Sabda Hidup: Selasa, 27 Oktober 2015

0
2,166 views

Hari biasa

warna liturgi Hijau

Bacaan

Rm. 8:18-25; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Luk. 13:18-21. BcO Yer. 36:1-10,21-32

Bacaan Injil: Luk. 13:18-21.

18 Maka kata Yesus: “Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 19 Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya.” 20 Dan Ia berkata lagi: “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? 21 Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”

Renungan:

KERAJAAN Allah diumpamakan Yesus seperti biji sesawi yang bertumbuh dan ragi yang mengurapi adonan. Walau kecil ia bertumbuh menjadi pohon yang besar dan menjadi tempat bernaung bagi banyak burung. Ragi walau hanya sedikit tapi mampu mengubah adonan terigu menjadi bahan yang siap untuk dibuat menjadi kue.

Sering orang merasa tidak mempunyai apa-apa untuk mewartakan kabar gembira. Ia merasa pengetahuannya tidak cukup, tidak mampu berbicara, masih muda dan lain-lain. Perasaan itu sering menghambat pelaksanaan tugasnya sebagai pewarta kabar gembira.

Walau kita tidak mempunyai kemampuan yang memadai, tidak mampu berbicara dengan baik, masih muda, kita mempunyai pengalaman kegembiraan dalam hidup kita. Pengalaman kegembiraan dan kebahagiaan hidup ini menjadi bahan dan cara warta kabar gembira yang baik. Mengisahkan pengalaman kebahagiaan ini membantu pendengar untuk menemukan kehadiran kasih Tuhan di dalam kehidupan. Dengan begitu siapa pun dari kita bisa menjadi biji sesawi yang tumbuh dan memberikan ketentraman sekaligus menjadi ragi yang mampu mengolah adonan kehidupan. Mari dari yang kecil dan tak berdaya kita hadirkan kisah-kisah kasih Tuhan.

Kontemplasi:

Bayangkan dirimu bagaikan biji sesawi. Biji itu ditanam. Tumbuh. Makin besar. Burung-burung pun bertengger padamu.

Refleksi:

Apa yang mengganggumu untuk mewartakan kabar baik dan bagaimana mengatasinya?

Doa:

Tuhan, ada banyak kebahagiaan yang kauberikan dalam hidupku. Semoga aku mampu membagikannya karena di dalamnya terasa kasihMu. Amin.

Perutusan:

Aku akan berbagi kabar kebahagiaan yang meneguhkan keyakinan kepada Tuhan. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here