47 Tahun, SAV Puskat Yogyakarta Gelar Ruedi Hofmann Awards dalam Festival Film Puskat

0
677 views
Festival Film Puskat 2017. (Ist)

TAHUN 2017 ini, Studio Audio-Visual Puskat Yogyakarta genap merangkai umur 47 tahun. Beberapa rangkaian acara digelar dalam konteks perayaan HUT ke-47 tahun sekaligus keinginan SAV Puskat Yogyakarta merespon berbagai persoalan kebangsaan di Indonesia.

Caranya dengan menyuguhkan karya-karya audio-visual produksi berbagai elemen anak bangsa yang sifatnya orisinil dan kreatif.  Ini dilakukan,  karena SAV Puskat Yogyakarta juga ingin mengangkat tema tentang bagaimana merawat kebhinnekaan Indonesia di tataran karya seni kreatif melalui media elektronik yang menyuguhkan suara sekaligus gambar.

SAV Puskat Yogyakarta ikut berkiprah di sini karena ingin memposisikan diri sebagai  “Pusat Spiritualitas Media Berbudaya”.

Festival Film Puskat (FPP) 2017

Adapun serangkaian acara untuk mewujudkan tema tersebut di antaranya adalah FFP (Festival Film Puskat) 2017 dan seminar.

Sebagaimana dirumuskan oleh panitia, maka tujuan seminar FFP 2017 adalah sebagai berikut:

  • Menggali, menemukan, dan membangkitkan kembali semangat kebangsaan dan makna dari kebhinnekaan.
  • Membangun motivasi peserta seminar (di antaranya para nominator FFP 2017) dan kaum muda untuk menyadari kebhinnekaan dan berani memperjuangkannya dalam hidup sehari-hari.
  • Menggali dari pengalaman kekuatan film untuk merawat semangat kebangsaan dan nilai-nilai kebhinnekaan.
  • Mengambil inspirasi dari para narasumber untuk mendayagunakan film dalam mengekspresikan dan merefleksikan nilai kebhinnekaan.

Tema workshop dan seminar adalah “Kekuatan Film sebagai Media Ekspresi dan Refleksi atas Semangat Kebangsaan dan Kebhinnekaan.”

Empat narasumber

Seminar ini akan menghadirkan narasumber yakni:

  • Zuhairi Misrawi, sosok muda Nadhatul Ulama, Ketua Moderate Muslim Society.
  • Romo In Nugroho Budisantoso SJ, M.Hum., MPP, Wakil Rektor III dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, dan Sahabat Para Penggerak Yogya Mbhinneka.
  • Yosep Anggi Noen, produser film, penulis naskah dan sutradara-film, dosen Universitas Multi Media Nusantara.
  • Annisa Hertami Kusumastuti, aktris di film-film Biopik: “Soegija” (2012), “Jokowi”(2013), “Jendral Soedirman”(2013).

Workshop dan lokakarya ini akan berlangsung di Ruang Koendjono, Kampus Universitas Sanata Dharma di Mrican, Gejayan, Yogyakarta. Target audiensnya adalah para siswa-siswi SMA di sekitaran Yogyakarta.

Seminar ini akan berlangsung pada hari Sabtu besok pukul 09.00 hingga pukul 14.00 SIB.

Sedangkan kegiatan Malam Penganugerahan Ruedi Hofmann Awards 2017 akan berlangsung pada hari Selasa tanggal 15 Agustus 2017 pukul 17.00-21.00 WIB dan ini khusus hanya untuk para tamu undangan saja.

Topik bahasan

Paparan narasumber akan membahas beberapa topik gagasan berikut ini:

  • Tentang kebhinnekaan: konsep, sejarah, cerita baik dan cerita buruk dan tantangan merawat kebhinnekaan (Zuhairi Misrawi).
  • Pemaparan mengenai kebhinnekaan dan implementasi dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat (Romo In Nugroho Budisantoso SJ).
  • Pemaparan mengenai film sebagai media audio visual untuk mengekspresikan dan merefleksikan semangat kebangsaan dan kebhinnekaan (Yosep Anggi Noen).
  • Sharing pengalaman mengekspresikan dan merefleksikan kebhinnekaan melalui media audio visual khususnya film. (Annisa Hertami Kusumastuti)

Film-film peserta FFP 2017 yang lolos seleksi tahap pertama dapat dilihat di:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here