Tuhan Berkarya Di Dalam Setiap Pribadi

2
1,610 views

“Jawab Ananias, ‘Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.’” (Kis 9, 13)

MENJELANG makan siang, seorang ibu datang dan curhat bahwa dirinya merasa diperlakukan tidak baik oleh pastor bantu yang masih muda. Ibu ini mendapatkan tugas untuk mengurusi bidang liturgi. Dia ditegur oleh pastor bantu tersebut dan dikatakan keliru dalam mempersiapkan tata cara liturgi. Teguran yang membuat dirinya kecewa dan sakit hati.

Pengalaman ini rupanya juga dialami oleh beberapa umat yang ada di lingkungan lain. “Mereka bisa dipanggil sebagai saksi untuk membuktikan perlakuan tidak baik dari pastor bantu tersebut”, katanya. Ibu itu minta agar saya “memperbaiki” sikap dan tindakan pastor muda itu.

Perlakuan tidak baik sering dialami banyak orang. Perlakuan jahat pun masih sering terjadi di dalam kehidupan bersama. Banyak orang sering merasa diri menjadi ‘kurban’ dari perlakuan yang tidak baik atau jahat. Mereka kecewa, marah dan sakit hati, bahkan bisa mutung dalam banyak hal. Perlakuan tidak baik atau jahat bisa menimbulkan luka yang dalam dan kebencian yang akut terhadap seseorang.

Ananias dan umat beriman saat itu pun mengalami hal ini, ketika Saulus berkeliaran dengan tindakan jahatnya. Para kurban menuntut agar para pelaku kejahatan dan tindakan yang tidak baik itu dihukum dan diberi sangsi yang setimpal; diperbaiki atau direhabilitasi secukupnya; dipindah atau dibuang ke tempat terpencil. Para penjahat memang pantas menerima hukuman. Namun dari dalam diri para penjahat pun sering muncul sesuatu yang luar biasa dan tidak terduga.

Seorang penjahat yang tergantung di sebelah Yesus langsung masuk ke dalam firdaus bersama-Nya. Orang yang merasa diri baik dan benar belum tentu mengalami hal ini. Saulus yang dikenal sebagai pembunuh dan penjahat akhirnya menjadi rasul utama Gereja.

Tuhan berkarya tidak hanya melalui orang baik dan benar, tetapi juga orang yang dipandang jahat atau dinilai tidak baik. Betulkah diriku lebih benar dan lebih baik dari pada mereka yang saya nilai jahat dan tidak baik? Siapa yang dipergunakan Tuhan sebagai alat-Nya? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

2 COMMENTS

  1. menginspirsi, romo. kadang kita sendiri kurang menyadari bahwa Tuhan bisa berkarya pada siapa saja, termasuk orang-orang yang jahat kepada kita. semoga renungan ini menyadarkan kita semua pembaca.. berkah Dalem.

  2. TOP
    Ada P4 homili Romo G. Utomo pagi tadi.
    P1 Prastawa, peristiwa hidup sapaan setiap pribadi.
    P2 Pengalaman manunggal bersama Kristus, mengalami ambeg welas asih Dalem, kerahimannya.
    P3 Pengungkapan syukur atas iman keselamatan penebusan kerahimannya
    P4 Pengamalan iman akan belas kasih Tuhan bagi sesama dan alam ciptaanNYA.
    Peristiwa Saulus adalah prastawa kerahiman Allah yang luar biasa.
    Selamat pagi, Berkah Dalem.

    Grogol, Ganjuran, Jumat Kliwon, 15416
    Salam dan doa,
    Rosa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here