23 Tahun Kemandirian Kongregasi Para Bruder Santo Aloysius (CSA), Refleksi dan Evaluasi Tanpa Henti

0
464 views
Sukacita para Bruder CSA saat merayakan 23 tahun kemandirian Kongregasi Para Bruder Santo Aloysius (CSA) di bawah reksa Keuskupan Agung Semarang. (Kongregasi Bruder CSA)

BERTEPATAN dengan Hari Guru Nasional (PGRI), Jumat 25 November 2022, Kongregasi Para Bruder CSA Indonesia merayakan 23 tahun kemandirian di bawah reksa Keuskupan Agung Semarang.

Momen ulang tahun kemandirian tahun ini cukup berbeda. karena Kongregasi menerbitkan visi-misi yang baru yang berbunyi sebagai berikut:

“Bruder-bruder CSA, sekali-kali tidak mau bermegah; selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus tanda kasih Allah tak terhingga.

Demi pewartaan persaudaraan kasih dan damai bagi kaum muda dan mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, difabel berdasarkan keadilan dan martabat manusia dengan hati dan motivasi murni sebagai perwujudan Ekaristi.”

Semoga menjadi berkat dan kekuatan para bruder dalam menjalani hidup bakti.

Berbagai kegiatan mewarnai HUT Kemadirian tersebut yang diadakan di Komunitas Novisiat Bruder CSA. Antara lain lomba badminton antara para novis dan magister, lomba menyanyi solo, story telling tentang proses dan perjuangan kemandirian, dan serta kuis berhadiah ala rumah formasi. 

Pengalaman seperti ini mendapat banyak pelajaran yakni belajar mengenal karakter dan potensi diri, bekerjasama dan saling mendukung sebagai satu komunitas.

Perayaan Ekaristi syukur atas pesya peringatan 23 tahun kemandirian Kongregasi Para Bruder Santo Aloysius (CSA).

Perayaan syukur

Puncak kegiatan ini adalah perayaan syukur ditandai dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Mario Antonius Werang Pr, imam Keuskupan Agung Ende. Diselenggarakan di Kapel Novisiat CSA, Jl. Supadi, Kotabaru, Yogyakarta.

Refleksi dan evaluasi

Dalam homili singkatnya, Romo Rino -demikian ia biasa disapa- mengajak para bruder untuk merenungkan dua hal penting berkaitan dengan HUT kemandirian tersebut, yakni “refleksi dan evaluasi”.

Segala apa yang kita lakukan selalu direfleksikan, dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan; juga kemajuan dan kemunduran suatu karya pelayanan.

Setelah mengetahui serta melakukan hal tersebut (refleksi), tahap selanjutnya yakni melakukan evaluasi, sehingga segala yang belum tercapai atau mengalami kemunduran bisa diperbaiki untuk waktu selanjutnya.

Perayaan Ekaristi dan pembaruan kaul sementara menandai syukur atas perjalanan kemandirian selama 23 tahun Kongregasi Para Bruder Santo Aloysius (CSA)

Sambutan singkat

Dalam kesempatan yang sama, Br. Dedi CSA selaku Magister Novis menyampaikan hal yang senada.

“Hidup menjadi bruder merupakan pilihan dari sekian banyak pilihan. Tentu kita telah berefleksi dengan baik sehingga kita berani memilihnya. Akan tetapi, refleksi kita tidak berhenti hanya sebatas pada pilihan yang telah kita pilih.

Refleksi tetap berlanjut sampai kapan pun bahkan sampai akhir hayat. Tidak ada kata selesai dalam hal refleksi dan para bruder selalu diminta untuk senantiasa mengevaluasi perkembangan diri dengan harapan adanya kemajuan, tidak stagnan,” kata Br. Dedi CSA.

Tidak ada tamu undangan yang hadir dalam perayaan syukur ini, kecuali gabungan tiga komunitas CSA di Yogya: Turi, Kalasan, dan Kotabaru, serta komunitas Suster SPC Kalasan.

Pada kesempatan yang sama, Komunitas Generalat Semarang menyelenggarakan Ekaristi Kudus pada pukul 18.00 WIB di Generalat.

Ada dua momen penting dalam perayaan syukur ini yakni, Perayaan Ekaristi untuk mensyukuri kemandirian CSA ke-23 dan pembaruan kaul sementara bagi Br. Stefanus Sae CSA.

Perayaan syukur dipimpin oleh Romo FL Harto Subono Pr, Pastor Kepala Paroki Banyumanik.

Sukacita bersama para bruder CSA karena Kongregasi Para Bruder Santo Aloysius kini sudah 23 tahun mengalami kemandirian di bawah reksa Keuskupan Agung Semarang. (CSA)

Tidak ada undangan khusus selain dari Komunitas Tusam, komunitas-komunitas susteran OSF dan komunitas pastoran. 

Perayaan syukur kemandirian CSA ditutup dengan acara ramah tamah sederhana ala komunitas formasi. Diiringi dengan hiburan sederhana berupa nyanyi karaoke dari para novis dan para bruder serta suster yang hadir.

Selamat pesta para bruder. Biarkan tunas-tunas muda berkembang menjadi pohon yang besar dan menghasilkan banyak buah.

Salam PKD.

PS: Ditulis bareng bersama Br. Damian CSA.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here