Sabda Hidup: Senin, 21 September 2015

0
893 views

Pesta St. Matius, RasPenInj

warna liturgi Merah

Bacaan

Ef. 4:1-7,11-13; Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 9:9-13. BcO Ef. 4:1-16

Bacaan Injil: Mat. 9:9-13.

9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. 10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. 11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” 12 Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. 13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Renungan:

SUATU kali saya mampir ke pastoran. Namun para imamnya sedang pergi ke lingkungan. Kata penjaga para rama misa di lingkungan dan biasanya dilanjutkan dengan kunjungan keluarga atau ramah tamah sehingga tidak pasti kapan sampai pastoran lagi. Di satu sisi saya kecewa karena tidak bisa bertemu, namun di lain sisi saya bahagia karena mereka mempunyai waktu untuk umat. Dan tampaknya umat pun dekat dengan ramanya. Banyak pula anak yang masuk seminari.

Yesus pun sering dolan ke berbagai tempat dan rumah. Tidak jarang dari rumah yang satu ke rumah yang lain Dia menyantap jamuan yang disediakan. Dalam dolanNya itu Ia pun menemukan orang-orang yang dipilih menjadi muridNya.

Kehadiran Yesus, imam, pemimpin dalam kehidupan jemaatnya akan selalu memberi warna. Perjumpaan ini pula yang memungkinkan pengenalan yang makin erat. Kehadirannya akan memberikan kesejukan kebersamaan dan membuahkan panggilan hidup.

Kontemplasi:

Duduklah dengan tenang. Bayangkan kisah dalam Injil Mat. 9:9-13. Ikuti Yesus yang berkeliling dan memilih rasulNya.

Refleksi:

Bagaimana kehadiranmu bisa dirasakan dalam lingkungan keluarga dan jemaat?

Doa:

Tuhan berkatilah para pemimpinku. Semoga mereka sungguh mengenal dan dekat dengan seluruh jemaat yang Kaupercayakan. Amin.

Perutusan:

Aku akan hadir dan berjumpa dengan keluarga dan lingkunganku. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here