Romo Franz Magnis-Suseno SJ: Nama Berbau Latin, karena Leluhur dari Italia

0
3,369 views
Romo Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ (Courtesy of Kompas)

BANYAK orang bertanya mengapa sebagai orang Jerman, nama Romo Franz Magnis-Suseno SJ malah berbau sangat Latin?

Sebagaimana diketahui, pastor Jesuit kelahiran Eckersdorf di wilayah Silesia (waktu itu termasuk wilayah Austria Utara) malah mengadopsi nama Latin “Magnis” daripada nama-nama lainnya yang berbau sangat Jerman.

Kata Latin ‘magnus” berarti besar. Kata “magnis” adalah bentuk genetivus dari kata sifat Latin tersebut yakni ‘magnus-magna-magnum’ sesuai konteksnya.

Berikut ini petikan wawancara singkat Sesawi.Net dengan Romo Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno yang bicara tentang latar belakang namanya yang berbau Latin, kisah perjalanan misionarisnya ke Tanah Jawa dan seputar pendirian STF Driyarkara Jakarta.

Baca juga:  

romo magnis sj
Romo Magnis SJ

Memori sejarah melawan lupa

Artikel pendek ini kami buat sebagai memori melawan lupa.

Tanya (T): Kenapa nama famili Romo malah berbau Latin dan bukan Jerman?

Jawab (J):  Keluarga leluhur  saya aslinya berasal dari kawasan Danau Como di Italia Utara yang waktu itu termasuk wilayah kekuasaan Kekaisaran Jerman-Austria. Para nenek-moyang saya menjadi pegawai kekaisaran;  kemudian mereka  pindah ke Bohemia.  Karena jasanya dalam Perang 30 Tahun, seorang nenek moyang saya lalu diangkat menjadi “Graf”.

Sejak itu, keluarga saya yang sudah lama berbahasa Jerman, lalu tinggal di Straznice (Bohemia) yang kastilnya hingga kini masih terawat dalam keadaan baik. Di abad ke-18, karena perkawinan, keluarga saya  lalu mewarisi Eckersdorf di Silesia  yang waktu itu masuk wilayah Austria Utara di mana lebih dari 200 tahun kemudian barulah saya lahir.

T: Kapan dan dimana Romo menerima tahbisan imamat dan siapa Monsinyur yang menahbiskan Romo?

J: Saya ditahbiskan menjadi imam Jesuit pada tanggal 31 Juli 1967 bertepatan dengan Pesta Nama Santo Ignatius Loyola, pendiri Ordo Serikat Jesus (SJ). Yang menahbiskan saya adalah mendiang Kardinal Justinus Darmojuwono Pr, Uskup Agung Semarang waktu itu.

T: Bersama frater-frater Jerman siapa saja, Romo datang ke Tanah Jawa menjadi misionaris Jerman ke Indonesia?

magnis 3
Romo Magnis dalam sebuah episode menjadi narasumber di sebuah diskusi publik (Ist)

J: Saya datang ke Indonesia bersama para frater Jesuit Jerman lainnya yakni Frater Paul Ammann SJ, Fr. Josef Stuffer SJ, Fr. Siegfried Zahnweh SJ, Fr. Hermann Wuehr, dan Pater Fritz Knetsch SJ serta Pater Franz Daehler SJ. Yang hingga kini masih hidup adalah Romo Zahnweh SJ di Kolese Stanislaus Girisonta dan Romo Knetsch SJ di Jerman. Romo Joseph Stuffer SJ telah meninggal dunia ketabrak motor saat menjadi pastor paroki di Magelang Utara tahun 1980-an.

T: Kenapa Romo ditugaskan ke Indonesia dan bukan ke India seperti zaman dulu para Jesuit Jerman dikirim ke tanah misi di India dan Afrika  seperti yang saya pernah dengar dari Romo Wernet SJ?

J: Alasan pribadi, karena sudah sangat lama pula saya memang ingin pergi ke Indonesia. Saya tertarik mengunjungi Indonesia dan berkarya di sini.  Kecuali itu, Provinsi Serikat Jesus Jerman Selatan dimana saya resmi masuk bergabung dan menjadi anggotanya (waktu itu ada Provinsi SJ Jerman Utara darimana Pastor Adolf Heuken SJ berasal—Red.) resmi diminta Generalat di Roma untuk bisa mengirim tenaga-tenaga muda menjadi misionaris  ke Indonesia. Hal ini terjadi, karena para misionaris Belanda sudah tidak bisa mendapatkan visa masuk Indonesia. Lalu, India juga sudah tertutup bagi misionaris asing.

stf sepeda
STF Driyarkara Jakarta sangat identik dengan para frater mahasiswanya yang pergi kuliah naik sepeda onthel di jalanan menuju kampus di kawasan Jembatan Serong, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (STF Driyarkara)

T: Tentang sejarah berdiri Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (STF) Jakarta. Darimana muncul ide pendirian STF Driyarkara itu? Siapa saja para founding fathers STF?  Apakah hanya para Jesuit saja yang berinisiatif mendirikan STF atau sudah sedari awal mula ide mendirikan STF itu juga melibatkan pihak lain yakni Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dan Ordo Fratrum Minorum (OFM)?

J: STF Driyarkara berdiri karena tiga alasan, yakni:

  • Ketiga lembaga gerejani di Jakarta yakni Ordo Serikat Jesus (SJ/Jesuit), Ordo Fratrum Minorum (OFM/Fransiskan), dan KAJ memang merasa memerlukan berdirinya lembaga tempat studi filsafat di Jakarta. Sebagaimana kita ketahui bersama, studi filsafat merupakan tahapan awal untuk jenjang pendidikan imamat katolik di Indonesia, sebelum akhirnya menempuh studi lanjutan bidang teologi. KAJ sudah lama mendesak agar Jakarta sebagai Ibukota RI mendapat tempat dimana para frater calon imam bisa belajar filsafat atau teologi. Pada waktu itu, pusat studi teologi sudah lama ada di Yogyakarta, maka keputusannya studi filsafat harus berdiri di Jakarta.
driyarkara2
Alm. Romo Prof. Dr. Nicolaus “Djenthu” Soehirman Drijarkara SJ, perintis studi filsafat di Indonesia dan salah satu penggagas berdirinya Sekolah Tinggi Filsafat (STF) yang kemudian mengabadikan namanya. (Ist)
  • Ini juga berkat kerjaaan dua orang penting waktu itu yakni Prof. Dr. Imam Santoso yang waktu itu menjabat Dekan Fakultas Filsafat UI dan anggota kelompok pecinta filsafat seperti alm. Romo Prof. Dr. N. Drijarkara SJ. Pada tahun 1967, mendiang Romo Nicolaus Soehirman “Djenthu” Driyarkara mengirim surat kepada Provinsial SJ Provinsi Indonesia –waktu itu Romo Antonius Soenarja SJ—tentang ide ingin mendirikan suatu lembaga studi filsafat di Jakarta. Kata Romo Drijarkara waktu itu, ini soal urgensi dan telah menjadi kebutuhan bersama antara pihak SJ, OFM, dan KAJ.
  • Karena OFM mau ikut dan juga KAJ juga sudah mendesakkan hal sama, maka Serikat Jesus Provinsi Indonesia (Provindo) akhirnya merasa diri sanggup untuk mendirikan lembaga pendidikan filsafat ini yang kemudian bernama STF Driyarkara. Nama ini dipilih untuk mengenang jasa pastor Jesuit pribumi Indonesia sang pelopor studi filsafat: alm. Mendiang Prof. N. Drijarkara SJ yang juga ikut memelopori berdirinya IKIP (kini Universitas) Sanata Dharma di Yogyakarta.

Baca juga: Tulisan serial tentang Riwayat Hidup Romo Prof. N. Drijarkara SJ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here