Wisata Korea: Istana Gyeongbukgong di Seoul (5)

0
2,075 views

GYEONGBUKGONG Palace atau Gyeongbok Palace di jantung Ibukota Seoul merupakan lokasi destinasi wisata sejarah paling representatif untuk menggambarkan sejarah peradaban bangsa Korea. Jauh di belakang berdiri Gunung Bugak yang seakan tegak menaungi Istana Gyeongbukgong ini, sementara pintu utama Gwanghwamun terletak tak jauh dari sentra kegiatan bisnis dan politik Korea serta jaringan internasional yang kini dikenal sebagai kawasan Sejongno. (Baca juga:  Wisata Korea: Seoul, Situs Sejarah Masa Silam dan Cermin Modernitas (4)

Berlokasi di tengah kesibukan Seoul yang ramai, Gyeongbukgong Palace menjadi ikon wisata sejarah paling menarik di Seoul.

Betapa tidak. Di tengah modernitas Seoul yang semarak, di jantung Ibukota Seoul masih teronggok rapi sisa-sisa peninggalan sejarah peradaban bangsa Korea yang tinggi. Tidak hanya itu saja, Istana Gyeongbukgong juga menyisakan kenangan indah tapi juga kelam tentang sejarah politik Korea pra masa kolonial imperial Jepang.

Sejarah mencatat, Istana Gyeongbukgong dibangun pada tahun 1394 oleh Raja Taejo –pendiri sekaligis perintis Dinasti Joseon. Istana ini juga merupakan rumah tempat tinggal keluarga kerajaan Dinasti Joseon. Kata ‘Joseon’ itu sendiri diadopsi dari nama seorang menteri yang sangat berpengaruh pada zaman itu yakni Menteri Jeong Do-jeon.

Sepeninggal Raja Taejo, pembangunan Istana Gyeongbukgong berlanjut terus pada era pemerintahan Raja Taejong dan berikutnya Raja Sejong Agung. Pada tahun 1553, Istana ini mengalami bencana kebakaran, namun Raja Myeongdong berhasil merestorasinya dengan sempuna pada tahun berikutnya.

Terdiri dari lima unit bangunan istana, salah satu yang terbesar menjadi rumah tempat tinggal dan pusat pemerintahan bangsa Korea saat mereka masih mengadopsi sistem pemerintahan kerajaan.

Korea istana kolam2
Salah satu sudut keindahan Istana Gyeongbukgong. (Mathias Hariyadi)

Pendudukan Jepang
Dinasti Joseon yang berkuasa di Korea –jauh sebelum terjadi Perang Korea yang memisahkan bagian Selatan dan Utara—terpaksa berakhir karena pendudukan penjajah Jepang pada awal abad ke-30. Dalam masa pendudukan Jepang selama 35 tahun inilah, peradaban tinggi bangsa Korea dan roda pemerintahan politik di bawah Dinasti Joseon terputus. Konon, pasukan samurai Jepang telah membantai habis seluruh warga kerajaan keturunan langsung penguasa Dinasti Joseon.

Tidak hanya itu saja, penguasa penjajah Jepang juga merebut istana ini pada tahun 1911 dan menjadi Istana Gyeongbukgong sebagai pusat pemerintahan Jepang di pengasingan dengan Gubernur Jenderal sebagai penguasa tertingginya. Sejak Jepang mengusai Seoul dan Istana Gyeongbukgong ini, beberapa bangunan inti diberangus. Pintu gerbang utama Gwanghwamun dan pintu selatan Istana Gyeongbokgung sengaja dipindahkan oleh penguasa Jepang ke arah timur. Pada Perang Korea (1950-1953), struktur bangunan kayu di beberapa pintu utama ini hancur.

Korea istana kolam
Pemandangan menakjubkan di salah sisi dalam Istana Gyeongbukgong. (Mathias Hariyadi)

Peradaban tinggi Korea
Di Istana Gyeongbukgong ini, suasana sejarah Korea sangatlah kental. Ornamen-ornamen khas Korea dengan pengaruh budaya Tiongkok sangatlah kuat dan itu tampak antara lain pada arsitektur bangunan, hiasan di pintu kayu dan pola tiang-tiang kayu yang kokoh untuk menyangga struktur bangunan.

Sayang bahwa penguasa Jepang telah menyisakan kenangan tidak indah di sini, karena beberapa bagian dari Istana ini sudah hilang tak berbekas. Syukurlah di dalam kompleks ini masih ada Museum yang sengaja dibangun untuk memperlihatkan kisah sejarah peradaban bangsa Korea yang tinggi.

Prosesi perkawinan misalnya sarat dengan berbagai ritual. Juga ritual-ritual keagamaan lainnya tersaji dengan cukup detil di museum yang berada di dalam satu kompleks Istana ini. Tak jauh dari Museum berdiri sebuah rumah kayu sederhana yang menjadi rumah khas bangsa Korea era tempo doeloe.

Mirip-mirip rumah sederhana di pedesaan di seluruh Indonesia, rumah kayu gaya Korea ini juga mengadopsi pembagian ruangan untuk berbagai keperluan hidup rumah tangga. Ada tempat tidur, ada tempat untuk memasak dan menyimpan alat-alat pertanian.

Korea istana rumah kayu1
Rumah kayu khas tradisional Korea menjadi salah satu koleksi langka di Istana Gyeongbukgong di Seoul. (Mathias Hariyadi)

Yang menarik ketika kami mengunjungi Istana Gyeongbukgong ini tak lain antusiasme tinggi warga Korea –umumnya anak-anak muda—yang dengan gegap gempita senang memakai busana tradisional mereka untuk berfoto-foto ria. Sekilas, dengan memakai busana khas tradisional Korea yang bernama hanbok, para gadis-gadis muda itu susah berjalan karena ‘beban’ pakaian yang merona dan menarik perhatian mata ini. Namun, di balik susah payah memakai hanbok di tengah cuaca sangat dingin di musim winter pertengahan Desember 2015, para gadis muda Korea berbusana hanbok ini lebih menyiratkan bagaimana tingginya apresiasi mereka terhadap kekayaan budaya dan peradaban nenek moyang mereka.

korea hanbok1
Gadis-gadis muda Korea berbangga hati memakai busana khas tradisional mereka: hanbok. Meski hawa dingin menusuk tulang di kala musim winter, antusiasme mereka berbusana hanbok sungguh patut dipuji karena cinta dengan budaya peradaban bangsa sendiri. (Mathias Hariyadi)

Susah membayangkan, misalnya, gadis-gadis muda Jawa di Jakarta tiba-tiba memakai busana kain dan berkebaya berjalan gontai menyusuri jalanan protokol Jenderal Sudirman, Jakarta. Atau pemuda Jawa dengan busana beskap lengkap menyusuri kawasan Monas untuk berfoto ria.

Panas di jakarta menjadi masalah besar untuk berbusana berkebaya atau beskapan Jawa. Hawa dingin yang menusuk tulang sebenarnya juga membuat para pemudi Korea dengan busana hanbok ini kedinginan. Hanya saja, di Ibukota Seoul di Korea Selatan ini, hawa dingin yang menusuk tulang menjadi tidak seberapa dibanding tingginya nasionalisme pemudi-pemudi Korea yang selalu bangga dengan busana hanbok-nya.

Persis, di Istana Gyeongbukgong inilah gegap gempita nasionalisme Korea terasa membuncah bungah.

Korea hanbok2 istana
Photo session dengan hanbok adalah pemandangan sehari-hari di kompleks Istana Gyeongbukgong di Seoul. (Mathias Hariyadi)
Korea Istana kolam3
Areal kolam yang bening menjadi salah satu sudut keindahan Istana Gyeongbukgong di Ibukota Seoul. (Mathias Hariyadi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here