Sifat Dan Naluri Jahat

0
3,964 views

“Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?” (Kej 49, 9)

SEBUAH nasehat mengatakan, “Ojo nggugah macan turu!” Jangan membangunkan harimau tidur. Ungkapan ini mirip dengan kata-kata, “Siapa berani membangunkan singa tidur?”

Harimau dan singa sama-sama binatang buas. Kedua binatang ini sering disebut raja hutan. Keduanya disebut atau dianggap raja, bukan karena kebijaksanaan yang dimiliki. Mereka disebut raja karena kekuatannya, kebuasannya dalam memangsa musuh, kekuasaannya yang diperoleh dengan mengalahkan binatang lain yang lebih kecil atau lebih lemah.

Harimau dan singa punya taring dan gigi serta kuku kaki tajam untuk menerkam mangsa dan merobeknya. Sifat dan naluri seperti ini rupanya juga dimiliki oleh manusia. Selalu saja ada manusia yang punya kecenderungan untuk menguasai orang lain atau alam semesta dengan segenap akal dan kekuatan okolnya; mereka berusaha mengalahkan saingan atau lawan usahanya; mereka suka mencaplok tanah, rumah atau materi lain demi sebuah keuntungan atau kekayaan pribadi; mereka bisa meminta dengan cara halus dan kasar sesuatu yang bukan menjadi haknya atau miliknya; mereka cenderung menggunakan berbagai bentuk kekerasan, entah ancaman atau paksaan; mereka suka mengandalkan kekuatannya, baik kekuatan okol, senjata atau jabatan yang dimiiki.

Sifat dan naluri untuk menerkam, membunuh, menguasai, merampas, memiliki, merebut milik orang lain, menipu, mengelabuhi selalu ada dalam diri manusia. Sifat dan naluri tersebut ada saatnya tenggelam, tidak nampak, tersembunyi dan bisa dikendalikan. Namun ada saatnya sifat dan naluri tersebut bangun dan muncul ke permukaan serta mencari mangsa, sehingga menimbulkan kerugian atau kurban dari banyak orang. Sifat dan naluri jahat yang semula tertidur, tiba-tiba bangun dan tidak bisa dikendalikan. “Ojo nggugah macan turu! Siapa yang berani membangunkan singa?”

Masa Adven bukan saatnya untuk membangunkan sifat dan naluri jahat.

Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here