“APAKAH engkau Tamy-Lynn (Jessica Barth), bersedia menerima boneka beruang ini untuk menjadi suamimu yang sah?” tanya seorang pendeta kepada mempelai putri. “Ya, saya bersedia.”
Selanjutnya sang pendeta kembali bertanya kepada mempelai pria yang adalah boneka beruang, “Dan, apakah engkau Ted (disuarakan Seth MacFarlane), bersedia menerima wanita ini menjadi istrimu yang sah?”, yang langsung dijawab sang boneka tanpa ragu-ragu, “Ya, saya bersedia.”
Dan mereka pun disahkan menjadi suami istri. Demikian adegan pembuka yang akan kita saksikan dalam film Ted 2 (2015) garapan sutradara Seth MacFarlane yang saat ini sedang tayang di bioskop.
Sindiran nyata bagi tabiat manusia
Tak dapat dipungkiri, film Ted 2 adalah sindiran nyata bagi tabiat manusia dalam dunia nyata. “Ted”, begitulah nama boneka beruang yang satu ini. Meskipun ia hanya sebuah boneka beruang, namun cara berpikir, tingkah laku hingga perangainya bak manusia nyata. Sekalipun harus dimaklumi, bahwa sebagai boneka yang “hidup”, ia tetaplah boneka yang tidak memiliki tubuh seperti manusia pada umumnya.
Pada film sebelumnya, dikisahkan asal muasal boneka beruang bernama Ted yang akhirnya bisa hidup. Saat itu, John Bennett kecil adalah seorang anak yang tidak mempunyai teman bermain di sekitar rumahnya. Menjelang perayaan Natal, kedua orang tua John memberikan hadiah sebuah boneka beruang. Saat malam Natal, John berdoa dan memohon kepada Tuhan agar boneka beruang yang dinamainya Ted itu dapat bicara layaknya manusia.
Keesokan hari, Ted benar-benar hidup dan membuat kehebohan. Berita itu pun akhirnya menjadi konsumsi warga Boston, kota dimana keluarga John berdomisili. Ted menjadi bintang yang mendadak tenar dalam berbagai acara televisi.
Tak terasa 27 tahun berlalu, John Bennett (Mark Walberg) kini menjadi dewasa. Persahabatan yang telah terbina sejak kecil antara John dan Ted tetap berjalan. Suatu ketika John bertemu dengan kekasih pujaan hatinya yang bernama Lori Collins (Mila Kunis).
Dalam Ted 2, dikisahkan John telah bercerai dengan Lori. Perkawinan mereka porak-poranda dan menciptakan kepedihan dalam hati John. Sementara itu, setelah Ted menikah dengan Tamy, kehidupan mereka berdua pun mulai dihiasai pertengkaran setiap waktu.
Akhirnya Ted memutuskan untuk mempunyai bayi. Belum lagi niat itu terwujud, Ted dihadapkan pada masalah dimana perkawinannya dengan Tamy terancam “batal” demi hukum karena dirinya hanya dianggap sebagai “benda mati” (properti).
Dibantu oleh John, Ted pun kemudian melakukan segala macam cara dan usaha demi meraih status penuh sebagai seorang manusia. Dalam situasi ini Tamy juga menunjukkan dukungan positif atas kerja keras suaminya tersebut.
Bukan film anak-anak
Meskipun Ted 2 menampilkan karakter boneka beruang yang dapat berbicara, namun film ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja. Sebab, dialog-dialog maupun beberapa adegan tampak vulgar dan hanya pantas dikonsumsi oleh mereka yang sudah cukup umur (17 keatas) dan dewasa.
Sama seperti film terdahulu, Ted 2 diisi dengan perilaku John dan Ted yang buruk dan tak terpuji, misalnya menghisap ganja, kokain serta mabuk dan berfoya-foya bersama. Bahkan dalam suatu adegan, tampak Ted yang tengah memegang setir mobil yang kemudian diakhiri dengan adegan mobil yang keluar dari jalur jalanan yang semestinya, hingga menghunjam pada tembok bangunan sebuah rumah. Dalam film ini pun kita akan mendengarkan kalimat-kalimat yang agak kasar berupa umpatan dan cacian.
Memang, meski perilaku buruk si boneka beruang tampil apa adanya, toh film ini tetap memberikan banyak pelajaran berharga bagi para penontonnya. Diantaranya adalah sikap “setia” yang ditunjukkan oleh Tamy kepada Ted saat berjuang meraih statusnya sebagai manusia. Kesetiaan yang mempunyai alasan mendasar yaitu demi mempertahankan mahligai rumah tangga mereka berdua.
Selain itu, John Bennett juga seorang sahabat sejati bagi Ted. Sekalipun dirinya sedang dilanda galau dan duka akibat perceraiannya 6 bulan silam, John tetap bersemangat membantu Ted dalam perjuangannya. Justru kesetiaan John ini berbuah manis, karena dalam perjalanan ia dipertemukan dengan seorang gadis bernama Samantha (Amanda Seyfried) yang juga ikut serta membantu perjuangan mereka.
Film berdurasi 113 menit produksi Universal Pictures ini juga dibintangi oleh aktor gaek Morgan Freeman yang berperan sebagai pengacara profesioal bernama Patrick Meighan.
Selamat menonton! Salam Pustaka Sesawi.
