SETELAH bertahun-tahun pernah berkarya di Indonesia sejak tahun 1964, Romo Hans Wisgickl SJ akhirnya pulang ke Tanahairnya di Jerman tahun 1985.
Pada tanggal 30 Desember 2018, Romo Hans –demikian dulu dia selalu disapa di Jakarta—meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Muenchen (Munich), Jerman, dalam usia 89 tahun.
Lahir tanggal 25 Agustus 1929, alm. Romo Hans masuk Ordo Serikat Jesus pada tanggal 14 September 1950.
Tanggal 31 Juli 1962, ia menerima Sakramen Imamatnya dan sejak itu diutus menjadi misionaris di Indonesia.
Usai selesai belajar bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, alm. Romo Hans Wisgickl SJ berkarya pastoral di Gereja St. Theresia Menteng. Di Paroki St. Theresia inilah, ia mengucapkan kaul akhirnya sebagai Jesuit pada tanggal 2 Februari 1965.
Moderator SMA Kanisius
Mulai tahun 1968, ia berpastoral di Paroki St. Fransiskus Xaverius Tanjung Priok, Jakarta Utara dan kemudian menjadi Praefectus alias Moderator SMP-SMA Kanisius di Menteng.
Sebelum bertolak pulang kampung ke Jerman, Romo Hans pernah juga berkarya sebagai pastor paroki di Gereja St. Petrus dan Paulus Paroki Mangga Besar, Jakarta Barat.
Waktu itu, almarhum mengelola Paroki Mangga Besar bersama sejawatnya yakni Romo Herman Roborgh SJ, misionaris Jesuit dari Australia berdarah Belanda.
Setelah kembali pulang ke Jerman, ia berkarya sebagai pastor paroki di St. Kunigund, Nuremberg.
Pada tahun 1992, ia pindah ke Hof dan melakukan karya pastoral di antara para Jesuit sepuh hingga tahun 2010. Karyanya terjadi di Paroki St. Pius.
Mulai tahun 2012, ia kembai ke St. Kunigund di Nuremberg hingga akhirnya pensiun dan tinggal di Wisma Kasepuhan Pedro Arrupe di Unterhaching.
Prosesi pemakaman
Prosesi pemakaman dan requiem akan berlangsung pada tanggal 7 Januari 2019 mulai puku 14.30 waktu setempat di kerkop para Jesuit di Rupert Mayer School Center Wolfratshauser Str. 30, 82049 Pullach, Jerman.
Requiescat in pace et vivat ad aeternam.
Sumber: https://www.jesuiten.org/news/jesuitenpater-hans-wisgickl-sj-verstorben/
