Tentang 3 Perumpamaan: Domba Tersesat, Dirham dan Anak yang Hilang (3)

0
1,908 views

[media-credit name=”gci.org” align=”alignleft” width=”300″][/media-credit]BILA dipandang secara menyeluruh, yang paling menonjol bukan perihal kehilangan, bukan pula kegembiraannya, melainkan usaha mencari yang bakal membuat milik utuh kembali. Baru bila berhasil, kegembiraan dapat dinikmati.
Bila ketiga perumpamaan itu menggambarkan perhatian terhadap kemanusiaan, bisakah dikatakan bahwa Dia yang Yang Mahakuasa belum merasa lega dan dapat bersukacita sebelum miliknya utuh? Belum bisa betul-betul masuk dalam hari ketujuh dan memberkati seluruh ciptaan (bdk. Kej 2:1-2)? Bagaimana ikut memungkinkan Dia memperoleh ketenanganNya? Tentu saja jawaban bisa bermacam-macam.

Kita yang terlibat dalam pewartaan di bidang pastoral akan merasa terdorong berusaha makin memperkenalkan kerahiman Tuhan. Bagi yang bergerak di bidang pendidikan tentu akan melihat dalam perspektif kerasulan mereka. Yang bergiat dalam kerasulan sosial, perumpamaan-perumpamaan ini akan memberi dorongan lebih lanjut bagi pemihakan pada kaum miskin.

Bagi siapa saja dalam kerasulan apa saja, ketiga perumpamaan itu akan membantu menjernihkan motivasi dan tujuan kerasulan sendiri.

Bagaimana penalarannya? Singkat saja. Bila dilacak lewat perumpamaan ini, tujuan kegiatan pastoral, kerasulan pendidikan, kerasulan sosial bukanlah terutama domba yang hilang, bukan dirham yang terselip, bukan anak yang hilang, melainkan kebahagiaan Tuhan sendiri. Dia-lah yang menjadi motivasi utama.

Jadi bukan sekian banyak pertobatan yang bisa dipersembahkan kepadanya, bukan sekian dana yang bisa ditambahkan, bukan pula jumlah orang yang bisa dientas dari kemiskinan dan dibela hak-haknya, melainkan apakah Dia makin dimuliakan.

Apa Dia itu kini betul-betul bisa dikatakan sebagai Tuhan yang bisa melihat ciptaanNya dengan lega karena merasa telah menyelesaikan – mengutuhkan karya ciptaanNya? Atau Ia masih gundah kendati kita bawa ke hadapannya barang-barang persembahan yang besar-besar tapi tidak membuatNya betul-betul merasa milikNya makin utuh?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here