SELAMA 34 hari lamanya, Romo Handoko MSC telah dirawat di RS Sint Carolus Jakarta, karena menderita sakit Covid-19.
Bahkan selama 14 hari, Romo Handoko MSC malah sempat dirawat di Ruang ICU. “Selama masa itu, hari-hari hidup saya selalu dihantui perasaan cemas dan gelisah,” ungkapnya dalam video testimonialnya.
Kecemasan itu semakin menggumpal, ketika pagi hari suster datang menyapa dia dan mengatakan bahwa teman sesama pasien di ICU sudah terlebih dahulu meninggal dunia lantaran Covid-19 telah merontohkan imunitas tubuhnya.
Lalu, Romo Handoko MSC pun lalu bertanya pada diri sendiri dalam suasana kebatinan yang gundah gulana. “Jangan-jangan nanti pun saya akan mendapat ‘giliran’ berikutnya?”
Sembuh dari Covid-19
Tapi kisah sejarah perawatannya berakhir happy ending. Romo Handoko berhasil sembuh dan kesehatannya kembali pulih. Meski tetap harus melakukan kontrol kesehatan secara berulang.
“Berkat kemurahan Tuhan, saya masih bisa selamat dan mampu bertahan hidup,” kata Romo Handoko MSC.
Inilah video kesaksian Romo Handoko MSC tentang pengalamannya didera rasa gelisah dan cemas saat berjuang melawan Covid-19.
“Tuhan tidak pernah meninggalkan kita,” paparnya tandas, sembari menegaskan bahwa Covid-19 itu benar-benar secara riil memang ada.
Perjuangan melawan Covid-19 juga jelas hasilnya. Yakni dua macam: lolos berarti bertahan hidup, lainnya adalah koit alias mati karena dilindas covid-19.
“Saya telah mendapatkan yang pertama yakni mukjizat bisa kembali menikmati kesembuhan,” ungkapnya lagi.
Kredit video: Romo Handoko MSC
