Tidur

0
285 views

“Sebab itu janganlah kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadarlah!” (1Tes 5,6)

SEORANG pria asal Garut ditemukan meninggal di dalam bis jurusan Bandung – Merak. Pria ini pertama kali ditemukan oleh petugas cleaning cervice bus, yang hendak mematikan AC yang masih bernyala di kursinya. Petugas mengira bahwa pria itu tertidur di kursinya. Petugas itu membangunkannya berkali-kali, namun pria tersebut tetap tidak terbangun. Petugas melaporkan hal tersebut kepada pengurus bus; dan pengurus bus melaporkannya kepada pihak berwajib. Setelah diperiksa, pria tersebut memang sudah tidak bernyawa.

Tidur di bus atau kendaraan lain adalah sebuah kenyataan yang sering dialami banyak orang. Banyak orang dengan mudah tertidur di dalam kendaraan yang sedang berjalan. Ada orang yang tidak butuh waktu lama untuk tertidur. Ada orang yang cepat teridur, begitu masuk mobil, bisa duduk dengan enak dan nyaman, serta AC tetap menyala. Mereka akan terbangun setelah sampai di tujuan atau berhenti pada saat mau buang air kecil. Namun demikian, ada juga orang yang sulit untuk tidur di kendaraan, baik kendaraan umum maupun pribadi. Mata mereka memang merem, namun mereka tetap sadar dan tidak tertidur. Ada orang yang sulit tidur karena takut atau was-was, jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan atau salah arah dan kesasar.

Setiap orang memang mempunyai kebiasaan tidur yang berbeda-beda. Ada orang yang bisa tidur di sembarang tempat, seperti: tertidur di kendaraan, kantor, stasiun, ruang seminar atau ruang kelas, gereja, dan tempat lainnya. Mereka bisa tertidur dengan nyenyak dan pulas. Namun ada pula yang bisa tidur pulas setelah berada di rumah atau kamarnya. Ada orang yang bisa tidur rame-rame bersama dengan teman; ada juga yang bisa tidur kalau sendirian. Ada yang tidur dengan nafas halus tanpa suara; ada juga yang tertidur dengan nafas berat dan berbunyi. Ada yang bisa tidur dengan diam dan tenang; ada juga yang tidur dengan bersuara atau ngorok. Ada orang yang biasa tidur siang; ada juga yang biasa tidur malam. Ada orang yang tidur dalam beberapa jam; ada juga orang yang tidur lama dan berjam-jam.

Tidur merupakan kebutuhan bagi banyak orang, yakni untuk beristirahat dari berbagai macam pekerjaan, tugas, kegiatan dan pelayanan. Orang membutuhkan waktu untuk melepaskan segala kelelahan dan kepenatan; untuk mengendorkan ketegangan pikiran, perasaan dan tenaga jasmani. Banyak orang mempunyai pola tidur yang teratur; namun banyak pula yang tidak teratur, karena tugas, pekerjaan atau faktor lain.

Tidur tidak hanya sekedar beristirahat. Tidur juga sering diartikan meninggal. Penumpang bus tersebut nampak tertidur, sekalipun dia telah meninggal. Banyak orang yang mengalami kematian dengan tenang dan seperti orang tertidur. Bahkan orang kadang tidak bisa membedakan antara tertidur dengan keadaan sudah meninggal. Pernah terjadi bahwa seorang ibu, semalam-malaman tidur bersama dengan jenasah suaminya. Ibu tersebut mengira bahwa suaminya tidur duluan dan tidak tahu bahwa suaminya ternyata sudah meninggal.

Dalam hal ini, St. Paulus berpesan agar para murid tidak tidur seperti orang lain. Pesan tersebut tentu tidak hanya berkaitan dengan tidur sebagai waktu untuk beristirahat; tetapi juga sikap para murid terhadap peristiwa kematian. Para murid diajak mempunyai sikap berjaga-jaga dan harus tetap sadar bahwa kematian itu bisa datang dengan tiba-tiba. Tidak ada orang yang tahu dengan pasti saatnya. Maka sikap berjaga-jaga menjadi penting, agar mereka bisa tidur dengan tenang, damai dan mudah. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here