Uskup Agung Semarang: Teladani Hidup Imamat Alm. Romo A. Priyambono Pr (4)

0
4,138 views

DIHADIRI puluhan imam dari Keuskupan Agung Semarang dan  ribuan umat katolik dari beberapa paroki di KAS, misa requiem untuk almarhum Romo Albertus Priyambono di Kapel Seminari Tinggi Santo Paulus di Kentungan, Yogyakarta, berlangsung dalam suasana haru. Sejumlah anggota keluarga dan kerabat dekat dari Muntilan –tempat kelahiran Romo A. Priyambono—dan beberapa dari luar kota menyempatkan datang mengikuti misa requiem ini.

Siang pimpin requiem, besoknya requiem untuknya

Tak terkecuali Vero Endang, guru di sebuah sekolah swasta nasional plus di Tangerang, rela berjam-jam naik bus malam dengan seorang anaknya datang ke Yogyakarta. “Tak sempat pulang ke rumah; begitu sekolah selesai, kami langsung naik bus ke Yogya,” terang ibu tiga anak ini kepada Sesawi.Net.

Vero masih terbilang kerabat dekat dengan almarhum Romo A. Priyombono Pr. Ibunya masih ada hubungan darah segaris lurus sebagai sepupu. Karena itu, begitu berita duka tentang meninggalnya Romo A. Priyambono, Vero dan sejumlah anggota keluarganya melesat pergi ke Yogyakarta.

“Benar-benar tidak menyangka.  Paginya masih memimpin mis requiem untuk Pakde-nya dan sore pulang nyopir sendirian ke Kelor di Gunung Kidul hingga akhirnya malam-malam beliau dipanggil Tuhan,” jelas Vero Endang, mantan biarawati anggota Kongregasi Suster Darah Mulia (ADM) dalam perjalanan menuju Yogyakarta.

Meneladani hidup imamat

Selaku konselebran utama, Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta bersama para imam memberikan kesaksiannya tentang sosok almarhum Romo A. Priyambono. Sebagaimana ditulis Romo Matheus Purwatma Pr –dosen teologi di Fakultas Teologi Wedabhakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta—di sebuah milis katolik, Mgr. Johannes Pujasumarta Pr menegaskan kembali pentingnya seorang imam menjadi pelayan Tuhan dan sesama.

“Dan Romo Priyambono telah mempraktikkan hidup imamatnya secara bermartabat dan terhomat,” kata Mgr. Pujasumarta.

Mgr. Pujasumarta lalu “mengungkit” kembali pengalaman beliau saat melakukan kunjungan pastoral ke Paroki Kelor di Gunung Kidul DIY saat berlangsung pesta lustrum Paroki Kelor sekaligus meresmikan Klinik Panti Rahayu Kelor.   Dari kunjungan singkat itu, tulis Romo Purwatmo Pr, Monsinyur Pujasumarta  bisa menyaksikan sendiri bagaimana cara seorang imam yang bagus melayani umatnya.

“Umatnya diajak berpartisipasi dan ikut dalam dinamika yang aktif. Di sela-sela kesibukannya masing-masing mencari nafkah, Romo Pri mengajak mereka tetap memiliki atensi kepada Gereja. Kontak dengan umat terjaga dengan sempurna, begitu pula masyarakat setempat. Para pastur pembantu juga merasakan kehadiran almarhum sebagai senior yang senantiasa membimbing yang muda-muda,” kata Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta dalam kotbahnya di misa requiem. (Bersambung)

Photo credit: Misa requiem Romo A. Priyambono di Seminari Tinggi Kentungan (Vero Endang)

Artikel terkait:

Segenap Teman Mengenang Almarhum Romo A. Priyambono Pr (2)
RIP: Romo A. Priyambono Pr di RS Panti Rapih Yogyakarta karena Serangan Jantung (1)
Belajar Rendah Hati dari Almarhum Romo A. Priyambono Pr (3)
Sebelum Meninggal, Romo A. Priyombono Pr Sering Bicara Kematian (5)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here