80 Ribu Orang Sesaki Jalur Macerata-Loreto (1)

0
901 views

RUTE Macerata-Loreto pada hari Sabtu-Minggu tanggal 11-12 Juni lalu merupakan pemandangan tidak biasa. Dari kejauhan dan sejauh mata memandang, rute jalan sepanjang 28 kilometer yang membentang dari Macerata-Loreto itu banjir oleh kerumuman manusia.

Tentu bukan pemandangan biasa, karena hari-hari itu merupakan perjalanan peziarahan batin edisi ke-33 menyusuri badan jalan sepanjang 28 km dari Macerata menuju Loreto. Tak peduli apakah mereka itu kaum tua atau muda, cowok-cewek, semuanya hadir tumplek bleg menyesaki sudut-sudut jalan. Diperkirakan tak kurang dari 80 ribu peziarah ambil bagian dalam prosesi panjang ini.  Masing-masing melakukan peziarahan jiwa sembari membawa ujud doanya pribadi.

Lelah fisik tentu tak menjadi masalah bagi jiwa-jiwa yang merindukan kedamaian batin di Loreto. Kaki penat atau kucuran keringat yang tiada henti menjadi pemicu semangat mencari kedamaian jiwa di hadapan Bunda Maria di Loreto.

Cuaca jelek

Meski cuaca dilaporkan tak mendukung acara prosesi jalan kaki menyusuri jalan sepanjang 28 km karena diperkirakan akan hujan di atas langit Marche, namun antuasiasme warga Katolik di Italia seperti tak lekang oleh prediksi cuaca ini. Terjadi gerimis kecil-kecil pukul 22. 00 malam, ketika para peziarah hendak meninggalkan Stadion Helvia Recina dimana sebelumnya ada perayaan ekaristi bersama Monsinyur Jean-Louis Brugues.

Benarlah apa kata orang di kala melakukan peziarahan jiwa. Cuaca bukan hambatan. Yang penting adalah kedamaian hati bersama Bunda Maria. Maka ketika berhadapan dengan masa ribuan manusia dari berbagai penjuru Eropa, Monsinyur Brugues seperti dibuat “mabuk” oleh hangatnya suasana misa di tengah gerimisnya hujan membasahi Loreto. (Bersambung)

Shirley Hadisandjaja Mandelli, tinggal menetap di Milano, Italia.

Photo credit: Shirley Hadisandjaja Mandelli

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here