Sabda Hidup: Jumat, 21 Oktober 2016

0
1,055 views

Hari Biasa

warna liturgi Hijau

Bacaan

Ef. 4:1-6; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 12:54-59. BcO Sir. 42:15-25; 43:27-33

Bacaan Injil: Luk. 12:54-59.

54 Yesus berkata pula kepada orang banyak: “Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. 55 Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. 56 Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? 57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? 58 Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. 59 Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.”

Renungan:

BEBERAPA bulan ini stasiun televisi menyuguhkan jalannya suatu persidangan. Berjam-jam mereka merelay proses persidangan tersebut. Jujur kala nonton itu beberapa menit saja sudah lelah, apalagi yang menjalaninya. Pasti mereka lelah sekali. Persidangan, apapun itu pasti melelahkan dan keputusannya pasti akan membuat kecewa salah satu pihak.

Maka Yesus pun menyarankan, “Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara” (Luk 12:58). Akibat dari pengadilan membuat seseorang akan berada dalam kesulitan.

Ada banyak perkara di sekitar kita. Sejalan dengan kehendak Tuhan maka rasanya kita perlu selalu mencari jalan damai daripada harus membawanya ke pengadilan. Semoga banyak hal bisa diselesaikan secara damai.

Kontemplasi:

Bayangkan dua orang yang berperkara. Datanglah pada mereka untuk membawa damai.

Refleksi:

Bagaimana mencari jalan damai di antara yang berperkara?

Doa:

Tuhan, semoga aku selalu mengedepankan jalan damai di kehidupanku. Semoga semua orang pun mengusahakan damai dalam hidupnya. Amin.

Perutusan:

Aku akan menjadi pewarta perdamaian. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here