5 Roti 2 Ikan, Lewat Yesus Kita Kenal Allah (2)

0
2,897 views

“Besok pagi, saya akan membuka hatimu,” kata dokter bedah.
“Dokter akan menemukan Tuhan Yesus disana,” sela anak kecil itu.
“Saya akan membedah hatimu.” Kata dokter itu agak tersinggung. “Saya harus memeriksa berapa berat kerusakan yang ada di hatimu.”
“Kalau dokter membuka hati saya, dokter akan menemukan Yesus disana.” Dokter itu melihat ke orang tuanya yang duduk diam saja.
“Sesudah saya operasi hatimu, dan melihat kerusakannya, akan saya jahit ulang hati dan dadamu; baru saya rencanakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.”
“Tapi dokter akan menemukan Yesus dalam hatiku. Kitab Suci mengatakan Tuhan hidup di hatiku.” Dokter itu menjadi jengkel.
“Saya beritahu, ya. Kalau saya buka hatimu, saya akan menemukan otot jantung yang rusak, kekurangan darah dan bilik jantung yang melemah. Baru saya lihat apa saya dapat menyembukan kamu.”
“Dokter akan menemukan Tuhan Yesus juga. Tuhan Yesus tinggal disana.”

Sesudah operasi, dokter itu pergi ke kantornya, mencatat hasil operasinya. Semua bagian jantung sudah rusak parah. Tidak ada harapan untuk transplantasi, tidak dapat disembuhkan. Pengobatan: istirahat dan obat penghilang rasa sakit. Kemungkinan: meninggal dalam setahun. Dokter itu melempar tape recorder perekam. “Mengapa? Tanyanya dengan suara keras.
“Mengapa Allah melakukan hal seperti ini? Kamu yang menaruh dia di dunia. Kamu yang membuat dia sakit. Kamu mengutuknya dengan kematian usia muda. Mengapa?”
Allah menjawab: “Anak itu, dombaku, tidak dimaksudkan jadi dombamu untuk waktu lama. Dia itu bagian dari dombaKu untuk selamanya. Disini, dalam kawanan dombaKu, dia tidak akan merasa sakit dan akan bahagia yang tak dapat kamu banyangkan. Orang tuanya pada saatnya juga akan bersama dia disini. Mereka akan mengalami damai dan kawanan dombaKu akan terus berkembang.”
Air mata memanaskan mata dokter itu. Tetapi kemarahannya lebih panas lagi.
“Kamu yang menciptakan dia. Kamu yang menciptakan hatinya. Dia akan mati beberapa bulan lagi. Kenapa?
Allah menjawab: “Anak itu, anak dombaKu, akan kembali ke kawanan dombaku. Karena dia sudah menyelesaikan tugasnya. Aku tidak menaruhnya lama sebagai bagian dari domba mu, untuk kehilangan dia. Tetapi aku menaruhnya disana untuk mengambil kembali seekor domba yang hilang.” Dokter itu menangis.
Dokter itu duduk di sebelah ranjang anak itu, orang tuanya duduk di seberangnya.
Anak itu tersadar dan berbisik: “Dokter sudah operasi hati saya?”
“Ya, “ jawab dokter itu.
“Apa yang dokter temukan? Tanya anak itu.
“Saya menemukan Yesus disana.” Jawab dokter itu.

Ketulusan hari anak kecil itu dipakai Tuhan untuk mengembalikan dokter bedah itu kepadaNya. Juga seperti ketulusan pemberian anak kecil dipakai Tuhan Yesus untuk memenuhi kebutuhan 5000 orang itu. Sekarang ini, kita bersama-sama menghadap Tuhan Yesus.

Kita boleh menyambut Dia saat komuni. Apa yang akan kita sediakan untuk menyambut kedatanganNya? Setumpuk kecemasan, permohohan dan haapan kita? Tentu boleh. Adakah sekeping hati, sejumput kerelaan yang dapat kita persembahkan kepadaNya? Semoga hati yang rela dan kesediaan tulus untuk menyerahkan diri pada Tuhan disambutNya penuh terimakasih dan dijadikan berkat untuk orang-orang disekitar kita yang membutuhkannya. Amin. selesai

ARTIKEL TERKAIT

5 Roti 2 Ikan, Lewat Yesus Kita Kenal Allah(1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here