
DENGAN mengusung tema “Menjadi Katekis yang Berintegritas dalam Pewartaan dan Pelayanan di Tengah Gereja dan Masyarakat,” Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPKat) Santo Fransiskus Assisi Semarang di Gedangan, Kota Semarang, menggelar Wisuda Sarjana Angkatan XI Tahun Akademik 2024/2025.
Sebanyak 25 lulusan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik secara resmi diwisuda. Ini menandai selesainya masa studi sekaligus awal dari pengutusan baru sebagai pelayan Gereja melalui dunia pendidikan.
Dua wisudawan terbaik, Stefanus Januar Siscautama SPd dan Dewi Ratna Jai SPd meraih predikat cum laude.
Prosesi wisuda diawali dengan Ekaristi Syukur dan Missio Canonica yang dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko dan didampingi oleh para imam konselebran yang juga merupakan dosen tetap di STPKat: Rama FX Sugiyana M.Hum – Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang- dan Romo Heri Krismawanto Pr.
Perayaan Ekaristi ini merupakan momentum sakral bahwa lulusan diutus secara resmi oleh Gereja untuk menjadi pelayan dalam bidang pewartaan dan pendidikan iman.

Diutus menjadi pewarta dan guru agama
Dalam homilinya, Uskup Mgr. Rubiyatmoko menegaskan bahwa para lulusan bukan semata-mata peraih gelar akademik. Tetapi lebih dari itu, mereka adalah pribadi-pribadi yang diutus Gereja untuk menjadi pewarta Injil melalui peran sebagai guru agama dan katekis.
Uskup KAS mengajak para lulusan untuk menjalani panggilan tersebut dengan integritas, semangat pelayanan, dan keteguhan iman di tengah dinamika masyarakat masa kini.
Kehadiran para tokoh penting dalam acara ini turut menegaskan nilai strategis momen ini bagi masa depan Gereja dan Bangsa. Mereka antara lain Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Drs. Suparman, SE, MSi, dan Direktur Pendidikan Katolik Dr. Salman Habeahan, SAg, MM. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dan apresiasi pemerintah terhadap STPKat sebagai lembaga yang berkomitmen pada pembinaan tenaga pendidik Katolik yang berkualitas.

Valecditorian
Dalam kesempatan ini, sambutan pertama disampaikan oleh wisudawan terbaik: Steanus Januar Siscautama SPd. Ia mewakili wisudawan dengan penuh semangat menyampaikan rasa syukur atas panggilan sebagai guru Agama Katolik dan katekis.
Sambutan berikutnya oleh Ketua STPKat Santo Fransiskus Assisi Semarang: Dr. Hartutik MPd. Ia menegaskan komitmen lembaga dalam menyiapkan tenaga pendidik Katolik yang profesional dan berjiwa pastoral.
Selanjutnya, Sr. M. Patrice OSF, selaku Ketua Komisi Pendidikan Kongregasi OSF, memberi pesan spiritual tentang pentingnya kesetiaan dan pelayanan dalam semangat Santo Fransiskus Assisi.
Sebagai penutup, sambutan disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI, Drs. Suparman SE, MSi. Ia memberikan apresiasi kepada STPKat atas peran strategisnya dalam mencetak pendidik Katolik dan menyampaikan harapan agar para lulusan terus menjadi terang dan garam di tengah dunia pendidikan dan kehidupan Gereja.

Dua program studi
STPKat memiliki dua program studi unggulan yang saling melengkapi:
- Program Sarjana Pendidikan Keagamaan Katolik,yang mempersiapkan lulusan menjadi guru dan katekis profesional.
- Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Agama Katolik yang merupakan tahap lanjutan untuk sertifikasi Guru Pendidikan Agama Katolik.
Predikat baik sekali
Secara kelembagaan, STPKat telah meraih akreditasi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik juga mendapatkan akreditasi Baik Sekali dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK), menandakan mutu akademik dan manajemen pendidikan yang terpercaya secara nasional.
STPKat Santo Fransiskus Assisi Semarang merupakan lembaga pendidikan tinggi Katolik yang diselenggarakan Kongregasi Suster OSF Semarang.
Keberadaan sekolah tinggi ini menjadi wujud nyata dari komitmen tarekat religius untuk ambil bagian dalam misi pendidikan Gereja, khususnya dalam pembinaan tenaga pendidik dan katekis Katolik.
Kampus ini terletak di jantung kawasan Kota Lama Semarang, sebuah kawasan bersejarah dan destinasi wisata budaya di Jawa Tengah, yang turut memberi nuansa khas dan inspiratif bagi para mahasiswa dalam menjalani proses pembelajaran dan pembinaan spiritual.
Mahasiswa STPKat Santo Fransiskus Assisi berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Keberagaman asal daerah para mahasiswa memperkaya dinamika kehidupan kampus dan menjadi kekuatan dalam membentuk calon guru agama yang peka terhadap konteks sosial, budaya, dan pastoral lokal di tanahair.

STPKat bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga ruang perjumpaan lintas daerah yang membentuk jejaring pelayanan Gereja yang lebih luas.
Sebagian besar mahasiswa memperoleh dukungan finansial melalui berbagai skema beasiswa KIP Kuliah dari Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik.
Selain itu, tidak sedikit pula yang mendapat bantuan dari paroki dan keuskupan masing-masing.
Dukungan ini mencerminkan tingkat kepercayaan tinggi dari berbagai elemen Gereja terhadap peran strategis STPKat sebagai pusat pembinaan calon guru Agama Katolik dan katekis yang unggul dalam spiritualitas, kompetensi pedagogis, dan semangat pelayanan.
Semarang, 26 Juni 2025
Sie Humas Panitia Wisuda dan UKM Jurnalistik