BELAJAR DARI MARIA
Pada awal kisah di Kana itu disebutkan … ada perkawinan di Kana dan ibu Yesus ada di situ (Yoh 2:1). Baru setelah itu dikatakan bahwa Yesus dan murid-muridnya diundang juga. Dapat diduga bahwa Maria mengajak Yesus dan Yesus mengajak murid-muridnya. Ini dilakukan orang di mana-mana.
Bila diperhatikan, akan tampak betapa besarnya peran Maria dalam peristiwa ini. Dia-lah yang mengatakan kepada Yesus bahwa orang kehabisan anggur. Maria jugalah yang berkata kepada pelayan-pelayan agar menuruti semua yang dikatakan Yesus. Tidak keliru bila dikatakan Maria mengantar kedatangan Yesus sang Penghadir Tuhan kepada orang banyak dan mempertemukan mereka dengan Tuhan sendiri.
Bisa kita bayangkan Maria dapat juga berusaha mencari bantuan ke tempat lain. Tetapi ia meminta kepada Yesus. Maria percaya bahwa Yesus bisa berbuat sesuatu meskipun belum pernah menyaksikannya sendiri. Yohanes yang menceritakan peristiwa ini mungkin mau menyarankan agar kita juga percaya bahwa kehadiran Yesus itu pasti memberi sesuatu.
Bagaimana penjelasan reaksi Yesus Mau apa engkau dariku, Bu? Saatku belum tiba! terhadap kata-kata ibunya? Dalam bahasa Yunani Kitab Suci, tetapi asalnya dari bahasa Ibrani, ungkapan itu harfiahnya berbunyi Apa bagiku dan bagimu? yang sudah menjadi ungkapan klise untuk mengungkapkan macam-macam reaksi terhadap perbuatan orang lain, dari sekadar basa basi untuk mengatakan agar tak usah repot-repot sampai ungkapan rasa kurang enak.
Nadanya bisa halus, netral, atau ketus. Dengan memakai sebutan Bu, ungkapan itu jadi bernada halus dan dimaksudkan agar Maria tidak perlu merepotkan diri lagi dengan perkara ini karena saatku belum tiba. Artinya, Yesus mempunyai perhitungan sendiri. Tidak perlu ungkapan ini dikait-kaitkan dengan saat penebusan di salib nanti atau saat apa lagi dalam kehidupan Yesus.
Sekali lagi, kita dapat belajar dari Maria. Ia tidak mendesak-desak. Ia percaya Yesus mempunyai perhitungan sendiri. Sering dalam doa kita merasa semuanya penting dan mendesak serta menjadi gelisah karena merasa tak ada jawaban. Amat boleh jadi Tuhan berkata kepada kita, Mau apa kalian dariku? Saatku belum tiba! seperti kepada Maria, ibunya, orang yang paling dekat kepadanya.
Dan sikap Maria yang menghormati perhitungan Tuhan dapat membantu kita. Maria tidak diam saja. Ia mempersiapkan jalan Tuhan: ia menyuruh orang melakukan apa yang nanti dikatakan Yesus. Inilah cara menantikan saat Tuhan bertindak dalam perhitungan-Nya sendiri.