MASIHKAH Anda mau melatih diri Anda untuk memajukan diri dan hidup Anda?
Seorang murid yang merasa diri pintar, suatu ketika terguncang hebat. Mengapa? Karena murid itu merasa bahwa ia mampu melakukan segala sesuatu. Setiap pulang sekolah, ia cuma melemparkan buku-bukunya di atas meja makan. Lalu ia ngeluyur pergi. Ia tidak ingin meneruskan belajar di rumah.
Menurutnya, untuk apa dia mesti belajar lagi di rumah. Kan sudah cukup banyak waktu terbuang di sekolah?
Ia juga tidak mau berlatih mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru-gurunya. Ia ingin santai-santai di rumah dengan bermain bersama teman-temannya. Karena itu, soal-soal latihan itu hanya membebani dirinya. Ia tidak mau berlatih.
Hasilnya sungguh di luar dugaan. Saat ujian kenaikan kelas, ia gagal. Nilai-nilainya berada di bawah standar. Ia pun tidak naik kelas. Ia sangat menyesal, tetapi nasi sudah menjadi bubur.
Ia mesti mengulang di kelas yang sama. Ia menerima kenyataan akibat kepongahannya, ia mesti tertinggal kelas dengan teman-temannya yang sebenarnya biasa-biasa saja.
Belajar seumur hidup
Sering orang merasa remeh terhadap suatu latihan. Padahal latihan merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam upaya menjadikan seseorang berhasil. Orang yang mempunyai bakat, tetapi kurang atau tidak pernah berlatih tidak akan menjadikannya apa-apa. Sementara orang yang sebenarnya terlahir tanpa sebuah potensi yang unggul, tetapi terus-menerus mengasah diri, ia bisa berhasil dalam hidupnya.
Ketika orang berani mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen, justru akan menjadikan dirinya orang yang mahir. Kita mesti terus belajar setiap hari melalui buku-buku, belajar dari para senior atau belajar dari media yang ada.
Karena itu, belajar menjadi hal yang dilakukan seumur hidup. Belajar baru akan berhenti, ketika orang menghembuskan nafas terakhir.
Kita belajar dari para profesional yang sudah ahli yang masih berlatih untuk meningkatkan prestasi kerja mereka. Latihan-latihan itu membuat seseorang semakin pandai dan meningkatkan pengetahuan bahkan kinerja kerjanya.
Sadar atau tidak, manusia mesti selalu memperbaiki diri. Ketika orang tidak mau memperbaiki diri dengan menerima apa saja yang sudah ada, orang itu akan tersingkir dari arena persaingan hidup ini.
Karena itu, kita mesti memastikan diri untuk terus-menerus melatih diri untuk menjadi yang terbaik. Mari kita terus-menerus berusaha menjadi yang terbaik. Tetap semangat, sahabat. Tuhan memberkati.
