24 Juni 1844–2018, 174 Th Kongregasi Suster SFIC Melayani Gereja Bersemangatkan Demi Cinta Allah

0
1,038 views
Provinsial Kongregasi SFIC Sr. Irene memberi kata sambutan usai misa syukur peringatan HUT ke-174 Kongregasi SFIC. (Vincent Dimas)

INI pas berbarengan dengan Hari Raya kelahiran St. Yohanes Pembabtis dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik. Tarekat religius Suster Sorroum Fransiscalium ab Immaculata Conceptione a Matre Dei (SFIC) –istilah bahasa Indonesia resminya adalah Konggregasi Suster Fransiskus dari Perkandungan tak Bernoda Bunda Suci Allah—pada hari itu  di seluruh dunia merayakan 174 tahun kehadirannya dalam Gereja Katolik.

Perayaan HUT ke-174  berdirinya Kongregasi SFIC ini dirayakan dengan meriah oleh para suster SFIC di Provinsi Indonesia. Itu terjadi  dalam misa syukur  di Kapel Susteran SFIC St. Antonius tanggal 24 Juni 2108. Perayaan Ekaristi  pada Minggu sore kemarin pukul 17.30 WIB ini dipersembahkan oleh Sekretaris  Keuskupan Agung Pontianak Pastor  Pius Barces CP.

Dalam homilinya, Pastor  Barces mengatakan bahwa, kelahiran sebuah tarekat pada umumnya berawal dari keterpesonaan akan Yesus. “Ada gerakan roh dari dalam yang mendorong para pendiri tarekat untuk mewujudkan keterpesonaannya melalui karya partisipasi dalam Gereja,” ungkapnya.

Perayaan syukur memperingati HUT ke-174 Kongregasi SFIC dilakukan dengan Ekaristi bersama Romo Barces CP.
Perayaan Ekaristi syukur atas 174 tahun SFIC.

Namun, “Sebagai generasi penerus warisan pendiri zaman modern ini, tidak cukup hanya terpesona saja;  tetapi bagaimana agar karya dalam tarekat yang sudah berdiri kokoh ini menjadi berkembang dan membawa banyak orang kepada keselamatan,” ungkap pastor dosen STT Pastor Bonus ini menyampaikan ajakannya kepada para suster yang hadir.

Kelahiran tarekat religius ordo ketiga regular yang mengambil spritualitas St. Fransiskus Assisi ini bermula dari kedatangan tiga orang suster pertama dari Veghel, Belanda yang inovatif pada 24 Juni 1844.

Mereka adalah Sr. Teresia van Miert, Sr. Bernardina van Hoof, dan Sr. Fransisca de Roij.

Saat itu, ketiga suster muda itu baru saja  menyelesaikan masa pembinaan sebagai novis di Roosendaal dengan didampingi oleh Mère Marie Joseph yang waktu itu menjadi pemimpin Komunitas Biara Rosendaal.  Mereka dibina dengan semangat Fransiskan penitenten recollectinen.

Ibu Pendiri Kongregasi SFIC Sr. Teresia van Miert

Pada tanggal 19 September 1844, ketiga suster pertama itu lalu mengikrarkan kaul kekalnya. Uskup Keuskupan Den Bosch di Negeri Belanda yakni Mgr. Zwijsen berkenan mensahkan proses pemilihan dan kemudian mengukuhkannya secara gerejawi serta  mengangkat Sr. Teresia van Miert menjadi pemimpin umum untuk masa enam tahun bagi komunitas religius yang baru berdiri.

Kini SFIC telah menginjak usia174 tahun. Semangat karya yang terumus dalam sebuah motto yang berbunyi “Dengan demi Cinta Allah” sebagaimana telah dirumuskan oleh Ibu Pendiri Kongregasi SFIC yakni Sr. Teresia van Miert.

Semangat itu ditancapkan abadi di dada setiap suster SFIC sebagai jawaban atas panggilan Tuhan untuk melakoni hidup bhakti di dalam Gereja. Caranya, dengan mengabdikan diri bagi kebutuhan zamann melalui berbagai karya yang sejak dulu dikerjakan oleh para suster SFIC. Itu antara  lain karya pendidikan, katekese, perawatan orang sakit dan jompo, karya sosial, dan karya misi.

Bacaan dan Mazmur oleh postulan SFIC.
Romo Barces CP usai membacakan Injil.
Menyantap Tubuh Kritus dalam Perayaan Ekaristi menjadi pelecut semangat.
Doa harapan.

Hal ini hendaknya membuka mata para suster SFIC generasi penerus untuk selalu melakukan pertobatan terus-menerus tanpa henti, senantiasa mendalami Injil sesuai cara St. Fransiskus Assisi menghayati Injil dan menurut teladan para suster pendahulu. Semoga para suster SFIC  di masa sekarang dan yang akan datang senantiasa dimampukan untuk terus menjadi pewaris semangat Ibu Pendiri Kongregasi dan para suster misionaris SFIC generasi awal.

Semoga refleksi  dari para suster pendahulu itu mampu menghasilkan buah berlimpah di dalam realitas hidup sehari-hari. Yakni, keinginan bersama untuk senantiasa ingin meretas kembali semangat awal persaudaraan para Suster Fransiskan Veghel dalam spiritualitas kesederhanaan, kepatuhan, cintakasih, dan matiraga.

Proficiat  HUT 174 tahun SFIC.

Sr. Maria SFIC menerima komuni dari Sr. Barbara SFIC.

 

Segenap para suster SFIC di Pontianak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here