Taman Maria Giriwening Sengonkerep: Sudah Aman dan Kondusif

0
4,458 views

MINGGU (1/7) siang tadi saya menyempatkan diri datang melihat kondisi terakhir Taman Berdoa Giriwening di Sengonkerep, Tumpang, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, namun secara administratif gerejani masuk dalam Paroki Santa Perawan Maria Bunda Kristus, Wedi, Klaten.

Puluhan peziarah datang dari  berbagai penjuru Jawa sejak pagi hingga menjelang berakhirnya sore hari. Ada yang datang dari beberapa wilayah di Paroki Wedi, namun ada peziarah lain datang dari Jatim dan bahkan dari Jakarta. Mereka datang dengan kendaraan roda empat, sementara peziarah lokal datang mengendarai sepeda motor.

Akses utama menuju Giriwening di Sengon Kerep sudah ditopang prasarana jalan beraspal mulus mulai dari pertigaan Bendogantungan di Klaten menuju arah Selatan melawai RS Koloni Soedjarwadi, Kecamatan Wedi, Tugu/Pasar Wedi, Canan, Pesu, Mawen, Teluk, Jogoprayan, Tumpang, dan berakhir di Sampang.

Selepas pasar dan Kelurahan Sampang, para peziarah tinggal melanjutkan perjalanan arah selatan kurang lebih 2 km hingga kemudian sampai di sebuah SD Sampang II (posisi kanan) sementara di posisi kiri ada sungai dengan bebatuan padas. Ada gang besar dengan kondisi cor merupakan akses utama menuju Taman Berdoa Maria Giriwening.

Masih perlu jalan sekitar 1 km menuju lokasi dimana akses ini merupakan jalan  pedesaan dengan kondisi badan jalan cor-coran.

Mobil minivan aman melewati akses jalan pedesaan ini, meski di beberapa titik ada sedikit tanjakan. Tak apa, karena beberapa kendaraan roda empat berhasil sampai di titik pemberhentian terakhir di samping Kapel Sengon Kerep.

 Asri dan tenang

Meski proses pembangunan fisik sekarang terhenti dan tengah dilakukan proses perizinan, namun suasana tenang dan asri tetap mendominasi taman berdoa ini. Apalagi ditopang oleh tekstur permukaan  tanah yang terasering dengan pemandangan bebatuan padas dan kapur.

Eksotisme pegunungan menjadi daya tarik Taman Berdoa Maria Giriwening di Sengon Kerep, Paroki Wedi.

Berbagai fasilitas fisik seperti kursi doa, altar misa, kamar mandi/wc sudah tersedia. Berikut pula dengan berbagai tanaman lokal seperti pohon beringin, kayu jati, dan beberapa tanaman lain pelindung dari terik panas matahari.

Tiga tahun ke depan, Taman Giriwening akan menjadi lebih asri dan adem.

Air cukup melimpah di sini, karena kran kamar mandi/wc mengalir cukup deras.

Boleh menginap

Peziarah yang mau  bermalam/menginap  bias mendapatkan fasilitas akomodasi sederhana di keluarga-keluarga katolik tak jauh dari akses utama di rumah keluarga Br. Yuwono SCJ, persis di ujung muka akses menuju Taman Berdoa Maria Giriwening.

Rumah inilah yang di tahun 1970-an menjadi kapel bagi umat katolik di Sengon Kerep sampai akhirnya dibangun lokasi baru tak jauh dari rumah ini.

Photo credit: Taman Doa Gua Maria Giriwening, Sengon Kerep, Tumpang (Mathias Hariyadi)

Artikel terkait:

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here