-doa umat semua, saya mampu menapaki imamat sampai 25 tahun ini. Maka saya bersyukur karena anda semua,” begitu yang diungkapkan Romo Sigit Pawanta.
Dengan sedikit tersendat dan mengusap air mata, Romo Sigit bercerita bahwa yang ingin pesta adalah ibunya karena sudah sekian lama menjadi imam kok tidak pesta. Harapan itu disampaikan Sang Ibu lima tahun lalu.
Tetapi Tuhan menghendaki lain. Sang Ibu menikmati pestanya di surga bersama Kristus karena delapan bulan lalu dipanggil Bapa.
Paulus hari ini juga berkata, “Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kalian, atas kasih karunia Allah yang dianugerahkanNya kepada kalian dalam Kristus Yesus”.
Melihat orang lain bahagia, selamat, tersenyum gembira juga merupakan berkat tersendiri. Karena engkau bahagia, maka aku bersyukur, itulah pengalaman rahmat.
Kita bisa ikut bergembira saat melihat teman bersukacita. Maka marilah menularkan virus kegembiraan bagi sesama sehingga dunia sekitar kita menjadi tempat tumbuhnya sukacita. Selamat merenungkan. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.
