Surat Gembala Prapaskah 2019 Uskup Keuskupan Amboina

0
407 views
Uskup Keuskupan Agung Merauke Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC merangkap Administrator Apostolik Keuskupan Amboina. (Dokpen KWI)

Surat Gembala Prapaskah 2019 Uskup Keuskupan Amboina
“Literasi Teknologi dan Keutuhaan Ciptaan”

 SEGENAP Umat Keuskupan Amboina yang sangat kami cintai.

Sejak hari Rabu Abu, 6 Maret 2019, kita semua umat Katolik di seluruh dunia, termasuk umat Katolik Keuskupan Amboina, memasuki masa penuh rahmat yakni Masa Puasa atau Masa Prapaskah.

Dalam masa ini, secara istimewa Allah menyatakan kasih dan belaskasihan-Nya yang luar biasa dengan mengundang kita umat Katolik untuk bertobat.

Maksudnya: Kita menyadari dosa-dosa kita, sekaligus kita percaya akan belas kasihan Allah dan selanjutnya kita mohon ampun atas dosa-dosa kita dan bersatu kembali dengan Allah.

Dalam menjalani Masa Prapaskah ini, kita dibantu dengan tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) Konperensi Waligereja Indonesia (KWI) yakni “Literasi Teknologi dan Keutuhan Ciptaan”.

1.

Alam Ciptaan Tidak Utuh Lagi

Dalam Kitab Kejadian dikatakan di sana bahwa Allah menciptakan alam semesta dan Allah melihat semuanya itu baik (Kej. 1:10,12,25). Tetapi, kenyataan sekarang ini ialah karena kerakusan manusia akan uang, maka alam ciptaan semakin tidak baik, semakin rusak dan semakin hancur.

Lihat apa saja yang terjadi di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Misalnya: Hutan-hutan di Kepulauan Tanimbar, Seram, Halmahera, Buru, Taliabu semakin hancur.

Di Kepulauan Aru, hutan yang sudah sedikit jumlahnya akan dihancurkan demi pembangunan gedung dan rumah manusia. Laut-laut di Maluku semakin dikotori dengan limbah pabrik dan rumah tangga serta bom untuk menangkap ikan.

Alam ciptaan merupakan lingkungan hidup manusia. Alam itu harus dijaga, dipelihara, dan dilindungi dari pelbagai ancaman demi keselamatan manusia. Namun, akibat kerakusan manusia, maka alam ciptaan dengan gampang dirusakkan.

Akibatnya, keselamatan manusia terancam. Udara kini cenderung berubah semakin panas, banyak biota yang mati karena tidak tahan dengan perubahan cuaca, air laut semakin meninggi, yang menyebabkan menyempitnya daratan.

Dengan demikian lahan pertanian menjadi semakin sempit. Kerusakan alam ciptaaan khususnya hutan, menyebabkan juga banjir dan tanah longsor. Berapa banyak manusia di Indonesia meninggal akibat banjir dan tanah longsor.

2.

Panggilan dan Pengutusan Gereja

Sebagai Gereja, kita umat Kristiani Katolik dipanggil dan diutus menjadi Sakramen Keselamatan Allah bagi dunia. Maksudnya: kita, Umat Kristiani Katolik, dipanggil dan diutus menjadi tanda dan sarana kehadiran Allah yang menyelamatkan manusia.

Allah bukan hanya menciptakan alam semesta dan manusia, melainkan juga terus menjaga, memelihara dan melindungi alam semesta dan manusia dari pelbagai ancaman yang menghancurkan.

Sebagai tanda dan sarana kehadiran Allah yang menyelamatkan, kita gereja seperti Allah, dipanggil dan diutus menjaga, memelihara dan melindungi serta memulihkan alam ciptaan yang rusak dan hancur.

Bagi Allah alam ciptaan bukanlah objek yang dipakai, apalagi yang boleh dirusakkan demi kepentingan manusia. Alam ciptaan dan manusia adalah mitra Allah untuk menghadirkan keselamatan Allah bagi manusia. Alam ciptaan dan manusia saling bersaudara dan bekerjasama untuk membangun keselamatan manusia.

Santo Fransiskus dari Assisi (1181-1226) tidak menempatkan diri manusia sebagai yang duduk di puncak hierarki.

Santo Fransiskus dari Assisi memandang manusia sebagai bagian dari ciptaan. Santo Fransiskus dari Assisi menemukan Allah dalam segala ciptaan dan mengidentifikasikan mereka sebagai saudara.

3.

Literasi Teknologi

Paus Fransiskus memuji dan bersyukur atas kemajuan teknologi demi perkembangan umat manusia.

Katanya: “Ilmu pengetahuan dan Teknologi adalah hasil yang indah dan kreativitas manusia, yang diberikan oleh Allah.”

Ilmu pengetahuan dan teknologi bila diarahkan dengan baik dapat menjadi sarana yang sungguh berharga untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Namun, Paus Fransiskus mengkhawatirkan bahwa kemampuan teknologi memberi manusia kekuasaan yang luar biasa, yang tentu saja dapat disalahgunakan untuk menghancurkan hidup manusia. (Bdk. Laudato Si, no 102-105)

Tidak jarang demi mempercepat pembabatan pohon-pohon di hutan, manusia memakai teknologi modern misalnya mesin sensor modern dan canggih. Demi mempercepat penangkapan ikan di laut dipakailah bom-bom modern dengan teknologi canggih.

Kata Paus Yohanes Paulus II pada Konferensi Tingkat Tinggi PBB, 1 Januari 1990:

“Kita tidak menolak ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Tetapi ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang merusak lingkungan hidup harus ditolak, karena merusak lingkungan hidup adalah melanggar moral, sedangkan melestarikan lingkungan hidup merupakan kewajiban moral”.

Kini sangat dibutuhkan literasi teknologi. Artinya: kita manusia harus mampu memahami cara kerja teknologi itu apakah merusak atau mengembangkan lingkungan hidup manusia. Kita manusia harus mampu mengerti etika yang berlaku dalam penggunaan teknologi itu.

Kita manusia haruslah cerdas memilih dan menggunakan teknologi, yang ramah lingkungan berdasarkan literasi teknologi yang ada. Betapa penting menggunakan teknologi yang tepat, sebab potensi teknologi itu tidaklah netral, ia dapat digunakan entah demi kemajuan manusia atau demi keburukannya.

4.

Hal-hal Konkrit

Telah kesekian kalinya, Tema Aksi Puasa Pembangunan KWI berkaitan dengan keutuhan ciptaan. Itu berarti perhatian Gereja Katolik Indonesia bagi keutuhan ciptaan adalah sangat besar sekarang ini.

Sebagai tanda pertobatan kita dalam Masa Prapaskah ini, ada beberapa hal konkrit yang kita bisa laksanakan berkaitan dengan keutuhan ciptaan:

  1. Marilah kita berusaha menjaga kebersihan lingkungan, baik di rumah, di sekolah, di kantor, di pantai-pantai dan di ruang-ruang publik lainnya.
  2. Baiklah kita membuang sampah pada tempatnya, dan bila dimungkinkan kita mengolah sampah-sampah dan limbah-limbah menjadi barang-barang yang bermanfaat bagi manusia.
  3. Alam ciptaan yang sudah rusak atau hancur, marilah kita pulihkan, kemudian lestarikan. Salah satu cara adalah menanam kembali pohon-pohon di tempat-tempat yang kosong dan kersang.
  4. Usahakanlah dapur-dapur dan kendaraan-kendaraan bermotor kita tidak mengeluarkan asap sangat banyak, supaya udara kita senantiasa bersih.
  5. Marilah kita menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

Alam ciptaan adalah rumah kita. Marilah kita jaga, pelihara dan lindungi. Hendaklah kita menjadi mitra Allah sejati dalam mempertahankan keutuhan ciptaan.

Kepada segenap umat Keuskupan Amboina, saya ucapkan selamat menjalani Masa Prapaskah.

Buktikanlah pertobatan kita dengan mengambil bagian dalam Aksi Puasa Pembangunan.

Dikeluarkan di Ambon
Pada hari/TanggaL
Rabu, 15 Februari 2019

Salam dan hormat

Uskupmu
Mgr. PC Mandagi MSC

——————

Peraturan-peratuan Pantang dan Puasa

Masa Prapaskah atau waktu Puasa dan Pantang tahun ini mulai pada hari Rabu Abu tanggal 6 Maret 2019 sampai pada hari Jumat Agung tanggal 19 April 2019.

Dalam masa ini, Gereja mengajak umatnya untuk bertobat dan melakukan perbuatan matiraga. Dan lebih penting lagi yakni umat melakukan perbuatan amal bagi sesama, hidup rukun dan damai serta memakai lebih banyak waktu untuk berdoa.

Di samping itu, sebagai tanda pertobatan bersama, Gereja meminta supaya umat juga mentaati peraturan-peraturan pantang dan puasa sebagai berikut:

  1. Pantang dan Puasa pada hari Rabu Abu (6 Maret 2019) dan Jumat Agung (19 April 2019); sedangkan pada hari Jumat lain dalam masa Prapaskah berlaku wajib pantang saja.
  2. Yang diwajibkan berpuasa adalah semua yang telah berumur genap 18 tahun sampai dengan umur 59 tahun.
  3. Puasa artinya makan kenyang satu kali dalam sehari
  4. Yang diwajibkan berpantang adalah yang telah berumur genap 14 tahun ke atas.
  5. Pantang artinya tidak boleh makan daging, atau ikan.

Dikeluarkan di Ambon
Pada hari/tanggal
Rabu, 15 Februari 2019

Salam dan hormat

Uskupmu
Mgr. PC Mandagi MSC

Ref: Surat Gembala Prapaskah 2019 Uskup Keuskupan Amboina & Peraturan-peraturan Pantang dan Puasa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here