13 Diakon Baru Calon Imam dari Berbagai Keuskupan dan Tarekat Religius (1)

0
460 views
13 Diakon baru calon imam dari berbagai keuskupan dan tarekat religius menerima tahbisan diakonatnya di Gereja Katedral Malang, 28 April 2022. (Ist)

DIAKON dipanggil untuk memberi teladan dan kesaksian iman

Pada tanggal 28 April 2022 pekan lalu, sebanya 13 frater dari berbagai keuskupan dan tarekat religius telah menerima tahbisan diakonatnya. Berlangsung di Gereja Katedral Malang.

Mereka ditahbiskan menjadi Diakon oleh Uskup Keuskupan Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. Disaksikan oleh para imam, sejumlah rohaniwan-rohaniwati, kerabat dekat dan anggota keluarga, dan seluruh umat. Baik yang hadir secara langsung maupun daring.

13 Diakon anyar

Adapun ke-13 Diakon baru itu adalah nama-nama sebagai berikut:

  1. Diakon Agustinus Galuh Wicaksono (Diosesan Keuskupan Malang).
  2. Diakon Isidorus Adri Yanto Saputra (Diosesan Keuskupan Palangka Raya).
  3. Diakon Andreas Jimmy (Diosesan Keuskupan Palangka Raya).
  4. Diakon Fredirikus Nono (Diosesan Keuskupan Tanjung Selor)
  5. Diakon Yoseph Kabalesy (Diosesan Keuskupan Manokwari Sorong)
  6. Diakon Febri Putra Dewa O.Carm.
  7. Diakon Cornelius Septian Danny Pamungkas O.Carm.
  8. Diakon Juli Antonius Sihotang O.Carm.
  9. Diakon Thomas Onggo Sumaryanto O.Carm.
  10. Diakon Martinus Renda CM
  11. Diakon Siktus Rikardus Depa SMM
  12. Diakon Ronaldus Bilung MSF Provinsi Kalimantan.
  13. Diakon Marselinus Raja Jawa Boruk MSF Provinsi Kalimantan.

Perayaan Ekaristi dipimpin Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm didampingi oleh  Rektor Seminari Tinggi Interdiosesan “Giovanni XXIII” Romo G. Tri Wardoyo CM dan Romo Irtikandik O.Carm.

Tugas pokok Diakon

Dalam homilinya, Bapa Uskup menekankan pentingnya tugas dan tanggungjawab yang diemban oleh seorang Diakon.

Seorang Diakon merupakan pelayan, dan dalam pelayanannya itu harus senantiasa memupuk pribadinya demi terselenggaranya pelayanan bagi segenap umat.

Ada beberapa hal yang Bapa Uskup utarakan.

Pertama, seorang diakon perlu senantiasa membaca Sabda Allah dan berusaha dengan cermat memahami pesan yang Allah sampaikan melalui Sabda-Nya.

Kedua, seorang diakon juga perlu mengikuti perayaan Ekaristi, bila memungkinkan setiap harinya, serta menerima Tubuh dan Darah Kristus.

Ketiga, seorang diakon perlu merenungkan diri di hadapan Sakramen Mahakudus untuk membantu tugas dan tanggungjawab pelayanannya.

Keempat, seorang diakon juga perlu senantiasa menyelidiki hatinya dengan cara menerima sakramen pengakuan dosa.

Bapa Uskup juga mengutip pesan dari Paus Yohanes Paulus II bahwa para diakon melayani misteri Kristus dan Gereja.

Maka mereka wajib mempertahankan kemurnian dan menjadi teladan dalam segala hal. Para diakon juga wajib memberi kesaksian baik dalam pelayanan maupun tingkah laku hidup mereka (Lumen Gentium art. 41).

Tidak semua umat Allah mampu mengerti Sabda yang telah didengar maupun dibaca. Terkadang umat juga kurang tepat memahami Sabda sehingga muncul kekeliruan dalam menjalani hidupnya.

Maka, para diakon dipanggil dan dikukuhkan dalam tahbisan suci untuk memabantu melayani mereka semua dan memberi kesaksian akan Sabda Allah yang dibaca.

“Terimalah Injil Yesus Kristus ini dan berusahalah supaya apa yang engkau baca engkau percaya, apa yang engkau percaya engkau ajarkan, dan apa yang engkau ajarkan engkau laksanakan. Semoga Tuhan menyertaimu.”

Perkataan ini menjadi suatu mandat yang diberikan oleh Bapa Uskup kepada para diakon.

Sebagai pemegang jabatan imamat khusus, para Diakon ikut serta dalam pelayanan para imam dan uskup yang mengemban Tritugas Kristus, baik sebagai imam yang menggembalakan, raja yang memimpin dan nabi yang mewartakan.

Proficiat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here