Vatikan Jadi Anggota Penuh IOM

0
1,420 views

VATICAN – SESAWI.NET – Mungkin anda mengernyitkan dahi saat ditanya tentang IOM, padahal organisasi ini telah bekerja di berbagai tempat di Indonesia. Berkantor di Sampoerna Strategic Square, Tower Utara Lantai 12 A, Jl. Jenderal Sudirman Kav.45-46, Jakarta, IOM mempunyai kegiatan di Aceh, Sumatera Utara dan Nias, Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Papua.

 

Situs resmi Tahta Suci mengumumkan keanggotaan penuh Vatican dalam “International Organization for Migration” (IOM) sejak Senin (1/12/11) yang lalu. Dalam rangka menyambut 60 tahun organisasi ini Paus Benediktus meminta semua orang untuk meningkatkan solidaritas kepada jutaan orang yang terpaksa harus meninggalkan Negara mereka. “Saat ini kita menyaksikan sendiri begitu tingginya peningkatan migrasi. Orang meninggalkan Negara asal mereka dengan berbagai alasan. Para pimpinan IOM memandang Tahta Suci menjadi corong yang mampu memberi dimensi etis atas fenomenana ini dan bagaimana mendekati permasalahan ini. Berpartisipasi dan hadir bersama komunitas internasional dalam menjawab hal ini menjadi hal yang penting.”

 

Paus memberikan contoh bagiamana banyak orang meninggal dalam usahanya untuk meninggalkan Negara mereka, dari Meksiko ke Amerika Serikat, dari Afrika Utara ke Eropa, dan dari Afrika melintasi Laut Merah menuju Yaman.

 

IOM di Indonesia

Dalam website resminya di Indonesia www.iom.or.id, IOM menulis bagaimana kondisi geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan sangat potensial menjadi tujuan dan transit bagi para immigran. Di dalam Negara Indonesia sendiri, banyak migrasi terjadi entah karena bencana, konflik, atau perpindahan tenaga kerja.

 

Misi utama IOM adalah membantu Pemerintah untuk mengatur berbagai masalah terkait migrasi. Salah satunya adalah membuat program untuk mengatasi penyelundupan / pengiriman tenaga kerja secara illegal. Hal ini dilakukan dengan, misalnya pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, perlindungan korban, penuntutan terhadap penyelundup, dsb.

 

Para pengungsi akibat bencana, misalnya di Yogyakarta, Aceh, dan Nias tidak luput dari perhatian IOM. Transportasi, tempat tinggal, balai kesehatan, dan dukungan untuk hidup layak merupakan contohnya.

 

IOM juga memfasilitasi pelatihan hak asasi manusia dan polisi masyarakat, membantu membentuk forum dimana polisi dan masyarakat bersama-sama mencari solusi atas hal-hal terkait penegakan hukum di tingkat lokal.

 

IOM didirikan pada tahun 1951 dan bermarkas di Jenewa, Swiss.

 

Photo source: therenewableplanet.com, discovery.com,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here