DALAM Katekismus Gereja Katolik disebutkan ada dua keutamaan.
- Yang pertama, keutamaan teologal, yakni iman, harapan dan kasih. Keutamaan teologal ini menyangkut relasi manusia dengan Allah. Relasi yang dibangun antara Allah dan manusia adalah relasi vertikal.
- Yang kedua adalah keutamaan kardinal.
Ada empat hal keutamaan kardinal ini, yakni: kebijaksanaan, keadilan, keberanian, kerendahan hati.
Keutamaan Kardinal ini berdimensi horisontal; menyangkut hubungan kita dengan sesama.
Dua keutamaan ini yang harus kita bangun.
Bacaan dari nubuat Nabi Hagai mengingatkan kita akan usaha untuk terus membangun dua keutamaan tersebut di atas.
Dalam diri kita ada kecenderungan untuk mengutamakan yang satu, dan mengabaikan yang lainnya.
Bangsa Israel, setelah kembali dari pembuangannya di Babel cenderung memikirkan diri pribadinya, ” sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah.Tuhan”.
Dengan kata lain bangsa Israel egois, yang dipikirkan hanyalah dirinya sendiri.
Dalam situasi macam itu Tuhan mengingatkan mereka dengan bahasa yg begitu keras, “kalian menabur banyak, tetapi mebawa hasil sedikit, kaluan makan, tetapi tidak sampai kenyang, kaluan minum tetapi tidak sampai puas, kaluan berpakaian tetapi badanmu tidak sampai hangat, kami bekerja, tetapi upahmu di taruh di pundi pundi yang berlobang.”
Dengan kata lain, ketika orang cenderung memikirkan dirinya sendiri, hasilnya adalah kesia siaan. Yang diagung agungkan hanya kemuliaan untuk dirinya sendiri.
Maka, lewat bacaan pertama pada hari ini kita diingatkan supaya kita tidak hanya memikirkan diri kita sendiri, tetapi kita diajak untuk peduli kepada sesama.
Mari kita kembangkan terus keutamaan Teologal maupun keutamaan Kardinal.
Tuhan melimpahkan berkat-Nya untuk anda dan seluruh keluarga.@diopr
