The Smiling Nuntio Mgr. Piero Pioppo, Dubes Vatikan untuk RI yang Baru

0
931 views
The Smiling Nuntio Mgr. Piero Pioppo bersama Ketua dan Sekjen KWI. (Y. Indra/Dokpen KWI)

ORANG di KWI dengan cepat lalu menyebutnya The Smiling Nuntio.

Memanglah, dari semua bahasa tubuhnya –terutama roman mukanya yang selalu menyunggingkan senyum manis—penampakan pribadi Nuntio Dubes Tahta Suci Vatikan untuk RI yang baru Mgr. Piero Pioppo ini layak menyandang julukan seperti itu.

Di kantor KWI pada hari Rabu (15/11) kemarin dan bersamaan di sela-sela perhelatan Sidang Tahunan KWI tahun 2017, The Smiling Nuntio itu menyerahkan surat kredensialnya kepada Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo. Penyerahan surat Lettere Commendatizie terjadi setelah acara perkenalan singkat.

Lettere Commendatizie  itu ditulis dalam bahasa Latin dan ditandatangani oleh Sekretaris Negara Vatikan (baca: Menteri Luar Negeri Vatikan) Kardinal Pietro Parolin.  Surat yang sama dengan tujuan berbeda nantinya juga akan diserahkan kepada Presiden RI Joko Widodo selaku Kepala Negara RI yang akan menerima secara resmi perwakilan berkekuasaan penuh Negara Vatikan. Biasanya, penyerahan Lettere Commendatizie  semacam ini  berlangsung di Istana Negara dan acara ini dilakukan bersama-sama dengan para dubes asing baru lainnya.

Kepada The Smiling Nuntio, Ketua KWI Mgr. Ignatius Suharyo menyampaikan selamat datang di KWI dan di Jakarta serta berharap cepat kerasan tinggal di Indonesia. Bahasa tubuh yang sangat ramah dan roman muka penuh senyum itu rupanya mengesankan bagi banyak orang –termasuk para Uskup dari seluruh Indonesia—sehingga Mgr. Suharyo sampai menyatakan gerak dan bahasa tubuh tersebut sebagai “the joyful Gospel” yang hadir di tengah-tengah kita.

“It is like spreading the Gospel of Joy among us,” demikian isi ‘pidato’ Mgr. Ignatius Suharyo pada kesempatan menyambut secara resmi The Smiling Nuntio di KWI kemarin.

Senang berada di Indonesia

Ketika menyampaikan pidato singkat tanpa teks, The Smiling Nuntio ini menyatakan dirinya amat terkesan dengan keramahan para Uskup Indonesia dan seluruh jajaran internal KWI. Penyerahan Lettere Commendatizie  yang ditandatangani oleh Kardinal Pietro Parolin itu, kata Uskup Agung Torcello ini, menandai awal tugasnya sebagai ‘Orang yang Diutus’ (Nuntius, Nuntio, Nuntiatur) oleh Tahta Suci Vatikan ke Indonesia.

“This means the beginning of my mission in Indonesia,” kata The Smiling Nuntio.

Berkarir sebagai diplomat Vatikan

The Smiling Nuntio Mgr. Piero Pioppo lahir di Savona di Italia Utara  tanggal  29 September 1960 dan memperoleh tahbisan imamatnya pada tanggal  29 Juni 1985. Ia belajar teologi dogmatik dan hukum kanonik di Universitas Gregoriana di Roma.

Mulai Juli 1993, The Smiling Nuntio mengawali ‘karier’ nya sebagai diplomat di lingkungan Vatikan dan mendapat tugas pertamanya sebagai  Sekretaris Kedubes Vatikan  di Korea Selatan dan kemudian di Kedubes Vatikan di  Santiago – Chile  (1993-1996). Tahun-tahun berikutnya, ia bertugas sebagai Sekretaris pribadi Menlu Vatikan saat itu:  Kardinal Angelo Sodano.

Ucapan selamat datang di KWI dan di Indonesia kepada The Smiling Nuntio. (Y. Indra/Dokpen KWI)

Kariernya sebagai diplomat Vatikan meroket sejak diangkat oleh Paus Benedictus XVI sebagai Nuntio Apostolik di Kamerun dan Guinea Equatoriale. Setelah tujuh tahun tinggal di Afrika, pada tanggal 8 September 2017  Paus Fransiskus mengutusnya pergi ke Jakarta menggantikan Mgr. Antonio Guido Filipazzi sebagai Nuntio Apostolik untuk RI.

Anak tunggal

Kepada KWI, The Smiling Nuntio ini mengaku bahwa ini bukan pertama kalinya dia ‘mengenal’ Jakarta dan Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1990-an ketika Nuntio Apostolik-nya Mgr. Pietro Sambi, ia pernah menyambangi Jakarta usai menyelesaikan tugas diplomatiknya di Seoul. Penerbangannya ke Jakarta ditempuhnya dari Seoul menuju Tokyo dan kemudian mampir ke Hong Kong dan Macau, barulah kemudian singgah di Jakarta.

The Smiling Nuntio ini adalah anak tunggal di keluarganya. Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Ia lancar berbahasa Inggris, Perancis, Spanyol, dan tentu saja Italia.

Ia mengaku dimana-mana bisa merasa senang berada di situ. Di mana pun dia diutus oleh Tahta Suci untuk bertugas, kata The Smiling Nuntio ini, dia merasa di situ pula rumah dan saudara-saudarinya.

“So, I like Indonesia, I like to be here,” kata The Smiling Nuntio ini dalam pidato sambutan singkatnya secara spontan.

The Smiling Nuntio Mgr. Piero Pioppo bersama Kardinal dan para Uskup dari seluruh Indonesia dan sejumlah Uskup Emeritus. (Y. Indra/Dokpen KWI)

Baca lengkapnya di sini: www.dokpenkwi.org

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here