TAHUN 2021 ini, Kongregasi Passionis (CP) mengalami sukacita yang penuh makna. Karena, telah genap 300 tahun usia Kongregasi Passionis, jika dihitung dari tahun kelahirannya di Italia.
Kongregasi Passionis didirikan oleh Santo Paulus dari Salib.
Khusus untuk konteks Indonesia, CP dinyatakan telah 75 tahun berada di tanahair tercinta.
Hitungan 75 tahun keberadaan CP di Indonesia didasarkan pada pertama kali tiga imam misionaris CP dari Belanda menjejakkan kakinya di Indonesia – tepatnya di Ketapang, Kalbar- 75 tahun silam.
Tahun-tahun selanjutnya, karya misi di Kalbar ini kemudian dilanjutkan dengan kedatangan imam-misionaris misionaris CP dari Italia.
Tiga imam misionaris pertama
Misionaris dari Belanda yang pertama tiba di Indonesia adalah Pastor Bernardinus Knippenberg CP, Pastor Canisius Pijnappels CP, dan Pastor Plechelmus Dullaert CP.
Mereka adalah tiga imam misionaris dari Kongregasi Passionis Provinsi Materi Sanctae Spei Belanda.
Sedangkan dua orang imam misionaris CP dari Italia yang pertama tiba di Indonesia adalah Pastor Marcello Di Pietro CP dan Pastor Cornelio Serafini CP.
Mereka disebut Misionaris CP dari Provinsi Pieta Italia.
Para misionaris dari Belanda mulai mewartakan Injil di Ketapang sejak bulan Juli 1946. Pada tahun 1954, misi Ketapang dinaikkan statusnya menjadi Prefektur Apostolik dengan perluasan wilayah ke daerah Sekadau dan Meliau (sekarang ini sudah menjadi wilayah pastoral Keuskupan Sanggau).
Tahun 1968, wilayah tersebut diserahkan kepada misionaris Italia yang tiba di Indonesia pada tahun 1961.
Perayaan sederhana
Kongregasi Pasionis merayakan 75 tahun keberadaannya di Indonesia dengan penuh hikmat di Sekadau selama dua hari.
Hari pertama (19 Oktober 2021) diisi dengan seminar bersama selama sehari. Seminar ini bertujuan untuk merefleksikan kembali karya-karya CP selama 75 tahun dengan menghadirkan narasumber dari awam maupun pastor-pastor CP sendiri.
Selain merefleksikan sejarah, seminar ini juga mengupayakan diskusi tentang bagaimana CP ke depannya agar tetap efektif di tengah arus zaman.
Hari kedua (20 Oktober 2021) dilaksanakan misa syukur 75 tahun CP yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Sanggau yang juga merupakan salah satu misionaris CP yang masih aktif berkarya di Indonesia sekaligus saksi sejarah CP di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, CP juga bersukacita karena seorang Pastor CP asal Indonesia yaitu P. Gabriel Asun CP merayakan 25 tahun imamatnya.
Ia adalah buah karya misi yang konkrit.
Bupati Kabupaten Sekadau yang turut hadir dalam misa tersebut, dalam kata sambutannya mengenang misi CP yang sangat berjasa berkontribusi di dunia pendidikan selain menyebarkan Injil di tengah masyarakat Sekadau.
Bupati Kabupaten Sekadau bangga, karena 75 tahun CP dirayakan di wilayah kabupaten Sekadau.
Peristiwa iman
Pastor Nikodemus Jimbun CP selalu provinsial CP untuk Indonesia menyatakan bahwa 75 tahun CP hadir di Indonesia selain sebagai peristiwa sejarah juga sebagai peristiwa iman.
Setelah misa syukur di Gereja Paroki St. Petrus dan Paulus Sekadau, dilaksanakan acara ramah tamah di Biara CP Sekadau.
Kegiatan ini menurut Pastor Petrus David CP tidak lepas dari kerjasama banyak pihak.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak baik kepada pemerintah daerah Kabupaten Sekadau dan para donatur yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Tentu tidak lepas juga dari kerjasama dengan pihak Keuskupan dan Pastor Kristianus CP selalu pastor Paroki Sekadau yang menyediakan fasilitas paroki untuk memperlancar kegiatan ini.
Kegiatan ini berlangsung penuh makna dan tetap menjalankan protokol kesehatan sebagai wujud kerjasama Gereja dan negara dalam mengatasi wabah covid 19.