87 Th Kongregasi SMFA di Indonesia, Suster Rayakan Kaul Kekal, Pesta Perak, dan Panca Windu di Sintang (1)

0
1,168 views
87 tahun Kongregasi Suster Misi Fransiskus Santo Antonius (SMFA) diperingati dengan pengucapan triprasetya kekal, pesta perak dan pesta panca windu. (Sr. Kresentia Yati SMFA)

SUASANA semarak mengisi sudut-sudut Gereja St. Maria Ratu Semesta Alam di Kota Sintang, Kalbar.

Bertepatan dengan peringatan 87 tahun keberadaan Kongregasi Suster Misi Fransiskan St. Fransiskus (SMFA) di Indonesia –khususnya di Kalbar– ada tiga peristiwa penting yang menandai peristiwa penuh kenangan itu.

Itulah hari Rabu, tanggal 25 April 2018, di Gereja St. Maria Ratu Semesta Alam di Kota Sintang, Keuskupan Sintang. Pada hari yang penuh rahmat tersebut ada tiga peristiwa penting dalam sejarah Kongregasi SMFA: para suster mengucapkan triprasetya kekal, merayakan pesta perak hidup membiara sebagai religius suster, dan pesta panca windu.

Mohon doa dan rahmat dari segenap para kudus, sebelum akhirnya mengucapkan triprasetya kekal.

Kaul kekal

Peristiwa serah setia seumur hidup (kaul kekal ) bagi para suster biarawati merupakan akhir dari seluruh proses formasi. Itulah momen, ketika para suster dinilai layak dan yang bersangkutan berani mengikrarkan diri seumur hidup bergabung di Kongregasi atau tarekat religius secara definitif.

Itulah yang dilakukan oleh Sr. Anselma SMFA yang di bulan April 2018 lalu telah mengucapkan kaul kekalnya.

Pengucapan kaul kekalnya itu terjadi di hadapan Bapak Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap, di Gereja St. Maria Ratu Semesta Alam (MRSA) Sintang.

Sr. Anselma menyerahkan diri seumur hidup dengan bergabung dalam Kongregasi Suster Misi Fransiskan Santo Antonius (SMFA) Pontianak).

Prosesi pengucapkan kaul kekal sebagai suster biarawati Kongregasi SMFA.

Pengucapan kaul kekal

Rangkaian prosesi kaul kekal Sr. Anselma SMFA diawali dengan pengucapan doa Litani Para Kudus dan barulah kemudian dilakukan pengucapan triprasetya kekal.

Pengucapan kaul kekal ini terjadi di hadapan wakil Gereja yakni Mgr. Samuel OFMCap dan Pemimpin Umum Kongregasi SMFA Pontianak Sr. Kristina Unau.

Pemimpin Umum Kongregasi SMFA Sr. Kristina Unau SMFA menandatangani naskah dokumen.

Usai pengucapkan ikrar, Sr. Anselma SMFA dan Sr. Kristina Unau SMFA menandatangani sebuah dokumen. Barulah kemudian, Sr. Anselma SMFA mendapat kesempatan menerima ucapan selamat dari kolega suster setarekat dan anggota keluarga.

Pesta Perak

Para suster yubilaris yang merayakan pesta perak hidup membiara adalah sebagai berikut:

  • Sr. Therese Esyah SMFA.

Para suster yubilaris yang merayakan pesta panca windu hidup membiara sebagai suster biarawati SMF yakni:

  • Sr. Miryam Sinung SMFA.
  • Sr. Adriana Anyin SMFA.

Perayaan ekaristi berlangsung khitmad dengan selebran utama Mgr. Samuel. Tak kurang ada 21 orang imam menjadi imam konselebran di liturgi Perayaan Ekaristi memperingati dan merayakan hari bersejarah bagi Kongregasi SMFA tersebut.

Para suster yubilaris yang merayakan hidup bhaktinya sebagai suster biarawati SMFA selama 25 dan 40 tahun dalam Kongregasi SMFA.

Mengelola hidup bhakti sebagai religius

Dalam homilinya, Bapak Uskup Keuskupan Sintang Mgr. Samuel menegaskan kembali hakikat hidup bhakti sebagai biarawati. Tiap–tiap orang dan secara khusus ditujukan kepada para yubilaris suster, demikian kata Monsinyur, akan menjadi  ‘manajer’ bagi dirinya sepanjang menjalankan hidup bakti yang bahagia dan penuh sukacita selama 25 tahun dan 40 tahun.

Bagaimana orang menjadi manajer yang baik agar bahagia dan penuh sukacita? Salah satu jawabannya ada di kutipan Injil Santo Markus yang menjadi bacaan hari itu.

Kata Penginjil St. Markus 16:15–20: “Pergilah ke seluruh dunia,  beritakanlah Injil kepada segala makluk.”

“Hidup Anda adalah perusahaan besar dalam dunia, orang mengagumi Anda dan mencinta Anda,” begitu Monsinyur memberi motivasi.

Menjadi biarawati berarti harus pintar juga mengelola hidup bhakti dan itulah  yang membahagiakan dan melahirkan sukacita, meski hal itu bukan berarti hidup religius itu akan bebas dari rintangan dan godaan.

“Jadilah ‘manajer’ perusahaan yang hebat, setelah anda sukses berhasil mengelola hidup bakti selama 25 tahun dan bahkan 40 tahun,” begitu kata Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap.

Dialog antara para suster yang sudah berkaul kekal dengan yang belum.

Banyak tamu

Dalam acara pesta ini ikut hadir segenap orangtua dan sanak-saudara para suster yubilaris, para donatur SMFA, pemerhati Kongregasi, dan sejumlah tamu undangan dari berbagai tempat (Semarang, Pontianak, Sosok, Entikong, Sekadau, Nanga Pinoh, Putussibau, Badau) dan tak ketinggalan juga umat Paroki St. Maria Ratu Semesta Alam dan Katedral Sintang

Juga ikut hadir sejumlah religius dari tarekat lain di Pontianak yakni para imam CM (Romo Astanto Adi CM dari Paroki keluarga Kudus dan Pastor F. Kebri, pastor rekan), MTB Pontianak, Kualadua, dan Sekadau; ALMA Nanga Pinoh; Kongregasi SMM, OMI, PRR, OSA, CP, SDC (Cinta Kasih).

Hadir juga Provinsial OMI Provinsi Indonesia Pastor Tarsisius Eko Saktio OMI.

Sungguh, pada hari bahagia bagi segenap suster anggota Kongregasi SMFA di Pontianak, gereja menjadi  penuh sesak oleh ribuan umat yang mengisi setiap sudut Gereja Maria Ratu Semesta Alam.

Acara dan syukuran kaul ini diakhiri dengan jamuan makan malam bersama oleh para suster SMFA, tamu uandangan  dan seluruh umat di halaman Gereja St. Maria Ratu Semesta Alam Sintang. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here