Uskup Cup XII PGK Palembang, Sarana Kekerabatan Guru dan Karyawan

0
777 views
Pembukaan Uskup Cup XII 2018 dengan melepaskan balon oleh Vikjen KAPal bersama para pengurus PGK. (Aloysius Kristiawan)

MENGAWALI bulan Februari 2018, Paguyuban Guru dan Karyawan (PGK) Sekolah Katolik Kota Palembang menggelar kegiatan Uskup Cup XII. Kegiatan yang diikuti oleh 11 rayon sekolah Katolik se-kota Palembang ini menyajikan 10 mata lomba di bidang olah raga (bola voli, futsal, kasti, tenis meja, catur, gaple), dan bidang seni (paduan suara, vocal group/ trio, tari kreasi Nusantara, kain jumputan). 

Seremoni pembukaan Uskup Cup XII 2018 dilakukan di kompleks arena olah raga SMA Xaverius 1 dan 4 ini tidak menyurutkan semangat para peserta yang hadir meskipun berada dalam cuaca yang panas terik. Hentakan irama khas Barongsai mengawali kegiatan ini untuk mengiringi defile para kontingen dari 11 rayon memasuki lapangan. 

Aneka atraksi berupa tari kreasi dan senam SKJ bersama disajikan oleh siswa-siswi SMA Xaverius 1 untuk memeriahkan kegiatan yang dibuka oleh Vikjen Keuskupan Agung Palembang dengan secara simbolis melepaskan balon ke udara.

Romo Felix Astono Atmojo SCJ menyampaikan sambutan dalam pembukaan Uskup Cup XII 2018.

Dalam acara yang mengambil tema, “Tunjukkan Prestasi dan Ekspresi Senimu” ini hadir juga para imam yang bertugas di bidang pelayanan pendidikan, pengurus yayasan pendidikan Katolik, sesepuh pengurus PGK kota Palembang, serta purnabakti guru dan karyawan yang berada di kota Palembang. 

Terimakasih atas tangis perjuangannya

Ketua Panitia Uskup Cup XII, Tumpal Sihotang menggarisbawahi bahwa kegiatan ini terlaksana karena peran serta aktif dari berbagai pihak, utama para guru dan karyawan baik sebagai atlit maupun pendukung masing-masing rayon. Apresiasi yang tinggi harus diberikan untuk dukungan yang besar itu.

Dalam pertandingan pasti ada yang menang, ada yang kalah, bahkan ada yang menangis krn gembira. Terima kasih atas tangis perjuangannya, tangis dukungannya. 

Ketua PGK kota Palembang, Drs. N. Suseno dalam Sambutan Pembukaan Uskup Cup XII 2018

Rayon Bangau yang terdiri dari unit SMA Xaverius 1, SMA Xaverius 4, Seminari Menengah St. Paulus, dan Yayasan Xaverius Palembang sebagai panitia penyelenggara kegiatan Uskup Cup XII sudah berusaha memberikan yang terbaik dari awal hingga akhir.

Tentu kegiatan selanjutnya pasti akan lebih baik. Menjadi harapan dan perjuangan bersama adalah usaha agar PGK semakin lama semakin hidup, terutama di hati kita masing-masing. 

Guyubnya antara guru dan karyawan

PGK Sekolah Katolik kota Palembang menjadi satu-satu di Indonesia yang masih aktif dan rutin menyelenggarakan kegiatan dalam skala yang cukup besar. Ketua PGK kota Palembang, Drs. N. Suseno mengungkapkan bahwa Uskup Cup merupakan agenda dan program kerja PGK yang dilaksanakan dua  tahun sekali.

“Kendati demikian, lebih dari sekedar agenda rutin, kiranya Uskup Cup ini dapat memberi manfaat, baik kesehatan, mengembangkan keterampilan dan seni bagi para guru dan karyawan.  Dan yang lebih penting yaitu membangun tali silaturahmi agar tercipta rasa guyub di antara guru dan karyawan sekolah Katolik kota Palembang,” imbuh Kepala SMA Xaverius 4 ini.

Ketua Uskup Cup.

Rasa guyub inilah yang menjadi modal besar untuk membangun semangat dalam layanan sebagai guru dan karyawan di unit kerja masing-masing.

Peran sesepuh PGK tidak boleh dilupakan karena mereka mereka telah membangun landasan yang kuat. Bangunan itu kini sudah ada. Tugas anggota PGK adalah menjaga, merawat, dan mengembangkannya. Hingga saat ini mereka juga selalu mendampingi perjalanan paguyuban kita.

Menang atau kalah dalam lomba itu hal biasa. Kalah itu hanya menang yang tertunda. Yang terpenting, melalui kegiatan ini kekerabatan (rasa guyub) itu tetap dibangun di antara guru dan karyawan. “Siapa menyangka bapak/ibu bisa menari begitu indah, bisa membuat kain jumputan, bisa bernostalgia dengan masa kecil melalui aneka permainan,” ungkapnya lagi.

Ada berbagai pengalaman unik yang muncul di tengah permainan yang dilaksanakan. Itu semua dinamika dan fakta bahwa bagaimana pun persiapan yang dilakukan panitia pasti ada kekurangannya.

“Inilah persembahan dari panitia. Kekurangan ini menjadi evaluasi bagi panitia. Perjuangan terbaik sudah diberikan. Yang diperlukan adalah kita kembali pada esensi dari seluruh kegiatan ini yaitu membangun sebuah “keguyuban” di antara guru dan karyawan,” pungkasnya pada akhir kegiatan. 

Mengabadikan kreasi tari daerah Nusantara.

Jadi pemersatu 

Dalam sambutannya, Romo  Felix Astono Atmojo SCJ mengajak para guru dan karyawan sekolah Katolik menjadikan ajang ini sebagai ruang pemersatu. Permainan itu sesungguhnya memiliki nilai dan makna yang sangat luas. Aneka lomba yang diselenggarakan hendaknya dipetik makna yang lebih dari sekadar memperoleh kemenangan.

Salah satu dari sekian banyak juara yang menerima penghargaan dalam berbagai mata lomba Uskup Cup XII.

Uskup Cup XII hendaknya menjadi sarana untuk:

  • Menyatukan semangat baru dalam pelayanan.
  • Menyatukan nafas pelayanan dalam Gereja, terutama di bidang pendidikan.
  • Meningkatkan daya juang, dan kesadaran bagi para guru dan karyawa akan satu rumah dalam PGK.
Partai voli putri di hari pembukaan Uskup Cup.

Vikjen KAPal (Keuskupan Agung Palembang) yang pernah menjadi Rektor Seminari Menengah St. Paulus Palembang ini menegaskan bahwa suksesnya kompetisi ada pada buah-buah yang diperoleh setelah kompetisi berakhir. Kemenangan sejati itu terwujud dalam munculnya semangat bersama-sama untuk salin bekerjasama, rendah hati, dan kerelaan berkorban.

Seluruh aspek ini sudah dituangkan dalam proses berlomba, dan aspek ini juga harus dilaksanakan dalam karya pelayanan sehari-hari sebagai guru dan karyawan.

Paduan Suara melantunkan Mars PGK dan lagu-lagu daerah Nusantara.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here