Selasa, 8 Maret 2016
Pekan Prapaskah IV
Yeh 47:1-9.12; Mzm 46:2-3.5-6.8-9; Yoh 5:1-16
Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. … Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.”
Dan sembuhlah orang itu. … Yesus berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”
TAK satu pun yang selalu tidak mungkin bagi Yesus Kristus jika kita mengandalkan Dia. Ia selalu mampu menyembuhkan kita dari dosa-dosa kita. Daya kerahiman-Nya selalu lebih kuat dari semua hal yang lain.
Itulah yang diwartakan dalam Injil hari ini. St. Yohanes mewartakan tentang Yesus Kristus yang menyembuhkan seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Penderitaan orang itu telah membuat Yesus tergerak oleh belas kasihan untuk menyembuhkannya.
Kepada orang yang disembuhkan itu Yesus bersabda, “Lihat, engkau telah sembuh! Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Itu berarti bahwa Yesus menyembuhkan orang itu untuk mengijinkan dia menggunakan waktu dan tenaganya demi kebaikan. Yesus mengingatkan orang sakit itu bahwa jika ia menyalahgunakan hidup barunya, maka bisa saja akan terjadi hal yang lebih buruk dalam dirinya.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita mohon kepada-Nya untuk menyembuhkan kita dari dosa-dosa kita. Di sana kita akan mempersembahkan hidup kita kepada Yesus seperti apa adanya diri kita, dengan segala kelemahan kita maka Ia pun tergerak oleh belas kasihan kepada kita. Semoga penyembuhan-Nya menghasilkan pertobatan dan membuat kita menjadi saksi Kerajaan-Nya.
Tuhan Yesus Kristus, kami tidak pantas, tetapi bersabdalah sepatah kata saja, maka kami akan sembuh. Semoga kami seperti orang lumpuh di dekat kolam Betesda itu bersyukur atas anugerah-Mu, dan berjuang melawan dosa, dan mengenakan kehidupan sebagai manusia baru kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
