Rakorda WKRI DPD Sumsel: Bangun Habitus Baik Lestarikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika

0
742 views
Para peserta Rakorda IV WKRI DDP Sumsel Keuskupan Palembang. (Ist)

BERTEMPAT di Rumah Retret Giri Nugraha Km 7 Palembang, Wanita Katolik RI  (WKRI) DPD Sumsel menyelenggarakan Rapat Koordinasi Tingkat Daerah (Rakorda) IV,  16–18 Maret 2018. Ketua Panitia Pelaksana, Lidwina Djambak,  dalam laporannya menyampaikan, Rakorda kali ini diikuti oleh 26 cabang dari 29 cabang yang ada di DPD Sumsel.

Jumlah peserta sebanyak 55 orang dan perhelatan ini dihadiri tamu undangan dari BKOW Sumsel, Pembimas Katolik Sumsel dan para Romo Penasehat Rohani Wanita Katolik RI cabang kota.

Pemukulan gong tanda dibukanya rakorda IV WKRI DPD Sumsel.

Meninjau program dan merancang agenda

Rakorda adalah Rapat Koordinasi antara pimpinan daerah dan pimpinan cabang yang ada di wilayahnya. Inilah forum melakukan evaluasi apakah program dan kegiatan yang  ada itu sudah sesuai dengan amanat Konferda IX lalu, merumuskan hambatan-hambatan yang dialami saat pelaksanaan program kerja serta perbaikan-perbaikan yang perlu diambil dan direkomendasikan pada Konferda berikutnya.

Sebelum pelaksanaan Rakorda IV, Wanita Katolik RI DPD Sumsel mengadakan Safari Ekaristi sejak bulan Agustus secara bergilir di delapan DPCdi Kota Palembang.  DPC Daerah juga tidak mau ketinggalan.  Demi suksesnya Rakorda IV ini, ada beberapa DPC daerah juga mengadakan Safari Ekaristi sesuai tema yang telah ditentukan.

Delapan habitus baik

Pelaksanaan Rakorda IV ini diawali dengan Perayaan Ekaristi pembukaan yang dipimpin oleh Romo Felix Astono Atmadja SCJ selaku Penasehat Rohani Wanita Katolik RI DPD Sumsel.

Misa pembukaan bersama Romo Felix Astono Atmaja SCJ selaku Penasihat Rohani WKRI DPD Sumsel dan Romo Stevan Pr selaku Romo Pendamping Cabang.

Dalam homilinya, ia  mengingatkan  anggota tentang habitus baik yang telah direnungkan bersama selama delapan bulan dalam Safari Ekaristi yakni:

  • Etika dan moral sebagai prinsip paling dasar dalam hidup bersama.
  • Kejujuran dan integritas
  • Bertanggungjawab.
  • Hormat pada aturan dan hukum masyarakat.
  • Hormat pada hak orang atau warga lain.
  • Mencintai pengutusan (pekerjaan).
  • Mau bekerja keras,.
  • Disiplin dan tepat waktu.
  • Bersedia dan senang hati

Oleh karena itu, panitia berusaha melaksanakan acara di Rakorda IV ini  sesuai jadwal yang telah ditentukan secara tepat waktu.

Ir. Hj. Ida Satriani M.T mewakili BKOW Sumsel.

Dalam sambutan pembukaannya, Ir. Hj. Ida Satriani M.T., selaku perwakilan dari BKOW Sumsel mengatakan, kehadiran WKRI dalam BKOW telah memberi warna tersendiri dalam wadah organisasi perempuan. Ia juga berharap ked epannya WKRI terus dapat berkarya dan bekerjasama bersama BKOW untuk kesejahteraan masyarakat.

Materi penunjang tentang Pancasila dalam Negara Persatuan disampaikan oleh Drs. Muhammad Fauzie M.Si selaku Sekjen KESBANGPOL Sumsel. Ia menekankan, kaum ibu memiliki peran besar dalam terwujudnya negara yang berkesatuan.  Maka dari itu, tambahnya,  WKRI harus diajak bekerjasama.

Sekjen KESBANGPOL Sumsel Muhammad Fauzie M.Si menyampaikan sambutan.

Romo Felix Astono Atmaja SCJ, dalam sesi tentang spiritualitas, juga mengajak seluruh anggota WKRI untuk belajar dari Nabi Nehemia. Inilah nabi yang memiliki belas kasih dan perlu dijadikan semangat dalam pelayanan kepada masyarakat.

Tujuh sikap dasar yang harus dimiliki oleh WKRI berdasarkan kisah Nabi Nehemia itu adalah:

  • Proaktif.
  • Visioner.
  • Prioritas.
  • Negosiasi.
  • Empati.
  • Simpati.
  • Sinergi.
  • Terus belajar.

Sesi pemaparan situasi dan kondisi organisasi disampaikan Bernardine Gunarti Hadiatmodjo selaku  Ketua Presidium. Bernardine Gunarti Hadiatmodjo mengajak anggota melihat kondisi zaman saat ini berbekal materi diskusi tentang “Konsolidasi Membangkitkan Solidaritas Organisasi melampaui Kepentingan Diri”.

Sekolah Perempuan

Bernardine Gunarti Hadiatmodjo juga mengajak para anggota berpikir bersama tentang apa yang perlu dilakukan untuk membangun habitus baik demi konsolidasi WKRI DPD Sumsel. Tak lupa juga Bernardine Gunarti Hadiatmodjo menekankan kepada cabang melakukan penyempurnaan data cabang dan keseragaman tata administrasi organisasi.

Sambutan Ketua Presidium

Sesi berikutnya, Anggota Presidium I Ibu Th. Yuni Astuti dan Anggota Presidium II bersinergi mensosialisasikan Sekolah Perempuan. Peserta sangat antusias mendengarkan sesi ini.

Dari hasil diskusi kelompok di Rakorda ini, sebagian besar program kerja periode 2015-2020 telah terlaksana dengan baik. Memamg masih  ada beberapa program kerja yang belum dapat terlaksana, karena adanya kendala misalnya masalah SDM dan keterbatasan dana.

Laporan bidang

Sebelum penutupan, Tim Perumus (Daisy Mailangky sebagai ketua, R. Sumaryati, MB. Yunarti, Paulina Setyaningsih, Gracia Nunuk, dan Fidelia Siska sebagai para anggota) membacakan Hasil Rumusan  Rakorda IV yang telah  disetujui dan disepakati oleh seluruh peserta yang hadir.  Hasil  Tim Perumus ini adalah merekomendasikan beberapa usulan program dan cara mengatasi kendala yang dialami dalam pelaksanaan program untuk diajukan dalam Konferda X mendatang.

  • Bidang organisasi tetap mendukung adanya koordinator cabang di daerah. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan cabang memperoleh informasi dari DPD.
  • Bidang Pendidikan mau lebih fokus pada kegiatan penyuluhan tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dan tim konseling anak-anak bermasalah.
  • Bidang usaha mencoba untuk mengadakan penjualan kalender DPD. Bidang kesejahteraan sub bidang kerohanian mengusulkan adanya Rekoleksi bersama antar cabang daerah dan cabang kota.
53 tahun WKRI DPD Sumsel.

53 tahun WKRI DPD Sumsel

Di Rakorda ini juga dirayakan HUT ke-53 tahun WKRI DPD Sumsel.  Ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Presidium didampingi oleh Romo Penasehat Rohani dan Ketua Panitia.

Wanita Katolik RI DPD Sumsel pada awal berdirinya diprakarsai oleh Ibu Jaslim Lawantara yang memiliki kerinduan membentuk perkumpulan ibu-ibu.  Keinginan ini disampaikan, dibahas dan disetujui oleh Pastor Paroki Hati Kudus Palembang.

Paroki inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Wanita Katolik RI DPD Sumsel. Setelah terbentuknya perkumpulan ibu-ibu tersebut, mereka mengajukan pendaftaran ke Pusat untuk bergabung dalam wadah organisasi WKRI dan disetujui oleh Pusat sehingga terbentuklah DPD Sumsel.

Organisasi ini terus berkembang dengan lingkup wilayah kerja meliputi tiga provinsi yaitu Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.

  • Jumlah cabang yang ada sekarang ini ada sebanyak 29 DPC.
  • Tahun 2018 ini akan bertambah satu DPC lagi.
  • DPD Sumsel memiliki 50 ranting dengan 1.800 anggota.

Maju dan selalu jayalah Wanita Katolik RI DPD Sumatera Selatan – Keuskupan Agung Palembang.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here