PERAYAAN Pesta Emas HUT ke-50 tahun Katedral Santa Perawan Maria Palangkaraya di Kalimantan Tengah sebenarnya jatuh pada tanggal 3 Maret 2013, tetapi mengingat tanggal tersebut masih dalam masa Pra-Paska, maka akhirnya puncak perayaan dipindah ke tanggal 8 September 2013 (bertepatan dengan pesta pelindung paroki). Sementara tanggal 3 Maret dijadikan sebagai acara pembukaan perayaan yang akan berlangsung sampai tanggal 8 September 2013.
Untuk memberikan nuansa yang istimewa, pembukaan perayaan 50 thn Katedral didahului dengan Pertemuan para Pastur (26 Februari-2 Maret 2013) dan dilanjutkan dengan perayaan ekaristi bersama di katedral pada tanggal 3 Maret 2013.
Perayaan pembuka diisi dengan perayaan ekaristi pembuka di Gereja Katedral yang dipimpin Uskup Diosis Palangkayara Mgr. AM Sutrisnaatmaka MSF dan didampingi oleh para pastur se-keuskupan Palangkaraya yang baru saja menyelesaikan pertemuan tahunan mereka. Selain para pastur, ada juga tamu istimewa yang hadiryakni Uskup Agung emeritus Diosis Goahati, di India Utara: Mgr. Thomas Paranamvil.
Beliau datang ke Palangkaraya karena ingin melihat dari dekat kehidupan Gereja lokal di wilayah Kalimantan Tengah, usai menghadiri pertemuan para pemuka agama Islam, Protestan dan Katolik di Jakarta selama 4 hari.
Setelah perayaan ekaristi selesai, acara dilanjutkan dengan acara seremonial berupa: pelepasan balon sebanyak 50 biji, simbol perayaan 50 tahun katedral dan penekanan sirene oleh Bapa Uskup sebagai tanda resmi dimulainya perayaan 50 Tahun Paroki Katedral, Palangkaraya. Untuk menambah semaraknya perayaan pembuka, juga diadakan acara joged bersama serta undian door pize bagi seluruh umat di halaman depan Gereja Katedral.
Hadiah yang disediakan sangat menarik, mulai dari alat tulis, baju sampai pada kipas angin. Perayaan pembuka juga dirangkai dengan perayaan 50 tahun imamat serta HUTke-76 Pastur Stanis OgrabekSVD (mantan Pastur Paroki Katedral dan mantan Vikjen Keuskupan Palangkaraya) dan ditutup dengan makan siang bersama di Aula Tjilik Riwut.
Pemekaran paroki
Dalam kotbahnya, Bapa Uskup mengajak umat bersyukur kepada Tuhan atas kelimpahan kasih-Nya, sehingga Paroki Katedral Santa Perawan Maria Palangkaraya bisa memperingati perayaan HUT ke-50 tahun. Buah rohani yang kelihatan dalam menapaki usia sampai 50 tahun terakhir ini adalah lahirnya Paroki Yesus Gembala Baik (YGB) yang adalah “anak” dari Paroki Katedral.
Tentu kedepan, perlu dipikirkan untuk memekarkan Paroki Katedral, jika perkembangan menuntut, sehingga “anaknya” tidak hanya satu, tetapi bisa dua atau tiga. Hal itu, tentu tergantung dari hidup dan kesaksian kongkret umat yang bisa menjadi daya tarik bagi berkembangnya Paroki Katedral.
Lebih lanjut, Bapa Uskup mengajak umat berserta Dewan Paroki dan Pastur Paroki untuk terus berkarya tanpa henti dengan mencari terobosan-terobosan baru agar kehadiran umat Katolik, khususnya, umat Paroki Katedral, semakin efektif dan berdaya pikat bagi masyarakat luas. Dengan cara semacam itu, umat katedral secara nyata telah menghadirkan kasih Allah yang menyapa dan meneguhkan semua orang.
Untuk mencapai maksud tersebut, maka perlu dikembangkan unsur kebersamaan antara semua elemen dalam diri umat katedral: umat, ketua-ketua Komunitas, pengurus Dewan Paroki beserta Pastur Paroki untuk membangun sinergi serta kerjasama yang harmonis dengan mengedepankan kepentingan umat diatas kepentingan pribadi. Setiap orang harus rela dan mau untuk berbagi dan memberi bagi kepentingan dan perkembangan Gereja. “Tidak ada orang yang terlalu miskin sehingga tidak dapat memberi sesuatu kepada orang lain, dan tidak ada orang yang terlalu kaya sehingga tidak dapat menerima pemberian dari orang lain”, ungkap Beata Teresadari Calcutta.
Dengan menyitir semboyan terkenal yang pernah disampaikan oleh Presiden John F. Kennedy, Bapa Uskup menyerukan kepada umat Katedral: “Jangan bertanya apa yang Gereja dapat berikan pada Anda, tetapi bertanyalah apa yang bisa Anda berikan untuk Gereja”.
Semangat berbagi dan kerelaan untuk memberi bagi kepentingan Gereja hendaknya semakin disadadari dan dijadikan sebagai way of life bagi seluruh umat. Beban dan pekerjaan akan menjadi ringan bila direncanakan dan dikerjakan secara bersama. Usia 50 tahun adalah usia yang sudah matang, saatnya dimana umat mulai “menengok” keluar; keluar dari kepentingan diri sendiri untuk menggapai dan menjangkau sebanyak mungkin orang.
Sejumlah acara serta kegiatan telah disiapkan oleh Panitia perayaan. Perayaan berlangsung mulai tanggal 3 Maret 2013 sampai dengan 8 September 2013. Dari cabang olah raga ada pertandingan sepak bola (sudah dilaksanakan antara kesebelasan kaum berjubah/para imam dengan kesebelasan tak berjubah/awam; pertandingan ini akhirnya dimenangkan oleh kesebelasan berjubah dengan skor 2:1);badminton, volley ball antarkomunitas.
Di bidang liturgi terselenggara lomba membaca Kitab Suci dan Mazmur. Di bidang sosial ada bakti sosial: pengobatan gratis untuk masyarakat luas, pemberian sembako untuk masyarakat yang kurang mampu, pemberian bantuan tanggap darurat untuk korban banjir di desa Mendawai 6 dan 7.
Dari segi fisik, telak dilaksanakan rehab gereja serta rencana pembangunan gapura beserta plang nama dengan mengadopsi perpaduan antara unsur kekatolikan dengan budaya setempat.
Dari segi iman akan diadakan acara penyegaran iman dengan mengundang pembicara dari Jakarta serta sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan “pendalaman” segi pemahaman, pengungkapan dan perwujudan iman bagi seluruh umat Katedral.
Kita sampaikan proficiat, golden jubilee untuk Paroki Katedral St. Perawan Maria, Palangkaraya, semoga semakin mampu mengemban amanat misi perutusan dari Sang Gembala Agung, Yesus Kristus dan selalu tanpa henti menebarkan kasih-Nya kepada sebanyak mungkin orang, agar semakin banyak orang hidup didalam kasih-Nya.
Photo credit: Royani Lim
Kami mengucapkan Selamat Merayakan PESTA EMAS Katedral Santa Maria Palangkaraya.